.
.
.
Arga PovPagi ini aku sudah rapi dengan pakaian santaiku, setelah berbicara dengan mommy tadi malam aku berfikir memberikan kenangan untuk gadisku. Setelah sedikit berfikir aku memilih mebawa motor sport merahku supaya cepat sambil membawa kotak yang sudah kubungkus rapi.
Aku mengendarai motorku menuju sekolah gadis kecilku, tapi saat aku melewati taman tempat biasa gadis kecilku bermain aku tanpa sengaja melihat gadis kecil berseragam sekolah sedang duduk dibawah pohon dengan menunduk. Aku berhenti untuk memastikan apa dia gadis kecilku atau bukan
perlahan aku mendekat dan semakin dekat juga aku semakin yakin kalo dia memang gadis kecilku "oh Tuhan kenapa situasi ini terulang kembali, dimana pertama kali aku bertemu denganya dibawah pohon ini dengan menangis dan sekarang lihatlah aku kembali melihatnya menangis. Tapi bedanya aku melihatnya karena ingin berpamitan" karena tidak tahan lagi aku langsung memanggilnya
"ELLA" gadis kecilku menghentikan tangisnya dan menatapku. Oh rasanya aku tidak sanggup melihat wajah merahnya dan matanya yang sembab.
"Kak Alga" bahkan suaranya saat menyebut namaku bergetar
Aku duduk disampinya "kenapa nangis? dan kenapa malah disini bukannya hari ini kamu harusnya sekolah?" tanyaku. Tapi bukannya jawaban yang kudapat tapi gadis kecilku malah memelukku dengan Erat dengan tangisnya yang kembali pecah. Sungguh tangisannya membuatku sangat khawatir apalagi melihat luka ditangannya.
Aku memegan tangannya yang berdarah "Ella tangan kamu kenapa?" tanyaku yang khawatir dengan keadanya.
Ella menatapku dengan wajah sembabnya" tadi Ella memecahkan piling terus ayah mendolong Ella hingga mengenai pecahan piling" oh jawaban gadis kecilku membuat aku geram. Ternyata masih ada ayah yang tega menyiksa anak kandungnya sendiri.
Aku membersihkan darah di tangan mungil gadis kecilku menggunakan sapu tangan yang sering kubawa.
"Makasih" senyum tulus kini melekat di wajah gadis kecilku
"hmm. kakak ada sesuatu untuk Ella" gadisku menatapku dengan menaikka satu alisnya.
Aku tersenyum "Tunggu disini" ucapku dan berlari menuju motorku dan mengambil kotak kecil yang kubawa tadi.
"Ini" ucapku dengan memberikan kotak itu kepada gadis kecilku
Dengan wajah bingun gadis kecilku menerima kotak yang kuberikan "Ini untuk Ella?" aku mengangguk
"Coba buka" perintahku. Gadis kecilku membuka dengan perlahan dan
"wou ini untuk Ella" tunjuk gadis kecilku pada dirinya
Perlahan wajah gadis kecilku kembali ceria "kamu suka" tanyaku yang dibalas anggukan olehnya.
"Makasih, ini lucu Ella bakalan simpang foto ini dan juga kalung ini" gadisku memegang kalung yang berinisial "A"
"Tapi kok ini inisialnya kok "A"?" tanya gadisku yang kubalas senyuman
"Itu supaya Ella nggak lupa sama kakak"
"Emang kak Algan mau kemana?" oh sanggupkah aku mengatakan kalo aku akan pergi ke Italia dan menambah kesedihan gadis kecilku.
"Kak Alga kok bengong?"
Aku menatap gadis kecilku "Karena kakak bakal pergi ke Italia" ucapku dengan menutup kedua mataku tak ingin melihat wajah gadis kecilku
Aku membuka mataku saat mendengar suara tawa gadis kecilku "Kak Alga becanda kan?" tanyanya. Aku menggeleng "El, nenek kakak sakit makanya kakak besok harus pergi" jelasku yang membuat gadis kecilku terdiam. Oh aku makin merasa bersalah melihat wajahnya yang memperlihatkan kesedihan
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
NonfiksiMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.