"Hallo?"
"Hallo, kak ini saya, Diana"
"Diana?"
"Iya, si penjual kue"
"Oh astaga, saya hampir lupa. Ada apa?"
"Saya boleh minta tolong?"
"Boleh, apa?"
"Anak saya akan kuliah di London, saya ingin menitipkan anak saya beberapa hari di rumah kakak boleh?"
"Tentu saja boleh, cucuku juga akan tinggal disini, pasti anakmu tidak akan kesepian"
"Baiklah, terimakasih"
Tut
Si penjual kue? hati Diana teriris saat mengucapkan kalimat tersebut, dulu dia hanyalah wanita miskin. Walaupun demikian ia sangat senang karna masih ada yang perduli terhadapnya. Sampai-sampai ada yang ingin mengadopsinya.
Orang yang mengadopsi Diana bukan lah orang kaya, dia hanya penjual kue biasa, jadi mau tidak mau Diana harus membantu orang tua angkatnya menjual kue. Dia tidak memilik banyak teman, hanya satu diantaranya.
Sampai-sampai ia pernah bermimpi menikah dengan laki-laki kaya yang tulus mencintainya. Siapa sangka? mimpinya menjadi kenyataan, dia menikah dengan William, laki-laki kaya keturunan pejabat yang memegang beberapa perusahaan. Diana harus ikut ke AS karna suaminya memang tinggal dan dilahirkan disana. Mau tidak mau dia harus berpisah dengan orang tua dan teman baiknya.
~~~~~~~
"Omaahhhhh" teriak gadis itu dan memeluk erat omahnya tersebut.
"Cucu omah sudah besar" ucapnya sambil membalas pelukan cucunya.
"Omah, Brietta kangen banget sama omah"
"Iya sayang, omah juga kangen banget sama kamu, yaudah ayu kita ke rumah, disana aja kita ngobrol-ngobrolnya" ajak omah
"Ok omah"
Britta memasuki mobil milik omahnya dan sudah ada seorang supir didalamnya.
Selama di perjalanan, Brietta bercerita banyak hal kepada omahnya, mulai dari kelulusannya sampai putus dengan Gerald. Sakit? itu yang dirasakan olehnya, namun kali ini gadis itu akan membuka lembaran baru, ia tidak mau membuang air mata untuk orang seperti mantan kekasihnya tersebut.
Tak sadar, mobil milik omah behenti di sebuah apartment. Well Brietta sempat dipenuhi tanda tanya di kepalanya, kenapa omahnya membawa gadis itu ke apartment tersebut? bukankah omahnya tinggal di rumah milik mendiang opahnya yang lebih besar dan luas?
"Selama kamu di London, kamu akan tinggal disini sayang"
"Hah? disini? sendiri? kenapa ga di rumah omah aja?"
"Mamahmu menyuruh kamu agar hidup lebih mandiri, lagi pula ibumu juga yang menyuruh omah untuk membeli apartment ini, supaya kamu bisa tanggung jawab sama diri kamu sendiri. Kamu juga tidak akan sendirian. Kemarin temen omah nelfon, katanya anaknya akan kuliah disini dan dia menitipkan anaknya kepada omah, jadi kalian bisa tinggal bareng" jelas omah panjang lebar kali tinggi.
"Siapa omah? orang itu bakal tinggal bareng aku? tidur sekamar?"
"Omah juga ga kenal sama anaknya, tapi kan nanti kalian bisa kenalan. Di rumah itu ada 2 kamar, kalian bisa gunain kamarnya"
Gadis itu hanya mengangguk, jujur dia pasti bosan jika tidak ada teman di rumah, lagipula jika temannya perempuan dia bisa mengajaknya ke salon dan menonton film drakor. Tapi kalo itu laki-laki? ah mana mungkin omahnya membiarkannya tinggal bersama laki-laki. Pasti omah akan menolaknya.
Gadis itu memasuki apartment. Ternyata apartment sangat luas. Semua bernuansa putih.
~~~~~~
"Mah, Joey berangkat ya" teriak pria tampan itu dari arah gerbang.
Diana langsung menghampiri putranya dan memeluk nya untuk sebuah perpisahan. Tidak lupa membekali uang untuk putranya.
"Iya sayang hati-hati, ini ada bekal buat kamu, jangan di habiskan semua"
"Iya mah, Joey juga bawa sedikit uang tabungan Joey buat cari kost"
"Gaperlu. Kemarin mamah nelfon temen mamah di London, mamah sudah menitipkan kamu, dia mengirim alamat yang akan kamu tempati, ini tolong diingat"
"Oke mah, mamah jaga kesehatan, Joey pergi dulu"
"Iya sayang hati hati"
Sedih, itu suasana pagi hari di rumah William, Diana sangat tidak rela putranya pergi meninggalkan rumah ini, jujur kebahagian Diana hanyalah Joey dan Sherly. Karna suaminya sudah tidak perduli lagi kepadanya, padahal Diana sangat merindukan suaminya, bahkan sudah dua hari ini William tidak pulang ke rumah.
Joey sudah berada di bandara dan mulai memasuki pesawat, dia sedih harus meninggalkan ibu dan adiknya. Dia takut ayahnya akan menyakiti ibunya lagi. Tapi disisi lain, dia tidak bisa membatalkan rencananya. Laki-laki itu hanya bisa berdo'a kepada tuhan agar selalu melindungi Ibu dan adiknya.
Selama di perjalanan pria itu hanya tertidur dan melihat langit yang di penuhi oleh awan. Sampai tiba saatnya pesawat tersebut landing. Pria itu langsung keluar dari pesawat dan bergegas pergi ke alamat yang dituju. Tidak butuh waktu banyak pria itu sampai di tempat yang di maksud ibunya tersebut.
Ting tong
"Iya sebentar" terdengar suara seseorang dari dalam pintu
Cklek
"Elo?"
-tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Brietta
Fantasy"Lo sebenernya mau bikin gue sayang sama lo atau gue benci sama lo?"