39. Yumna, jujur saja jika rindu.

864 83 0
                                    

Seperti yang Junjun katakan, Mark dan Bianca akan datang beberapa jam lagi kerumah Yumna. Tepat 2 jam setelah kepergian Abizard, Mark datang dengan sang istri. Bermaksud untuk membawa Sallen pulang bersama mereka.

Dengan keadaan yang lemas, memikirkan kondisi Abizard, Yumna mencoba duduk tegas dihadapan Mark dan Bianca. Sallen meminta untuk duduk dipangkuan Yumna, tidak mau bertatap muka dengan daddy dan mommy nya.

"Gue gak akan ngirim Sallen, ketempat mama gue" ucap Mark.

"Ya" balas Yumna singkat.

"Jadi tolong, jangan ambil dia dari gue" lanjut Mark.

"Ya" Yumna masih merespon singkat.

"Lo sariawan atau apa? Responnya singkat amat. Perasaan tadi waktu dirumah gue lo bacot banget. Sakit lo, ya?" Tanya Mark.

"Gak" balas Yumna.

"Dih? Beneran sariawan ni anak" gumam Mark.

"Bunda, Sallen mau sama bunda aja disini. Gak mau sama Daddy" bisik Sallen.

Yumna tidak merespon apa-apa, ia hanya menatap lurus kearah Mark.

Merasa tidak ada tanggapan dari bundanya, Sallen mendongak dan menatap Yumna. "Bunda" tegur Sallen.

Yumna tersadar dan menatap Sallen. "Iya, ijin Daddy dulu" balas Yumna.

"Sallen, pulang sama mommy ya" bujuk Bianca.

Sallen menggeleng kuat. "gak mau, Sallen gak mau dikirim ke oma, Sallen mau sama bunda aja"

Bianca menatap Mark.

"Nak, ayo pulang sama Daddy dan Mommy. Kami gak akan kirim kamu ketempat oma, kita bakalan tinggal satu rumah lagi" kali ini Mark yang coba membujuk.

Sallen masih menggeleng. "Gak! Sallen, gak mau tinggal sama Daddy, Sallen gak suka sendirian, Sallen gak suka tante jahat, Sallen gak suka sama kakek galak!" Teriak Sallen.

Yumna memeluk Sallen halus, mengelus rambut panjang Sallen dengan hati-hati. "Gak apa-apa, Daddy kamu gak akan tinggalin kamu sendiri lagi"

Sallen menatap Yumna dengan mata berkaca-kaca. "Bunda buang Sallen, bunda gak sayang sama Sallen, bunda mau tinggalin Sallen, jangan!" Sallen menangis histeris.

"Gak gitu sayang, Bunda selalu sayang Sallen, bunda gak pernah ada niatan untuk buang Sallen, Sallen itu anak bunda. Tapi juga, anaknya Daddy Mark dan Mommy Bianca" ucap Yumna sehalus mungkin.

"Gak mau, Sallen mau sama bunda aja. Cukup bunda aja!" Tolak Sallen.

Yumna menghela nafas pelan. "Biarin satu malam sama gue" ucap Yumna.

"Tapi, kalau dia terus mau sama lo gimana?" Tanya Mark.

"Dia bakalan rindu kalian berdua, percaya sama gue. Walaupun, dia sadar kalau kalian gak nganggap dia sepesial" jawab Yumna yang sedikit menyindir.

"Sallen, mau sama bunda aja. Sama bunda, huaaaaa!!!!" Tangis Sallen semakin keras.

"Udah, pulang sono. Besok gue bujuk lagi" usir Yumna.

Untung Mark dan Bianca kenal Yumna dengan baik, termasuk sikapnya yang kurang sopan. Bahkan kepada Mark, ia tidak menggunakan embel-embel kakak, seperti memanggil Junjun, Yuu dan Preth.

"Kita pulang, Assalamu'alaikum" pamit Mark.

"Waalaikumussalam. Maaf gak bisa ngantar sampai keluar, tapi kalian tau jalan pulang kan? Jangan nginap hotel, dari sini ke rumah lo pada cuma beberapa menit doang. Manja dan sombong" dengus Yumna.

My Formal Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang