Selamat Tahun baru yah buat para readers😊
.
.
Seorang wanita cantik dengan kacamata hitam yang menambah ke anggungan yang dimilikinya sedang duduk di kursi yang tersedia di bandara sembari memainkan Handphonenya"Airin" sosok pria tampan dengan memakai setelan hitam yang melekat dengan pas ditubuhnya
Wanita cantik yang dipanggil Airin itu menoleh dan langsung tersenyum lebar saat mengetahui sang pemilik suara "GAGAK" pekiknya dan langsung memeluk tubuh tegap pria didepannya
Pria tampan itu adalah Argatama Evron Smith atau biasa dipanggil Arga yang baru menginjakkan kakinya di kota New York setelah sebelas tahun lamanya
"Kangen banget ya?" Tebaknya yang dibalas anggukan cepat oleh wanita bernama Airin
"Uh Gagak, kau pergi selama sebelas tahun meninggalkanku dan juga tempat lahirmu. Apa kau sama sekali tidak merasa merindukan kami semua" gerutu Airin
"Baiklah, aku minta maaf"
"Karena aku sepupu yang baik maka aku memafkanmu, oiya Tante sama Om mana?"
"Mom sama Dad masih ada urusan jadi dia datangnya besok. Oiya apa kau membawakanku sesuatu?"
"Tentu saja" Airin memberikan sebuah kunci mobil pada pria didepannya "kau akan kemana?"
"Ke suatu tempat" ucapnya sebelum berlalu begitu saja meninggalkan Airin yang sudah kesal.
Arga menyetir dengan senyun melekat dibibirnya "Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu gadis cadel" batinnya
.
.
.Kezia Pov
Aku terkikik geli saat mengingat wajah kesal Erisa karena telah gagal menjodohkanku, entah ini yang keberapa kalinya dia menjodohkanku dengan temannya yang selalu saja gagalDret. Dret
Dering ponsel menyadarkanku dari lamunanku, kulirik sekilas nama sang penelpon sebelum mengangkatnya.
Erisa is calling..
"Ada apa?" Tanyaku, padahal aku sudah tau pasti apa yang akan dia katakan
"Bodoh, ngapain pake nanya. Kau dimana sekarang?"
"Aku dijalan sama kak Vano" jawabku dengan melirik sekilas pada kak Vano yang fokus menyetir
"Terus aku pulang naik apaan?"
Aku memutar bola mata malas mendengar ucapannya "nggak usah bodoh gitu, aku tadi udah titipin kunci mobil sama satpam. Dan kuyakin kunci itu udah ada ditanganmu sekarang, bye" ucapku dan memutuskan sambungan sepihak, berani bertaruh. Erisa sekarang pasti telah menyumpahiku
"Senang banget kayaknya"
Aku melirik pada kak Vano dengan senyum geli "Senang dong kak, oiya aku lupa. Makasih ya kak Vano udah bantuin aku lagi"
"Asal kamu tau, itu tidak gratis" aku mendelik yang dibalas kekehan olehnya. Hei disini tidak ada yang lucu
"Dasar menyebalkan" kesalku.
"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu Kez"
"Tapi nyatanya aku yang mengatakannya bukan kak Vano" aku menjulurkan lidah sebentar untuk mengejeknya
"Itu karena kau bicara duluan dan membaca pikirangku" ucapnya dengan mengacak rambutku.
"Kak Vano" kesalku yang dibalas senyum olehnya. Karena kesal, aku langsung menarik rambutnya dengan penuh perasaan (perasaan dendam maksudnya😂)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
Non-FictionMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.