Brakkk
Keluarga kecil yang sedang berkumpul di ruang keluarga nyaris di buat terkejut oleh suara pintu kamar Joey. Joey menutup pintu kamarnya sangat keras, membuat adik kecilnya ketakutan.
"Kenapa orang tua hanya bisa memaksa?" Batinnya.
Drrrt drrrt
Di tengah lamunanya, Handphone Joey bergetar, ternyata ada beberapa pesan yang masuk dari temannya.
Sam
|Joey, lo ga masuk?
10.28Gak, males. Kalo ada pengumuman kasih tau gue. Bye|
Read
10.29Sam
|Ok
10.29Hari ini Joey memang tidak masuk sekolah, karna menurutnya itu tidak penting. Dia hanya menunggu waktu graduation saja, dan beristirahat di rumah
~~~~~~~
"Hai sayang" panggil seorang yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Eh, hai Rald" ujarnya.
"Kamu pulangnya aku anterin ya? sekalian aku mau ketemu mamah, papah sama kak Leo" ajaknya.
Gerald adalah kekasih Brietta, mereka sudah menjalin hubungan selama 2 tahun, dan akhir-akhir ini, Gerald memang sudah lama tidak berkunjung ke rumah Brietta. Dia memang pria yang sibuk. Well, gadis itu juga sebenarnya tidak tahu apa kesibukan kekasihnya belakangan ini. Sampai-sampai mamah, papah dan kak Leo sering menanyakan kekasih nya itu kepadanya.
"Oke" jawabnya dengan senyuman.
Brietta pulang bersama Gerald, kalau boleh jujur, gadis itu sangat merindukan waktu bersama Gerald, tapi Brietta mengerti kalo Gerlad sedang sibuk akhir-akhir ini, sebenernya Brietta penasaran dengan kesibukan Gerald belakangan ini, namun gadis itu enggan menanyakan perihal ini kepada kekasihnya, karna Brietta tau, semua hal yang dilakukan oleh kekasihnya tidak mungkin membuatnya kecewa.
~~~~~~~
"Aku pulang" ujar gadis berambut panjang setelah berada di ambang pintu rumahnya dan langsung menyuruh kekasihnya itu untuk duduk di ruang tamu.
Tiba-tiba, Clara, datang menghampiri anak perempuannya, setelah mendengar suaranya.
"Eh sayang, kamu udah pulang" ujar wanita paruh baya yang mirip sekali dengan Brietta.
"Hallo tante" sapa Gerald kepada Clara.
"Hallo, sayang. Wah akhirnya kamu kesini juga, tante kangen banget sama kamu" jawab Clara kepada Gerald.
"Mah, aku bikin minuman dulu buat Gerald ya" ujar Brietta dan langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.
Di dapur, ternyata ada kak Leo yang sedang mencari sesuatu, well, gadis itu pun tidak tau kakaknya sedang mencari apa.
"Cari apaan si kak?" ujar Brietta.
"Lo liat ramen punya kakak ga de?" tanyanya.
Seketika Brietta terkejut dengan pertanyaan kakak nya itu, bagaimana gadis itu tidak tekejut, bahwa ramen milik kakaknya sudah ia makan kemarin sore. Tapi gadis itu berusaha tenang.
"Oh ramen yang itu, udah gue makan" jawabnya dengan tenang dan seolah-olah tak berdosa.
"Dek, kok lo tega banget si? knp ramen kakak lo makan?" tanyanya dengan nada tinggi
"Ya maaf, abis gue laper" jawabnya yang selalu memasangkan wajah tak berdosa.
Sejujurnya, kak Leo memang tidak bisa marah kepada adik satu-satunya, mungkin karna ia memiliki wajah yang sangat menggemaskan.
"Terus lo bikin teh buat siapa? yaudah buat kakak aja ya" ujarnya yang nyaris membawa kabur teh hangat buatannya itu.
"Eh jangan kak, ini buat Gerald, klo kakak mau bikin aja dewek" jawabnya dan langsung meninggalkan pria itu.
Gadis itu menghampiri mamah dan kekasihnya yang sudah lama menunggunya di ruang tamu.
"Nah itu Brietta, yaudah mamah tinggal dulu ya" ujar Clara kepada Gerald, setelah melihat anak bungsung membawa teh untuk kekasihnya.
"Oke mah" jawabnya.
Brietta menghampiri kekasihnya dan memberikan teh hangat kepadanya, mereka berbincang-bincang hal yang tak karuan. Sampai akhirnya Gerald pun pamit untuk pulang, karna memang langit sudah mulai gelap.
~~~~~~~
Tok tok tok
Suara ketukan itu telah membangunkan pria yang tengah terbaring di atas bangsalnya.
"Joey, buka pintunya" ujar wanita dibalik pintu kamarnya.
Joey sebenarnya enggan membukakan pintu kamar tersebut, karna Joey yakin mamahnya akan membahas hal yang serupa seperti papahnya tadi pagi.
Cklek
Siapa sangka? Joey beranjak dari kasur dan membukakan pintu untuk mamahnya. Diana, mamah Joey, langsung memasuki kamar anak laki-lakinya dan membawakan makanan kepada anaknya. Memang sejak tadi Joey belum makan, dan Diana khawatir akan kondisi putranya itu.
"Sayang, kamu harus makan ya" ujar Diana, yang berusaha memecahkan kehenigan di ruangan tersebut.
"Mamah gausah repot-repot bawain aku makanan kaya gini" jawabnya
"Mamah sama sekali ga keberatan sayang. Mamah khawatir, karna dari tadi pagi kamu belum makan" ujarnya dengan senyum yang tulus.
"Maafin Joey ya, udah bikin mamah khawatir" ujarnya.
Diana, meninggalkan putranya sendiri di kamar. Karna Diana tahu, bahwa Joey tidak ingin di ganggu, Joey langsung melahap makanan yang Diana bawa, dan menghabiskannya.
"Diana diana!"
-to be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Brietta
Fantasy"Lo sebenernya mau bikin gue sayang sama lo atau gue benci sama lo?"