O5

2.8K 433 86
                                    

"Noona, aku mau pinjam novel untuk tugas bahasaku!!"

Dohyon berteriak didepan pintu kamar Chaerin. Mengejutkan Chaerin yang sedang menikmati ranjangnya yang empuk setelah pagi hingga sore beraktivitas di sekolah.

"Kau ini berisik sekali!" Omel Chaerin.

"Aku pinjam novel ya, noona~" kali ini Dohyon melembutkan suaranya. Jika Chaerin marah, bisa-bisa ia tidak akan dipinjamkan novel.

Chaerin berdecak. "Sana ambil di rak buku." Ucap Chaerin sambil menutup wajahnya dengan bantal. Ia hampir tertidur tadi, tapi Dohyon dengan kurang ajarnya berteriak seperti tarzan di hutan.

Dohyon melihat-lihat deretan buku yang tersusun rapih di rak buku milik Chaerin. Ia mengerutkan keningnya ketika membaca semua judul yang tertera. "Kau hanya punya novel romantis ya? Dasar remaja puber."

"YAK!" Chaerin melempar bantalnya tepat mengenai kepala Dohyon. Dohyon nyengir sambil bergumam maaf ke Chaerin. Ia kembali melihat-lihat dan matanya tertuju pada buku kecil berwarna hitam yang berada diujung rak paling atas.

Dohyon mengambil buku itu. Tanpa sepengetahuan Chaerin, ia membaca isi buku itu.

"Apa ini?" Gumamnya setelah membaca beberapa lembar yang berisikan tulisan-tulisan menyedihkan. Dohyon sempat berpikir buku itu milik Chaerin. Ada apa dengan Noonanya sampai menulis semua kata-kata menyedihkan ini? Setau Dohyon Chaerin sekarang sudah tak kesepian lagi.

Lalu dilembar berikutnya semua cerita berubah. Dohyon yang cerdas mulai sadar buku ini bukan milik Chaerin. Tapi sebagian buku ini menceritakan tentang Chaerin.

"Apa yang kau baca?"

Suara Chaerin mengejutkan Dohyon. Lelaki jangkung itu terperajat, membuat Chaerin semakin curiga. Dengan langkah cepat ia menghampiri Dohyon dan terkejut melihat buku milik Eunsang berada ditangan adiknya.

"Kembalikan!" Chaerin berusaha merebut buku itu dari Dohyon.

"Eits!!" Dohyon yang lebih tinggi mengangkat tinggi-tinggi buku itu sampai Chaerin tak bisa meraihnya.

"Nam Dohyon!!"

"Ini punya siapa?"

"Bukan urusanmu!"

"Tentu urusanku, kau noonaku!"

Chaerin menoyor kepala Dohyon. "Jika ada maunya kau baru mengakuiku sebagai noonamu, hah??"

Dohyon memasang wajah tak pedulinya. Selagi mereka terus berebut buku itu, selebar kertas terjatuh dari balik sampul buku. Chaerin yang sadar, memungut kertas itu.

Ternyata kertas itu adalah selembar foto. Foto punggung Chaerin ditengah keramaian orang-orang. Setelah ia perhatikan, foto ini diambil saat festival sekolah tahun lalu. Lebih tepatnya saat Chaerin memberikan minuman kaleng ke Eunsang.

"Jadi benar?" Chaerin semakin yakin bahwa gadis yang diceritakan Eunsang dalam buku itu adalah dirinya.

"Sebenarnya buku ini punya siapa?" Dohyon kembali bertanya.

"Ini milik lelaki yang menyukaiku." Ucap Chaerin pada akhirnya.

Tapi Dohyon malah menunjukkan ekspresi datarnya. "Jangan halu."

"Siapa yang halu?!"

"Orang puitis seperti ini mana mungkin menyukai perempuan bodoh sepertimu!" Ejek Dohyon sambil mengetuk-ngetuk ujung buku Eunsang ke kening Chaerin.

"Kau mulai lagi!" Chaerin mendelik sebal. Dengan cepat ia merebut buku Eunsang.

"Noona serius?"

Dear, you | lee eunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang