Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan comment yaaa***
Di sinilah Navira sekarang di kamar pribadinya yang bernuansa biru langit. Masih memakai seragamnya Navira menatap kakinya yang di obati Rio tadi. Hari pertama ia sekolah saja hidup nya sudah sial.
“Rio si kulkas berjalan yang sok-sokan nolongin gue terus pergi gitu aja tuh cowok aneh deh” bayang Navira mengingat kejadian beberapa jam lalu.
Sibuk ia memikir kan Rio hingga Navira tertidur lengkap dengan seragam sekolahnya.
***
Di tempat lain di kamar Rio, Vinno dan Dito sibuk menginterogasi temannya yang membuat satu sekolah heboh tadi siang.
“Lo kenal ama tuh cewek” tanya Dito sambil memakan snacknya. Sedangkan Vinno menatapnya penuh tanda tanya.
“Itu cewek pindahan yang gue liat tadi pagi, biasa nya lo anti cewek dan orang baru” tambah pertanyaan untuk Rio dari Vinno.
“gak kenal” jawab Rio singkat sambil memandang keluar jendela.
“Terus kenapa lo nolongin dia”
“gak tau, dan gue mau tidur” ucap Rio sambil berjalan ke tempat tidur nya dan langsung memejamkan mata.
“Gue nolong dia karena dia mirip seseorang” ucap Rio dalam hati.
***
Pagi harinya Rio telah siap dengan seragamnya dan saat ia keluar kamarnya ia melihat sang kakak berjalan ke arah nya.
“Yo gue bareng lo ya ke sekolah” ucap nya sambil memasang wajah puppy eyes nya. Bukan meluluh malah Rio jijik melihat ekspresi itu.
“Gak”
“Kita kan satu sekolah yo apa salah nya kalau kita berangkat bareng”
“gak peduli” jawab Rio lalu menuruni tangga dan di susul kakak nya di belakangnya.
Saat melewati meja makan nya Rio melihat Orang tua nya telah duduk manis dan di susul kakaknya.
“Rio, sini makan bareng kita” ajak mama nya Rio.
“Gak perlu”
“Nanti kamu sakit nak”
“Gak usah sok peduli” tekan kembali Rio dan berjalan pergi.
“Kurang ajar sekali kamu Rio makan di sini sama kami mama mu sudah baik baik bicara sama kamu” ucap pamungkas ayah Rio.
Bukan nya menjawab perkataan papa nya Rio malah tetap berjalan seolah olah tak mendengar apa apa.
“sampai kapan Rio kayak gitu ma, pa” tanya Kakak nya Rio.
“entahlah, mama dan papa juga gak tau sampai kapan”jawab mama nya Rio sambil menatap keprgian Rio.
Setelahnya Rio langsung mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas atas rata rata, ia tak peduli dengan cercahan pengguba jalan lain nya karena mood nya yang telah buruk tidak sampai 10 menit ia telah sampai di sekolah nya padahal jam di pergelangan tanganya masih menunjukan pukul 06.25 dengan santai ia melewati koridor yang masih sepi yang hanya di lewati beberapa siswa.
Tidak jauh dari tempatnya Rio melihat cewek dengan ransel pink dan jalannya gak terpincang-pincang Rio sangat yakin kalau Navira entah kenapa saat melihat Navira berjalan rasanya dengan sangat ingin Rio menyusulnya.
Baru selangkah ia berjalan”RIO TUNGGUIN GUE” Teriakan Vinno yang membatalkan langkahnya Rio menyusul Navira dan ia melihat Vinno yang berlari kencang ke arahnya.
“Yo, lo gak lupa kan hari ini??” rio yang ditanya hanya mengernyit bingung dan mengangkat sebelah alisnya dengan maksud dia mengatakan apa.
“Ya Rio lo ketua osis macam apa sih lo lupa kalau minggu depan kita ada pensi tahunan sekolah jadi hari ini kita rapat yo” jelas Vinno panjang lebar.
“Ohh oke”
Seketika itu juga Vinno rasanya ingin membuang Rio ke laut agar di makan ikan paus sekalian. Jawaban yang sangat tidak di inginkan Vinno dia jauh jauh lari dari parkiran hanya untuk mengejar Rio agar Rio tidak lupa dengan agendanya hari ini. Tapi ya sudah lah Vinno hanya bisa menghela nafas dan sabar dengan teman kulkasnya satu ini.
***
hanya duduk dibangkunya Navira tak bisa melakukan apa-apa karena kakinya yang masih agak sakit tak lama kemudian ia melihat Nessa, Aluna dan Ani datang masuk ke dalam kelas. Dan duduk di bangku mereka masing-masing.
“Gimana kaki lo udah baikan??” tanya Aluna sambil berbalik arah menghadap Navira.
“Lumayan lun udah gak terlalu sakit”
“Wajar lah gak sakit lagi kan udah di obatin sama cogan” goda Nessa sambil di sambut cekikikan dari Aluna dan Ani.
“Iya lo si kulkas hatinya udah cair tuh” tambah Aluna.
Navira yang di goda hanya biasa saja ia tak tau harus merespon apa karena menurutnya itu hanyalah kejadian biasa. Entah kenapa seluruh murid malah menganggap ini hal yang luar biasa bahkan saat pulang sekolah kemarin dan ia datang tadi pagi pasti ada saja orang yang membahas masalah dia kemarin.
“Navira kita bertiga di sini OSIS lo mau gak gabung sama kita di OSIS???” ajak Nessa.
“OSIS? Gue pengen sih ikut itu tapi gimana caranya masuk situ kan gue gak ikut kayak kalian LDK atau apalah itu apa bisa???”
“Bisa lah ada kok yang murid pindahan malah ikut OSIS, entar lo ada juga kok kayak LDK gitu di kasih tantangan gitulah kalau lo gak sanggu ya udah lo di nyatain gugur?? Gimana tetap penegn kan??” jelas ani panjang lebar dan di dengarkan Navira dengan rasa tertarik.
“entar kalau lo pengen kita hari ini ada rapat lo bisa ikut kita” lanjut kembali Ani.
“Oke gue pengen entar gue ikut ya”yang langsung di angguki mereka bertiga.
***
”ASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULALHIWABARAKATUH DI BERITAHUKAN KEPADA SELURUH ANGGOTA OSIS BAIK KELAS SEPULUH MAUPUN SEBELAS HARAP BERKUMPUL DI RUANG SEKERETARIAT OSIS SEKARANG SEKIAN TERIMA KASIH WASSALAMUALIKUMWARRAMATULLAHIWABARAKATUH” gema suara itu ke semua kelas sebagai pemberitahuan untuk anggota OSIS sekarang.
“Kuy kita ke ruang OSIS sekarang Vir ayok bareng kita aja entar kita yang bilang ama ketos nya”ajak Nessa.
“Ya udah ayok” jawab Navira dan di ikuti Ani da Aluna.
Untunglah kelas mereka saat ini sedang free class jadi mereka tak perlu izin-izin segala sampai bikin ribet. Saat mereka keluar kelas pasti ada saja seperti mereka yang langsung pergi menuju lantai dua gedung utama sekolah ini yaitu ruang sekeretariat OSIS.
“Assalamualikum” salam mereka berempat sambil membuka pintu di sana.
Dan baru satu langkah Navira masuk pandangan jatuh kepada seseorang yang sedang duduk di kursi tak jauh di depan nya.”OH MY GOD”
***
Udah segini aja dulu yaa hehehehe
Author udah mentok banget nih gak dapet ide lagi.Kasih bintang sama comment ya kalau kalian suka sama cerita ini.
Wait me in the next chapter:)
Babayyyy💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Navira's Life
Teen FictionJika memang benar aku yang harus menjauh. Apakah ada rasa kehilangan yang hadir pada dirimu? -Navira Equeenza Paradisa- *** Kisah ini bermula dari pertemuan klise dua manusia remaja yang akhirnya jatuh cinta. Navira Equeenza Paradisa seorang peremp...