Mereka memang berteman sih, karna jika mereka punya status lebih bisa dipastikan Sanggyun dan Jonghyun akan membuat Daniel babak belur. Jadi teman rasa pacar juga Seongwoo dan Daniel tidak keberatan.
"Tidak! Youngmin belum terlambat, ayo kita berusaha bersama untuk menyelamatkannya" Jonghyun berujar se-positif thinking mungkin.
Im Youngmin masih bisa diselamatkan. Sodorkan saja gadis cantik berdada besar, pasti Youngmin akan kembali seperti sedia kala.
"Hey, mau aku bantu untuk dekat dengan si anak baru itu?" bibir licin Seongwoo menawarkan bantuan menarik pada Youngmin.
Seongwoo dengar apa yang dikhawatirkan dua teman lurusnya, jadi ia bergerak lebih cepat dari pada berdiskusi tidak penting. Youngmin harus jadi 'temannya'.
Juga ia ingin memberi sedikit pelajaran pada sahabatnya bahwa karma itu ada, Youngmin sering mengejeknya sebagai gay, jadi ia ingin Youngmin berubah haluan seperti dirinya.
"Ong Seongwoo!" bentak Sanggyun dan Jonghyun kompak.
...
Lagi lagi Youngmin berangkat paling pagi di antara empat temannya. Dompet dikantong celana sekarang berisi lebih tebal dari kemarin, hari ini video pornonya terjual banyak berkat film bromance dari Thailand yang baru saja dirilis seminggu lalu.
Youngmin sendiri belum melihatnya sih, atau mungkin tidak akan pernah melihatnya karna ceritanya mengandung unsur gay.
Tapi Youngmin penasaran, apa pemeran utamanya setampan Donghyun? Nah kan, Youngmin jadi memikirkan Donghyun lagi.
Habisnya wajah kelewat tampan Donghyun tidak bisa hilang begitu saja dari ingatannya, lelaki itu terlampau tampan sampai sampai bisa membuat Youngmin terus terbayang.
Kepala Youngmin menoleh beberapa derajat menghadap jendela, tangan kanannya ia jadikan tumpuan di pipi. Dan kedua mata belonya sudah dihadiahi pasangan Seongwoo dan Daniel yang baru saja turun dari motor besar milik Daniel.
Ujung bibir Youngmin melengkung ke atas melihat Daniel melepas helm Seongwoo, merapikan rambutnya sebentar lantas menggandeng tangannya posesif menyusuri lapangan sekolah. Kenapa mereka berdua manis sekali sih?
Youngmin bisa melihat ketulusan Daniel, lewat bagaimana ia menatap Seongwoo. Rasanya ia akan melindungi dan menjaga Seongwoo dalam keadaan apapun. Lantas sekelebat pikiran ingin punya kekasih seperti Daniel terlintas dibenak Youngmin.
Bukan!
Maksudnya bukan merebut Daniel dari Seongwoo. Tapi ia ingin punya kekasih yang juga bisa menjaga dan melindunginya, seperti Daniel menjaga Seongwoo.
Dia sudah bosan mendominasi, jadi ia ingin tau bagaimana rasanya di dominasi. Ia jadi teringat lagi pada sosok Donghyun yang penah memeluk pinggangnya dari belakang –meskipun tak sengaja-, mengusap sisa apel di sudut bibirnya, mengikat tali sepatu yang terlepas dan mengusak rambut berponinya. Menyenangkan sekali bukan jika punya seseorang yang dengan senang hati memperhatikanmu?
...
"Kak apel" Youngmin terperanjat.
Lelaki yang tadi pagi ada dipikirannya sekarang ada dihadapannya. Iya, Youngmin sedang ada di toilet setelah makan siang di kantin.
"Namaku bukan kak apel" balas Youngmin ketus, sakit hati.
Apa ia tidak mengingat namanya? Padahal Youngmin meletakkan sedikit harapan pada lelaki berbibir sexy ini.
"Maaf, kak Youngmin maksudku" koreksi si lelaki bername tag Kim Donghyun itu.
"Ku kira kau melupakan namaku" Youngmin senang, ingin tersenyum tapi ia tahan.
Lantas salah satu tangannya menarik ujung keran air di watafel dan mulai membasuh kedua tangannya dengan sabun.
"Aku tidak mungkin melupakan senior semanis dirimu kak" celetuk Donghyun.
Bukan hanya wajahnya saja yang tampan, tapi mulutnya benar benar manis, pandai sekali membual.
"Jadi menurutmu aku manis?" tanya Youngmin sangsi, ia menoleh pada Donghyun yang sedang bersandar di tembok dengan dua tangan tersimpan di saku celana.
Brengsek!
Pertahanan Youngmin runtuh sudah. Kim Donghyun kelihatan berkali kali lipat lebih hot, kekuatan visualnya memang tidak main main.
"Tentu saja" jawab Youngmin disertai senyuman lebar di bibir sexynya.
"Mau berkencan denganku sepulang sekolah?" bibir Youngmin sudah dikuasai sepenuhnya oleh alam bawah sadar.
Habisnya lelaki didepannya ini benar benar punya boyfriend material yang semua orang cari. Tinggi, tampan, sexy, bermulut manis, perhatian pada hal hal kecil, dan dia siswa akselerasi.
Memangnya apa lagi yang kurang? Bagi Youngmin, Kim Donghyun itu sempurna.
"Apa?" Donghyun bertanya lengkap dengan tautan alis dan dahi berkerut, takut salah dengar.
Youngmin terdiam tidak bisa menjawab, hanya gemericik air keran yang terdengar. Lelaki alpaca itu merutuki mulut lancangnya sendiri dalam hati.
Ia berpaling sebentar, menghela nafas, menyadari bahwa waktu tidak bisa diputar kembali, "Tidak jadi, lupakan saja"
"Baiklah aku tunggu di ruang musik sepulang sekolah" Donghyun menyetujuinya masih dengan senyuman sehangat mentari pagi di musim panas, kemudian berlalu meninggalkan Youngmin yang masih membeku ditempatnya.
TBC
makasih banyak buat vote sama komennya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
1995 | PRODUCE 101 S2 1995 line
Casuale[COMPLETED] 60% FRIENDSHIP • 30% BOYS LOVE • 10% COMEDY empat siswa pembuat onar di sekolah yang hobi bertaruh kapanpun dan dimanapun. fanfiksi ini mengandung unsur friendship dan slice of life -atau mungkin sedikit boys love- antar trainee produce...