Bonus. Masih sayang.

999 79 23
                                    

Selama lima tahun, Yumna mengalami yang namanya gagal move on. Setiap malam, Yumna akan dihantui wajah Abizard yang tersenyum. Padahal, Yumna sudah melakukan banyak hal untuk melupakan Abizard.

Lima tahun, bukanlah waktu yang singkat untuk Yumna yang masih mengharapkan Abizard. Padahal, Yumna tidak pernah bertukar kabar semenjak Abizard pergi. Yumna malu menanyakan keadaan Abizard disana kepada Bu Mira, hingga Bu Mira pindah tugas ke SMA lain.

Dua tahun yang lalu, Azmi dan Fika menikah. Azmi tidak menyia-nyiakan waktu, dan Fika pun menerima lamaran Azmi. Yumna ikut senang, walaupun tersimpan dihatinya rasa iri, ia pun ingin cepat menikah.

"Ustadzah, apa mau melamun terus?" Tanya bocah dengan pipi gempal.

Yumna tersenyum manis. "Panji, udah lama disini?" Tanya Yumna.

"Lumayan, dan aku sengaja diam. Abisnya, Ustadzah cantik" jawab Panji.

Yumna terkekeh. "kesempatan, mentang-mentang Ustadzah gak pakai cadar" ejek Yumna.

"Ehehehe, tapi gak apa-apa, kan? Panji itu calon suami Ustadzah" balas Panji.

"Iya. Makanya, Panji cepat gede, ya? Biar bisa nikahin Ustadzah" ucap Yumna.

Panji mengangguk semangat. Bocah umur lima tahun itu sangat menyukai Yumna. Bahkan, ia rela memetik bunga di halaman untuk diberikan kepada Yumna. Padahal, di pondok sudah diberi aturan untuk tidak memetik bunga di halaman.

"Ustadzah, dipanggil sama umi" ucap Panji.

Yumna mengangguk, ia menggunakan cadarnya dan bergegas menuju ruang khusus Ustadzah bersama Panji.

Panji menggenggam tangan Yumna erat, ia sangat suka. Walaupun tangan Yumna tertutup sarung tangan hitam.

Tiga tahun yang lalu, Yumna kuliah di universitas Muhammadiyah mengambil pendidikan Agama, dan satu tahun setelahnya ia langsung dipromosikan oleh salah satu dosen untuk mengajar di pondok pesantren yang ada di kota Malang.

Awalnya Yumna tidak menggunakan cadar, tapi setelah konsultasi dengan Fatimah, Umi panji, Yumna pun mantap untuk menutup auratnya.

Satu tahun yang lalu, Yumna lulus dan mendapat gelar sarjana. Ia pun menetap di Malang sekarang. Tinggal jauh dari keluarga kandung satu-satunya.

Tapi untungnya, Azmi sudah menikah. Jadi Yumna tidak khawatir lagi dengan keadaan Azmi. Yumna yakin, Fika menjadi istri idaman untuk Azmi.

"Kak Fatimah, cari saya?" Tanya Yumna.

"Iya, saya mau tanya sesuatu sama kamu," jawab Fatimah.

Yumna mengangguk, setelahnya dia duduk di depan Fatimah dengan banyak pertanyaan yang bersarang diotaknya.

Terakhir kali Fatimah mengajak Yumna berbicara serius, 2 tahun yang lalu, saat Fatimah ingin menjodohkan adiknya dengan Yumna.

"Ada yang mau ngelamar kamu, dan dia adik Mbak. Mungkin, 2 tahun yang lalu, dia nolak waktu kalian mau ta'aruf, tapi kali ini dia yang minta sendiri. Mbak gak tau, dia ada kemasukan apa, tapi dia tiba-tiba bilang mau nikahin cewek yang dia tolak dulu," jelas Fatimah.

Yumna menatap Fatimah terkejut. Adik Fatimah yang sampai sekarang tidak Yumna ketahui wajahnya itu, menolak melakukan ta'aruf. Tidak ada alasan yang jelas, Fatimah hanya mengatakan, "dia masih ada di zona nyamannya,"

"Dia bakalan datang, 20 menit lagi."

Oh, dan Yumna semakin terkejut. Kenapa begitu dadakan? Yumna saja, masih teringat bayang-bayang masa lalu. Yumna masih sayang Abizard.

"Semua kamu yang tentuin. Kamu bisa nolak, kamu juga bisa terima. Mbak tau, kamu masih terjebak dibayang-bayang masa lalu. Tapi, kalau kamu masih tetap disana, kapan kamu bahagia?" tanya Fatimah.

My Formal Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang