O2

3.3K 494 133
                                    

Setahun berlalu, Eunsang masih sama seperti pertama kali datang. Kata-kata Chaerin sepulang sekolah hari itu tak mengubah apapun. Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi. Tiba-tiba saja Eunsang mendapat peringkat pertama di ujian kenaikan kelas. Semua teman sekelasnya terkesan dan berusaha mendekatinya.

Tentu saja mereka mendekati Eunsang hanya untuk memanfaatkan kepintaran Eunsang. Dibelakang Eunsang, sebenarnya banyak orang-orang iri yang membicarakan hal buruk tentangnya.

"Kudengar buku kecil yang selalu Eunsang bawa itu berisikan kunci jawaban ujian." Bisik Sua ketika mereka berlima tengah berkumpul di meja Dongpyo.

"Kau mulai lagi." Ucap Junho. Ia sudah malas mendengar Sua menyebarkan gossip-gossip tidak jelas.

"Benarkah? Kelihatannya dia anak baik-baik." Sahut Hyeongjun.

Sua mengangkat bahunya. "Siapa yang tau? Sekarang banyak orang-orang jahat bersembunyi dibalik wajah malaikatnya."

"Benar juga.." Dongpyo setuju.

Chaerin hanya diam. Entah mengapa ia merasa Eunsang bukan orang yang cukup licik untuk melakukan kecurangan seperti itu. Pasti ada sesuatu didalam buku itu, tapi bukan seburuk yang diucapkan Sua.

"Kalau penasaran, ambil saja bukunya." Ucap Chaerin berusaha masuk kedalam pembicaraan.

"Benar kata Chaerin!" Seru Sua membuat Chaerin terkejut. "Ayo kita ambil bukunya lalu laporkan kepada kepala sekolah!"

"Jangan berulah, Sua." Junho memperingati.

"Kau ini tidak asik, ayo Chaerin kita rebut buku itu dari Eunsang!"

Chaerin hanya tertawa hambar. Ah sial, dia salah bicara. Chaerin hanya berusaha mengikuti alir pembicaraan mereka, tapi kenapa jadi berujung seperti ini? Apa lagi ia merasa Eunsang bukan orang yang jahat, jika mereka salah mungkin Eunsang akan marah karena sudah dituduh yang tidak-tidak.

Chaerin diam-diam menoleh ke meja Eunsang. Dan ternyata lelaki itu juga tengah menatapnya. Seakan tertangkap basah, ia segera mengalihkan pandangannya sambil menutup buku kecilnya. Chaerin mengerutkan keningnya. Ini bukan pertama kalinya ia memergoki Eunsang tengah menatapnya.

**

"Lee Eunsang, bisa kau ajari aku ini?" Sua duduk dihadapan Eunsang. Chaerin yang mendengar ucapan Sua dari tempatnya segera menoleh. Sua sudah memulai misinya.

Eunsang terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Yang mana?"

"Ini, aku tidak mengerti cara menghitung soal nomor tiga."

Eunsang menatap soal nomor tiga sejenak lalu mengambil pensilnya. Ia mulai menjelaskan cara menghitung soal matematika rumit itu dengan rumus yang ia pelajari hari ini.

Selagi Eunsang sibuk menjelaskan, Sua melirik buku kecil yang berada diatas meja. "Mengerti?" Tiba-tiba saja Eunsang menoleh ke Sua, membuat gadis itu terkejut.

"O..oh... iya.. kalau yang nomor lima?"

"Ini? Ini pakai rumus yang lain, memang terlihat rumit tapi sebenarnya mudah.."

Eunsang kembali menoleh ke Sua dan mendapati gadis itu terkejut lagi, namun kali ini tangannya berpindah ke dekat barang-barangnya. "Sebenarnya kau mau apa?" Tanya Eunsang.

Tangannya menggeser buku kecilnya menjauh dari tangan Sua. Bersamaan dengan itu Eunsang menatap raut wajah Sua, gadis itu seperti kecewa. Hal itu membuat Eunsang menaruh curiga pada Sua.

"Sua-ya, bisa kau bantu aku?" Panggil Chaerin. Ia menyadari situasi antara Eunsang dan Sua.

"Iya," Sua bernafas lega Chaerin menyelamatkannya. "Terima kasih, Eunsang-ah." Ucapnya sebelum pergi dari meja Eunsang.

Dear, you | lee eunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang