3. Yumna ikut tawuran

1.3K 114 4
                                    

Yumna berjalan ditrotoar jalan yang lumayan ramai. Masih ada beberapa menit lagi untuk mendengar bel pulang, jadi Yumna memilih pulang lebih dulu, lagi pula tidak ada pelajaran. Dari pada matanya sakit melihat Jubaedah dan dayang-dayangnya menari bak sedang meminum minuman keras, lebih Baik Yumna pulang saja. Eh? Tidak juga, maksdunya jalan-jalan.

Yumna berbelok kearah gang kecil. Sebenarnya Yumna tidak tahu gang itu mengarah kemana, Yumna hanya mengikuti insting. Di ujung gang, terdengar suara berisik dan suara sesuatu yang jatuh. Yumna berjalan lebih cepat.

Matanya melotot, terkejut melihat banyaknya anak SMA yang sedang baku hantam satu sama lain. Yumna terus memperhatikan, menjadi penonton yang ikut tegang dan ngilu saat hantaman kena dibagian wajah.

Salah satu diantara mereka ada yang melihat Yumna, ia kaget dan mencoba melindungi Yumna agar tidak dilihat oleh yang lain. Bisa bahaya jika kelompok anak SMA yang sedang gila melihat cewek yang memasang wajah lugu. Jika tidak di ancam ya di goda.

Yumna melepas tasnya dan menata rapih tas berwarna biru dongker itu agar tidak kotor. Setelahnya ia melepas rok panjangnya. Tenang saja, Yumna selalu menggunakan celana tidur panjang didalam roknya.

Yumna menarik salah satu orang yang tadinya tengah mengeroyok satu orang. Yumna tersenyum manis, sedangkan lawannya terkejut dan menatap Yumna aneh.

"Gak baik main keroyok. Mending satu lawan satu" ucap Yumna.

Dan lelaki itupun sadar jika Yumna adalah musuh. Yumna melayangkan pukulan dibagian wajah lelaki itu dan lelaki itupun tersungkur dengan darah yang keluar dari hidungnya.

Yumna terkejut lalu tersenyum dan mencium tangannya. Ternyata tenaga Yumna lumayan juga. Yumna terus memukul orang yang berada disekitarnya. Yumna tidak tahu yang mana lawan atau kawan, karna tidak ada yang mengajaknya ikut tawuran ini.

Tawuran itu selesai setelah ketuanya memerintah untuk mundur. Semua yang ada disana langsung tepar, mereka merebahkan diri diatas tanah tanpa rasa jijik.

Yumna masih berdiri, ia menatap semua lelaki yang penuh dengan luka di wajah maupun di lengan. Kasihan juga kalau tidak di obati, bisa infeksi nanti.

Yumna berjalan kearah tasnya. Ia mengambil kotak obat yang selalu dibawanya, sebenarnya ini paksaan Azmi abang Yunny yang selalu khawatir dengan keadaannya.

"Ayo antri, gue obatin lo pada" ucap Yumna.

Semua menoleh ke arah Yumna. Mereka menatap Yumna aneh. Siapa wanita itu? Kenapa dia disini? Kenapa wajahnya juga luka? Apa dia lawan yang tertinggal?

"Lo yang tadi mukul gue kan?!" Teriak salah satu lelaki itu.

"Ooh kena, ya? Maaf gue gak tau mana kubu yang baik sih, makanya gue pukul aja yang gue liat" ucap Yumna.

Lelaki yang pertama kali menyadari kehadiran Yumna langsung mendekat, ia duduk di depan Yumna.

"Lo kenapa ikut tawuran, tadi? Lo dari SMA mana?" Tanya lelaki itu.

"SMA Penerus Bangsa" jawab Yumna.

"Lo ngapain disini?" Tanyanya lagi.

"Ntar gue jelasin, sini gue obatin dulu. Biar muka kalian gak infeksi, ntar kalau infeksi muka kalian tambah jelek, loh" ucap Yumna.

"Sialan" umpat yang lain.

Yumna tertawa sendiri. Ia pun mengatur duduk mereka semua agar duduk berderet. Yumna memulai dari ujung ke ujung sambil menanyakan nama mereka masing-masing, tak lupa ia juga memperkenalkan dirinya sendiri.

"Nah sekarang kalian udah lebih baik" ucap Yumna senang.

"Yumna lo ngapain disini?" Tanya Odi.

"Tadi gue jalan-jalan, terus liat gang kecil, gue samperin deh. Eh, ada kalian lagi berantem sama geng yang tadi. Awalnya gue nonton doang, tapi lama-lama tangan ikut gatel, akhirnya gue ikut deh. Seru juga, tadi yang sempat gue pukul maaf ya, gue kan anak bawang" jelas Yumna sambil cengar-cengir bahagia.

My Formal Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang