Arga Pov
Saat ini aku sedang makan siang di Kafetaria dekat kantor bersama Frisca yang terus tersenyum sambil melihatku, entah ada apa di wajahku yang dapat membuatnya tersenyum.
"Kau kenapa?" Tanyaku
"Tidak" jawabnya
Aku mengeryitkan kedua alisku tanda meragukan jawabannya.
"Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya merasa senang bisa kaya gini lagi, terakhir kita makan bareng itu di sebuah Restoran Seafood dan itu pun saat kau akan meninggalkan Italy, dan setelahnya kau tidak lagi memberiku kabar. Eh pas dapat kabarnya kau malah sudah menikah, benar benar menjengkelkan"
Aku mengulurkan tanganku, meraih rambutnya. Setelahnya aku langsung mengacak rambutnya gemas "kau ternyata masih banyak bicara." Ucapku menarik kembali tanganku
"Dan kau juga tidak berubah Mr. Argatama. Kau masih saja suka mengacak rambutku yang sudah susah payah aku tata" kesalnya.
Bahkan sahabatku yang satu ini sangat lucu ketika sedang kesal.
"Setelah makan kita mau langsung ke kantor lagi?" Tanya Frisca
Aku menggeleng "Tidak, hari ini kita langsung pulang saja"
"Kenapa, kan ini masih siang"
Aku menjentik keningnya "kerjaan aku di kantor selama satu minggu kedepan di tangani oleh orang kepercayaanku."
"Kenapa bisa gitu?"
"Karena itu bonus dari papi, supaya aku bisa menghabiskan waktuku bersama istriku" ucapku dengan senyuman. Rasanya diriku teramat bahagia setiap mengingat gadis kecilku sudah resmi menjadi milikku
"Jadi kalian akan honeymoon kemana?"
"Tidak kemana mana, lagipula istriku harus kuliah jadi kita hanya akan dirumah, untuk honeymoon kami berdua sepakat buat menundanya" jawabku
"Aku hampir melupakan hal itu"
"Ya sudah, kau sudah selesai makan. Sebaiknya kita pulang" aku berdiri diikuti olehnya.
.
.
.Author pov
Tidak terlalu lama, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit mobil yang dikemudikan Arga sudah terparkir di depan rumahnya.
Arga memasuki rumah dengan Frisca di sampingnya, saat Arga akan melewati ruang tamu dia berhenti dan memperhatikan istri kecilnya yang sedang fokus dengan buku di tangannya
"Istriku sepertinya sibuk sekali, sudah makan siang?" tanya Arga dan langsung memilih duduk di samping sang istri yang terlonjak kaget
"Eh, kakak. Kapan datang? Gimana kerjaan kakak di kantor. Lancarkan?" Tanyanya seraya menutup buku ditangannya dan meletakkanya di meja
"Lancar, lagipula kakak tadi hanya menghadiri meeting dengan Mr. Philips dan setelahnya semua kembali di atur oleh Nicko" setelahnya Arga mendekat sang istri untuk mencium keningnya
"Ish cium cium sembarangan, malu tau" ucap Kezia pura pura kesal untuk menyembunyikan rona di pipinya, apalagi saat dia mendapati Frisca yang berdiri tidak jauh dari mereka
"Loh kak Frisca kenapa berdiri disitu, sini kak duduk" ajak Kezia.
Frisca yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit di artikan langsung tersenyum tipis dan berjalan menghampiri Kezia dan Arga
"Kez, makan siang dulu sayang" ucap Mira yang keluar dari dapur, membuat Arga menatap bingung padanya
"Iya bu" jawab Kezia
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl (Completed)
Non-FictionMaaf kalau banyak typo bertebaran Dalam hubungan, tidak ada yang lebih penting selain kepercayaan. Dan jika dalam hubungan tidak memiliki hal itu maka besar kemungkinan hubungan itu akan berakhir.