Kotak Pensil

18 1 0
                                    

Sejak kau mengirim pesan kepadaku, sejak itulah aku mulai sadar bahwa rasa ini semakin tumbuh, semakin besar.
Hari demi hari bergulir begitu membahagiakan, ada saat dimana aku mulai suka datang ke sekolah.
Kau adalah salah satu alasannya.

Kau yang selalu ada dan duduk di bangku belakang, yang selalu bilang, "Pinjam penghapus ya."

Aku menoleh, memberi penghapus dan tersenyum, sambil berkata, "Awas jangan sampe ilang."

Percakapan sederhana yang mampu berubah menjadi istimewa, sebab kau memang istimewa.

Sesekali kau juga mengajari bagaimana cara berolahraga dengan benar. Cara menggiring bola agar masuk ring basket, cara yang benar untuk lempar lembing, berlatih lompat jauh dan termasuk bermain kartu uno.

Kau selalu bilang agar aku datang pagi, supaya kita banyak bercakap sebelum bel masuk berbunyi. Meskipun lebih banyak kau mengerjakan PR dengan mencontek milikku.

Tapi disela-sela semuanya, kau selalu berusaha yang terbaik untukku. Kau akan bolos les ketika aku membutuhkan seseorang untuk mengantarku pulang, kau juga tak keberatan menunggu di parkiran sekolah ketika aku belum selesai dengan tugas.

Kau bilang padaku bahwa kau ingin menjadi kotak pensilku, tempat untuk menyimpan setiap benda berharga. Jika kau salah, kau bisa menghapusnya. Jika kau lupa, kau akan menulisnya. Jika sudah tumpul dan tak ada lagi jalan pintas, maka kau akan merautnya.

Setidaknya jatuh cinta pertamaku, jatuh pada tempat yang tepat, Kamu.

Bersama dalam SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang