Author Pov
Dua tahun kemudian...Beberapa bulan yang lalu, setelah Kezia di umumkan lulus, tanpa menunggu lama lagi keluarganya langsung menyiapkan pernikahannya dengan Arga bahkan Kezia yang baru memasuki perkuliahan harus mengambil cuti beberapa hari. Untung lah pemilik kampus itu keluarga Lyana jadi Kezia tidak harus susah susah buat ngambil cuti
keluarga Kezia dan Arga bahkan tidak tanggung tanggung mengeluarkan uang ratusan juta untuk untuk sebuah pernikahan dengan hasil yang maksimal
Bahkan Kezia masih belum menyangka dia akan menikah dengan cepat bahkan di usianya yang masih belasan tahun, tapi tetap saja dia tidak pernah menyesalinya. Justru dia bahagia karena akan menikah dengan lelaki yang mencintai dirinya
Ceklek
Pintu kamar Kezia terbuka disusul oleh dua wanita yang masuk dengan membawa peralatan make up, yang ditugaskan untuk merias sang mempelai wanita
"Apa kita bisa mulai sekarang?"
Kezia mengangguk "Dan ingat aku nggak suka di make up berlebihan" peringat Kezia
Kedua wanita itu mengangguk dan mulai melaksanakan tugasnya dengan baik. Sekitar 30 menit Kezia sudah dibuat tidak mengenali dirinya sendir yang terlihat cantik, bahkan sangat sangat cantik
"Kalian berdua sangat berbakat, bahkan aku sampai tidak mengenali diriku sendiri" puji Kezia
"Itu bukan karena kami, tapi memang wajahmu yang sudah cantik. Dan kami hanya memberikan sedikit riasan" ucap salah satu wanita yang berambut pendek
"Wah mi, coba liat. Bahkan sekarang aku hampir tidak mengenali adikku sendiri"
Seorang lelaki masuk ke kamar Kezia dengan jaz yang sudah melekat pas di tubuhnya, disusul oleh kedua orang tua Kezia. Sedangkan kedua wanita yang merias Kezia sudah pamit mengundurkan diri
"Uh kakak saja yang lebay, orang lain aja satu kali lihat udah tau kalo ini Kezia. Kan sedari dulu Kezia udah cantik. Iyakan mi?" Ucap Kezia dengan tersenyum bahagia
Arfan menyentil hidung Kezia gemas "Muji diri sendiri aja bangga"
"Ih orang aku ngomong kenyataan, daripada kakak jelek mulu" Cibir Kezia
"Loh mami sama papi kok liatin Kezia kaya gitu sih, ada yang aneh yah" Kezia berbalik menghadap cermin, memastikan tidak ada yang salah pada wajahnya, tapi tidak menemukan apa apa
"Hadap sini" Olivia memegang kedua pundak putrinya dengan mata yang memanas
"Mami kenapa?" Tanya Kezia dengan memegang kedua pipi ibunya
Olivia menggeleng dan langsung menarik putrinya kedalam pelukannya "Mami hanya merasa sedih karena sebentar lagi kamu bakal ninggalin mami, dan ikut suami kamu. Rasanya mami masih belum sanggup lepasin kamu"
Kezia membalas pelukan sang ibu "Kan Kezia bakal tinggal tidak jauh dari sini mi, dan Kezia janji bakal sering sering kesini"
"Itu harus" timpal Christian dengan mengusap lembut rambut putrinya yang masih memeluk sang istri
"Udah jangan acara drama mulu, make up luntur gagal nikah loh"celetuk Arfan
"Lah apa masalahnya. Kan make up doang yang luntur, kenapa malah nikahnya yang gagal" ucap Kezia dengan melepaskan pelukannya
"Emang kamu mau nikah dengan make up yang acak acakan. Yang ada para tamu langsung pulang gara gara takut liat muka sang mempelai wanita" tambah Arfan
"Loh loh, ini kok masih ngobrol disini, ayo keluar para tamu udah nungguin"
Kezia menoleh dan mendapati wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang menginjak setengah abad, dan di sampingnya berdiri Carlien yang sedang menggendong putri kecilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
Non-FictionMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.