Di Bawah Rintik Hujan

35 2 1
                                    

Mendung mulai bergelayut di atas atap sekolah.
Aku mulai bertaruh dengan salah satu sahabat karibku, apakah hujan atau tidak?

Kali ini aku kalah.
Aku kalah sebab hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras.
Sebentar lagi jam pulang sekolah akan dipukul dan pasti berbunyi nyaring, yang selalu membuat telinga berdenging.
"Berteduh saja dahulu, sebab jika nekat kau akan basah kuyup," kata seseorang dibelakangku.
Ku toleh siapakah gerangan.
Tiba-tiba jantungku berdegup sangat kencang.

Sore itu aku mengagumi hujan
Sore itu aku bernyanyi bersama hujan
Sore itu aku menari dengan hujan
Sore itu aku mulai mencintai hujan

Aku dan kamu memutuskan menerobos rintik gerimis hujan bersama
Berjalan menyusuri genangan-genangan disepanjang kaki melangkah
Genangan yang memantulkan gambar antara kau dan aku
Dan sedikit beriak ketika satu tetes air hujan menyentuhnya

Hujan sore ini lucu, seakan tau bahwa ada dua anak manusia yang sedang jatuh cinta.
Tiba-tiba saja dia turun dengan sangat deras ketika mereka masih berada diseperempat jalan pulang.
Dua pasang sepatu hitam itu lari tergesa-gesa mencari tempat berteduh.

Kau bertanya, apakah aku baik-baik saja.
Dan aku menjawab, tentu saja selama aku denganmu.
Kau kikuk dan aku linglung.
Tenggelam dalam pikiran masing-masing, mengubah rona wajah menjadi merah.
Mengubah warna abu-abu menjadi menjadi lebih terang disekelilingnya.

Bersama dalam SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang