Bagian 1

12.3K 1K 39
                                    

Happy Reading ^_^

.

.

.

Tentu kalian sudah pernah mendengar kata Cinta bukan?

Lalu apa itu Cinta?

Apakah itu sejenis kue?

Hanya bercanda

Sebenarnya tidak ada yang kata tepat untuk untuk mendefiniskan apa itu cinta...

Karena cinta itu berasal dari perasaan didalam hati sedangkan hati itu hanya dapat merasakan bukan menjabarkan...

.

.

.

Gumpalan awan cumulo nimbus berarakan memenuhi langit dan sesekali pohon-pohon bergoyang tertiup sang angin yang sengaja ingin mempermainkan mereka, menjatuhkan dedaunan ke permukaan bumi. Tanpa perlu melihat ramalan cuaca pun orang-orang tau bahwa sebentar lagi akan turun hujan. 

Di sebuah cafe ditengah kota seorang pria dewasa tengah menyesap kopinya sembari menatap langit kelabu yang mungkin sebentar lagi akan menjatuhkan titik-titik air dari atas langit.

Drt Drt Drt Drtt

Pria itu mengambil malas ponselnya yang tergelatak di atas meja. 

Haechan is calling

Pria itu menghela nafas, dia dengan enggan menggeser ke tombol hijau.

"Hallo" sapa pria itu begitu dia menempelkan ponselnya ke telinga.

'Dimana kau bodoh!!!'

"Beginikah caramu menyapa bosmu?" sindir pria itu.

'aku tidak peduli! katakan sekarang dimana kau? Ibumu sudah seperti cacing kepanasan mencarimu ini!' Pria itu tertawa mendengar lawan bicaranya diseberang sana.

"Biarkan saja aku juga tidak peduli" Dan setelahnya pria itu memutuskan sambungan telepon.

Pria itu lalu mengaktifkan mode liburan  pada ponselnya dimana tidak ada yang bisa mencoba menghubunginya. Dia terlalu malas menonktifkan ponselnya, dia menaruh kembali ponselnya dan menyesap kembali kopinya

Drt Drt Drt Drttt

Baru lima menit  dia kembali menyesap kopinya lagi, ponselnya kembali bergetar. Pria itu tersenyum dia tau siapa yang bisa menghubunginya karena selalu ada pengecualian untuk peneleponnya ini.

Innjunie is calling 

Tanpa ragu dan malas pria itu mengangkat panggilan telepon kali ini.

"ya?"

Ada tawa yang terdengar diseberang sana.

'Anda dimana Lee Jeno Daepyonim?' Senyum pria itu muncul mendengar pertanyaan dengan nada jahil di ujung sana.

"Dihatimu" 

'Aw... katanya di hatiku Haechannie'

Pria bernama Jeno itu tertawa, dia sangat tau Haechan dalang dari diteleponnya dia dari ponsel orang yang menghubunginya.

'Kau dimana? Haechan sudah pergi dengan menghentakkan kakinya dengan lucu'

"Tapi masih lucuan dirimu" goda Jeno.

'Jangan mengalihkan pembicaraan Lee Jeno'

"Aku tidak mengalihkan pembicaraan hanya berbicara yang sejujurnya" ada hembusan nafas kesal diseberang sana.

Blue HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang