Hari Pertama Berkirim Pesan

25 1 0
                                    

Aku sedang duduk termangu berhadapan dengan cermin.
Sesuatu yang memantulkan bayangan aku.
Mencari letak jerawat yang mulai tumbuh subur.
Lalu bertopang dagu.
Membosankan...
Aku bangkit dan meraih buku gambar yang tersimpan di rak buku.
Meraih pensil, penggaris, juga penghapus.
Mencoba menyelesaikan sebuah gambar perspektif.
Tiba-tiba telepon genggamku berdering.
Aku abai dan tak menoleh, karena terlalu asyik membuat garis.
Tapi aku tidak tahan untuk abai sekali lagi, ketika ia berbunyi untuk kedua kali.
Dahiku mengernyit seketika, seakan tak percaya.
Ada sebuah nama tertera disana, tertulis "Selamat Malam".
Aku baca untuk beberapa detik, padahal seperempat detik juga cukup untuk membacanya.
Aku mulai menekan tombol keyboard handphone type Sony Ericson, "Selamat malam juga."
Untuk beberapa saat jantungku mulai berdegup lagi.
Kenapa kamu selalu berhasil menjadi pencuri setiap detak jantungku?
Apakah kau merasakan hal yang sama?
Suatu debar asing yang terasa sangat menggelitik
Hanya dengan memikirkan wajahmu saja, aku terpesona.

Bersama dalam SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang