8. Hukuman tiga kelas

13 3 0
                                    


Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan comment yaaa

***

“Jadi orang gak usah penakutan”  Ucap Rio saat sampai di depan kelas Navira sambil melempaskan genggaman tanganya di tangan Rio.

Yahh, laki-laki yang menolong Navira tadi adalah Rio. Rio menolongnya tak sengaja saat dia, Vinno dan Dito keluar dari kantin.

“Kan emang gue yang salah” bela Navira sambil menunduk.

“Bodoh”

“Lo juga udah tau temen lo butuh bantuan malah ngeliat aja” lanjut kembali Rio yang mengomeli Nessa.

“Iya maaf”

“Gue, Ani sama Nessa pengen bantuin tapi lo gak liat pengawal Reina itu bakal ngebela tuh ratunya” Ucap Aluna yang langsung di angguki oleh Ani dan Nessa.

“Okelah, Navira lo jangan bodoh mau di tindas” Ucap Rio sambil melenggang pergi menuju kelasnya.

***

Di lapangan indoor Reina tampak berpikir keras sambil melihat teman-temannya yang baru mau mulai berlatih untuk lomba.

Banyak pikiran berkecamuk di kepalanya mulai dari Navira yang selalu berhubungan dengan Rio dan Rio yang selalu peduli dengan Navira.

"Segitu penting nya dia di kehidupan lo Yoo sampai kakak lo yang tinggal satu atap sama lo aja gak pernah lo perhatiin" Kata Reina seorang diri

"Gue gak tau Yo gimana perbaikin masa lalu Yo gue dulu masih kecil yo belum tau mana yang bener mana yang nggak. Apa salah kalau sekarang gue cari-cari perhatian lo tapi lo gak pernah peduli sama gue" Imbuh Reina lagi.

Sambilan menatap teman-temannya berlatih Reina mengingat lagi kelakuan-kelakuan yang sering ia perbuat.
Mulai dari memakai pakaian ketat, rambut di cat ombre, kaos kaki bukan putih sampai ke kelakuan paling jahat nya yaitu membully siswa baru namun tak membuat Rio peduli dengan kelakuan. Apa lagi Rio seorang ketos namun dia bodoh amat dengan sikap yang Reina lakukan seolah-olah tak ingin tau dan tak ingin peduli.

"Harus pakai cara apa lagi Yoo gue supaya lo peduli dengan gue?? " Racau Reina dengan nada pasrah.

Namun seseorang mendengar ucapan Reina tepat 5 meter dari Reina duduk sekarang.

***

Kelas yang sekarang seperti pasar ikan yang di rebuti emak-emak adalah surganya para pelajar. Seperti inilah kelas XI IPA 3 seperti perkelompokan ada yang tidur berjamaah, ada yang bergosip ria, ada yang makan bersama bahkan ada yang buka seperti salon dadakan. Tapi tidak untuk Rio, Vinno dan Dito mereka melakukan kegiatan nya masing-masing Rio yang melamun, Vinno yang baca komik dan Dito yang memandikan dan membeerikan makan angela kesayangannya di handphone miliknya.

Di sudut kelas kiri kanan tidak ada yang rebut lantaran di pojok kana rombongan Rio dan di pojokan Kiri rombongan laki-laki yang bermain pubg dan tiduran. Tapi tidak untuk di pojokan depan seperti tak ada habisnya mereka berteriak-riak.

“DIDIN BALIKIN CATOKAN GUE” teriak Killa yang mengamuk lantaran catokan nya di ambil Didin untuk menyatok rambut ikalnya.

“YA ELAH KIL PINJAM ENTAR NAPA”

“AWAS ILANG, WOII YANG MINJEM LIPTINT GUE TADI SIAPA WOIII”

“EHH TINA LO MAKEK BEDAK GUE JANGAN BANYAK-BANYAK ENTAR ABIS”

Navira's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang