.
.
.
Aku dan Erisa sedang duduk di teras setelah hampir dua jam kami berdua bersih bersih."Capek banget" keluh Erisa dengan mengipas dirinya menggunakan kardus yang sudah tak terpakai.
"Kan tadi Ella udah bilang nggak usah bantuin" ucapku karena tadi aku sudah hendak menolak bantuannya
"Tapi kan Eri kasian sama Ella, soalnya bibi selalu memarahi Ella dan menyuruh Ella terus" ucap Erisa yang benar adanya
"ELLA" aku tersentak mendengar teriakan keras Erisa di samping telingaku.
"Eli kenapa teliak?" tanyaku cemberut
"Itu karena kau sedari tadi diam terus, makanya aku teriak abisnya Eri takut Ella kenapa napa" jawab Erisa yang membuatku kesal.
"Alasan"
"Ella aku bosan dirumah, bagaimana kalo kita jalan jalan?"
"Ya sudah kalo gitu kita ke taman aja soalnya Ella udah janji sama kak Alga" ucapku
"Ayo"
Aku menutup pintu sebelum berjalan bersama Eri menuju ke taman terdekat di rumah kami. Hanya sekitar 10 menit aku dan Erisa sudah sampai di sebuah taman yang ternyata sudah banyak anak anak lain yang bermain.
"Eli kita duduk disana saja" tunjukku pada bangku panjang yang tidak jauh dari kami berdua.
"Ayo"
.
.
.
Arga povAku memandang acara tv pagi ini dengan malas bahkan tidak ada satupun acara tv yang menarik perhatianku. Huft hari minggu yang sangat membosangkan.
Drett. Drett. Drett.
"Halo"
"Kenapa nggak semangat gitu sih kaya perempuan pms tau nggak"
Aku memutar bola mata malas "langsung aja, kau menelponku pasti karena ada apa apanya" tebakku yang kupikir memang tepat sasaran saat kudengar dia tertawa.
"Ahaha kau benar, jadi gini besok itu aku ada ulangan fisika dan kau kan tau sendiri kalo soal fisika otak aku rada rada lalot"
Ini nih sepupu durhaka setiap telfon pasti ada maunya "Terus maksudmu menelfongku karena minta di ajarin?"
"Hehe kamukan sepupuku paling baik jadi nggak ada salahnya dong"
"Ya sudah tapi aku tidak janji" ucapku
"Okey, nanti sore aku ke rumahmu, oiya titip salam buat tante Renata dan om Parwes" ucapnya dan langsung memutuskan sambungan sepihak.
"Huft dasar sepupu menjengkelkan" aku melihat handphonenku dan melihat gambar gadis kecilku yang kujadikan wallpaper. Seketika aku teringat dengan janji kemarin kalo dia bakal menemuiku di Taman.
Aku langsung berjalan keluar dan memilih menggunakan Sepeda daripada harus naik motor ataupun mobil karena jarak rumahku ke taman lumayang dekat.
Setelah 30 menit aku terus mengayuh sepedaku akhirnya aku sampai di taman yang sudah ramai. Aku memarkirkan sepedaku dan mencari keberadaan gadis kecilku.
"Itu dia" batinku saat melihat gadis kecilku sedang duduk di bangku yang biasa kami duduki. Ternyata gadis kecilku tidak sendiri tapi dia bersama sepupunya yang bernama Eli.
Aku melangkah mendekatinya "Ella" sapaku saat sudah berada tepat dibelakangnya.
"Astaga, kak Alga bikin aku kaget" lucunya gadis kecilku ini dengan wajah cemberutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
Non-FictionMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.