New York. Amerika
Ini sudah dua bulan lamanya Kezia kembali tinggal Di New York bersama keluarganya, meninggalkan kota Jakarta yang memberinya banyak kenangan.
Kezia berdiri di balkon kamarnya dengan kedua mata tertutup, merasa kan angin dingin pada malam hari. Ditengah keasikannya Kezia tersentak saat merasakan sebuah tangan melingkar dengan erat di pinggang rampingnya.
"Udara malam nggak baik buat kamu"
Kezia tersenyum saat mendengar ucapan suaminya yang begitu perhatian.
"Feli sama Celi udah tidur?" Tanya Kezia tanpa mau menanggapi ucapan suaminya.
Arga mengangguk "Udah, dan sekarang tinggal ibunya yang perlu ditidurkan"
Kezia memekik saat Arga tanpa aba aba langsung mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka. Dengan hati hati Arga membaringkan tubuh isterinya di atas tempat tidur.
"Kak Arga mau ngapain?" Tanya Kezia. Jujur saja dia merasa gugup saat wajah Arga begitu dekat dengannya.
"Mencium isteriku, memangnya ada yang salah?"
Kezia menggeleng membuat Arga tersenyum miring dan langsung mengecup singkat bibir Kezia. Bahkan tangan Arga sudah bergerak melucuti pakaian isterinya. Kezia sendiri hanya bisa menahan suara desahannya agar tidak lolos dari bibirnya.
"Jangan ditahan sayang" ucap Arga membuat Kezia langsung meloloskan erangannya.
"Armmgahhh"
Arga tersenyum senang saat isterinya meloloskan suaranya membuat Arga semakin memberikan cumbuannya di leher Kezia.
Dret. Dret
Kezia langsung mendorong tubuh suaminya saat Handphonennya berbunyi, dan hal itu membuat Arga mendengus kesal karena kesenangannya terganggu.
"Halo" Kezia berucap dengan nafas yang memburu
"Wah wah sepertinya aku menelepon di waktu yang kurang tepat rupanya" ucap orang di seberang sana diiringi kekehannya.
"Siapa?" Tanya Arga dengan wajah yang sangat jelas bahwa dia sekarang sedang kesal.
"Zean" jawab Kezia
Dengan kesal Arga merampas Handphone milik isterinya "Feli sudah tidur, jadi kalo mau bicara besok aja" sungut Arga
"Wih santai Ga, lagian aku udah bicara sama putriku tadi."
"Jadi untuk apa lagi kau menelepon?"
"Aku cuman mau kalian datang di acara bahagiaku. Minggu depan aku bakalan nikah, acaranya di adakan di Bali. Dan aku mau kalian berdua datang dan jangan lupa bawa kedua puteriku"
Kezia langsung merebut kembali Handphone miliknya saat mendengar perkataan Zean dan hal itu membuat Arga cemberut.
"Wah selamat Zean, akhirnya kamu bisa nikah lagi. Aku harap kamu bahagia. Dan kamu tenang aja, aku bakalan datang" Kezia berucap sangat bahagia. Tidak bisa di pungkiri dirinya sangat bahagia mendengar kabar dari Zean yang akan menikah.
"Baiklah, kalo gitu telponnya aku matiin. Soalnya aku nggak mau membuat Harimau di dekatmu semakin marah"
Klik
Kezia menatap layar Hpnya, sedikit bingung dengan ucapan Zean yang mengatakan Harimau di dekatnya akan semakin marah. Tanpa mau mengambil pusing perkataan Zean. Kezia langsung kembali meletakkan Hpnya di atas nakas.
"Kita lanjutkan yang tadi"
Kezia tidak siap dengan gerakan tiba tiba suaminya. Tanpa mau membuang buang waktu, Arga langsung kembali menindih tubuh isterinya dan menciumnya dengan sedikit kasar dan terkesan memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
NonfiksiMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.