Chaerin meletakkan kuasnya. Masih cukup banyak properti yang harus ia warnai. Matanya lalu beralih ke Eunsang yang duduk berkutat dengan pensilnya.
"Kalau melirik dia terus kapan kerjaanmu bisa selesai?"
Chaerin membulatkan matanya. Ia segera menoleh dan menemukan Rin tengah tersenyum jahil padanya. Si ketua duduk dihadapannya lalu ikut menatap Eunsang.
"Aku terkejut murid teladan seperti dia menjadi panitia festival."
"Aku juga terkejut haha.." Chaerin mengambil botol minumnya. "Biasanya dia tak pernah ikut kegiatan, berteman saja tidak bisa." Lanjutnya lalu meminum minumannya.
Rin kembali menatap Eunsang dan kebetulan Eunsang sedang melihat kearah mereka. Seakan tertangkap basah, Eunsang mengalihkan pandangannya.
Rin tersenyum. "Kalian pacaran ya?"
Detik berikutnya Chaerin tersedak. Minumnya sampai tumpah dan akhirnya terbatuk-batuk. "Kau ini bicara apa?!"
"Terlihat jelas kok di mata kalian. Atau kalian belum mengutarakan perasaan kalian?"
Chaerin ingin membalas, tapi tiba-tiba Eunsang menepuk pundaknya. "Kau tak apa?" Tanya Eunsang dengan wajah khawatir.
"Ah.. ti-tidak kok... Aku tak apa."
"Apa yang dia bicarakan sampai kau tersedak seperti ini?" Eunsang melirik Rin.
"Ini pembicaraan wanita, sana kembali kerjakan tugasmu." Rin mengibaskan tangannya untuk mengusir Eunsang.
Lelaki itu hanya mendengus lalu menepuk pundak Chaerin lagi sebelum akhirnya kembali ke tempatnya.
"Aku betul, kan?"
"Jangan asal bicara, Rin.."
Rin tersenyum lalu bangkit dari duduknya. "Jangan bohongi perasaanmu sendiri, Chaerin-ah."
**
Ah sial, Chaerin jadi kepikiran ucapan Rin tadi sore. Chaerin dan Eunsang hanya dekat sebagai teman kok. Chaerin memang sudah tau Eunsang menyukainya. Tapi itu juga belum tentu.
Kalau Chaerin... Entahlah. Chaerin tidak yakin perasaan aneh yang selalu ia rasakan ketika bersama Eunsang disebut dengan perasaan suka.
Chaerin memegang kedua pipinya yang terasa panas. Kenapa ketika memikirkan Eunsang wajahnya jadi memanas begini?
"Busnya sebentar lagi sampai." Kata Eunsang membuyarkan lamunan Chaerin.
"Ah.. i-iya.."
"Tadi Rin bicara apa sampai kau tersedak begitu?"
Chaerin terkekeh. "Kenapa kau jadi penasaran sekali."
"Entahlah.. mungkin karena dia sempat melihatku sebelum membuatmu tersedak." Ucap Eunsang.
"Dia sudah bilang kan, pembicaraan wanita." Chaerin bangkit saat bus yang mereka tunggu datang. Eunsang mengikuti gadis itu masuk dan duduk disalah satu bangku.
"Aku tidak percaya." Eunsang duduk disebelah Chaerin. "Kalian membicarakanku kan?"
"Hah??" Chaerin tertawa tertahan. "Kenapa kau jadi percaya diri sekali, Lee Eunsang??"
Eunsang hanya mengedikkan bahunya.
Bertepatan dengan itu satu pesan masuk ke ponsel Chaerin. Ternyata dari grup teman-temannya.
Sua
>Ah gawat!
>Aku sudah ikut kelas tutor
tapi nilaiku masih jelek.Dongpyo
>Kau tidak mendengarkan
penjelasan gurumu ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, you | lee eunsang
FanfictionChaerin tidak sengaja menemukan rahasia terbesar Eunsang, teman sekelasnya yang sangat pendiam. Semua rahasia itu tertulis di buku diary milik Eunsang. Yang mengejutkan adalah rahasia itu ternyata berhubungan dengan Chaerin. Haruskah Chaerin mengemb...