"Apa dia marah padaku?" Jonghyun bertanya pada Sanggyun, namun hanya gelengan yang ia dapat.
Jujur saja Jonghyun masih kepikiran mengenai pertemuannya dengan Minki tadi pagi. Ada seberkas perasaan bersalah jika mengingat wajah tidak bersahabat Minki saat pamit ke kelas, namun sampai sekarang ia tidak tau dimana letak kesalahannya.
Jadi ia memutuskan untuk membagi cerita pada tiga temannya, siapa tau mereka bisa membantu.
Namun bukannya solusi yang ia dapat setelah bercerita, tubuhnya sekarang justru sedang ditusuk tusuk oleh Seongwoo dan Youngmin menggunakan trisula dan tongkat sihir.
Sanggyun diam saja mengamati adegan penyiksaan sembari menyedot jus semangka yang barusan ia beli. Sejauh Jonghyun bercerita, ia tidak menemukan kesalahan yang Jonghyun perbuat.
Hal itu membuat Seongwoo dan Youngmin mengalihkan senjatanya pada Sanggyun. Dasar tidak peka.
...
"Aku akan menemui Minki setelah ini" Jonghyun menarik turun resleting celana miliknya.
"Apa dia target keusilan kita selanjutnya?" tanya Seongwoo seraya membuka gesper ikat pinggang.
Tangan Sanggyun terulur memukul belakang kepala Seongwoo, kenapa masih saja bodoh sih temannya yang satu ini?
"Jonghyun itu mau minta maaf, Ong Seongwoo" jelas Youngmin sabar, disela sela kegiatan melegakan raganya yaitu kencing.
Empat berandal sekolah tersebut sedang berdiri berjajar di depan urinoir dalam toilet laki laki.
Seongwoo mengagguk, kemudian mendesah sebentar saat air kencingnya berhenti mengalir, "Kita ke kantin dulu ya setelah ini. Aku lapar"
"Aku juga mau makan" jawab Sanggyun, "Sebaiknya kau bawakan beberapa bungkus roti dan minuman sebagai permintaan maaf" ujar Sanggyun memberi sedikit pencerahan, dan Jonghyun menyetujuinya.
Seakan dewi fortuna sedang bersama Jonghyun hari ini, ia menemukan sosok yang tidak sengaja ia sakiti kemarin. Choi Minki, kelincinya.
Hah?
Kelincinya?
Habisnya Minki memakai bando telinga kelinci saat festival kemarin, jadi ia memanggilnya kelinci. Tapi kata 'nya' sebagai imbuhan pada kelinci sepertinya agak sedikit janggal.
Tanpa pikir panjang, Jonghyun meninggalkan Sanggyun, Youngmin dan Seongwoo diambang pintu masuk kantin, kemudian menghampiri meja Minki bersama Kenta dan Moonbok.
Posisinya Minki duduk sendirian berhadapan dengan Kenta dan Moonbok. Tanpa disangka sangka Jonghyun menutup mata Minki dengan kedua tangannya dari belakang.
Melihat temannya melakukan hal bodoh, Sanggyun, Seongwoo dan Youngmin refleks menepuk dahi masing masing bersamaan. Kesannya kan jadi sok akrab.
"Sebenarnya Kim Jonghyun itu lebih bodoh dari pada aku" gerurtu Seongwoo kesal.
Detik berikutnya ia menyeret lengan Youngmin dan Sanggyun agar duduk tidak jauh dari meja Minki, antisipasi saja jika Jonghyun melakukan hal bodoh lagi.
Kenta dan Moonbok tidak bisa berkata kata saat melihat Jonghyun menutup mata Minki dari belakang. Saat tangan itu terlepas Minki baru terkejut melihat siapa pelakunya.
Kenapa muncul lagi sih disaat Minki sedang ingin melupakan? Tanpa berkata Minki bangkit, bermaksud pergi mejauh dari Jonghyun.
Namun Jonghyun mendudukkan paksa lelaki cantik itu ditempat semula, kemudian segera mengutarakan permintaan maaf agar masalah cepat selesai. Minki mengiyakan saja agar cepat dan Jonghyun tidak muncul lagi dihadapannya.
...
Minki baru saja mengucapkan salam perpisahan pada Kenta yang sudah ditunggu Sanggyun, serta Moonbok yang juga sedang ditunggu Hyunwoo.
Bibirnya menghela nafas pelan, ada perasan iri saat melihat teman temannya punya seseorang spesial, dia juga ada sih, tapi kan sudah jadi milik orang lain.
Minki membuka loker, ingin meletakkan beberapa diktat disana. Matanya membulat lucu saat menemukan tiga buah wortel yang diikat jadi satu menggunakan pita berwarna pink, juga ada selembar sticky note tertempel bertuliskan 'untuk kelinciku',
"Memangnya aku ini kelinci?" gumam Minki sebal.
Baru kali ini ia tau ada seseorang yang meletakkan wortel di loker, harusnyakan coklat, surat cinta, atau susu mungkin.
Minki berani bertaruh siapapun yang meletakkan wortel ini pasti dia orang bodoh. Sangat bodoh.
...
Hari ini empat pembuat onar sekolah berangkat bersama menaiki bus seperti dulu. Mereka berjalan beriringan menuju kelas.
Senyuman Jonghyun merekah saat melihat Minki berdiri didepan deretan loker. Tanpa berpamitan, Jonghyun menghampiri Minki.
"Selamat pagi kelinci" sapa Jonghyun ramah, Minki kaget, "Wortel untukmu hari ini" lanjut Jonghyun seraya mengeluarkan tiga buah wortel berpita merah muda persis seperti kemarin dari dalam tas.
Oh, jadi pelakunya Kim Jonghyun.
"Apa teman bodoh kalian baru saja memberi Minki wortel?" Youngmin bertanya lemas, tidak habis pikir dengan jalan pikiran teman bodohnya.
"Ya, dia bodoh sekali" Sanggyun menjawab tak kalah lemas.
"Mana yang lebih bodoh, aku atau Kim jonghyun?" tanya Seongwoo.
"Kim Jonghyun berkali kali lipat lebih bodoh" Youngmin dan Sanggyun menjawab kompak, lantas meninggalkan Jonghyun agar menyelesaikan urusannya dengan Minki.
END
yeay! akhirnya tamat juga fanfic ini, meskipun ini sebenernya repost dari platform sebelah terus saya perindah dikit lah biar makin ena dibaca.
makasih banyak buat temen temen semua yang udah mau baca, vote dan komentar tanpa kalian saya bukan apa apa
saya mello pamit undur diri, sampai jumpa~
KAMU SEDANG MEMBACA
1995 | PRODUCE 101 S2 1995 line
Acak[COMPLETED] 60% FRIENDSHIP • 30% BOYS LOVE • 10% COMEDY empat siswa pembuat onar di sekolah yang hobi bertaruh kapanpun dan dimanapun. fanfiksi ini mengandung unsur friendship dan slice of life -atau mungkin sedikit boys love- antar trainee produce...