7

3 0 0
                                    

Tut

Kak Leo memutuskan sambungan secara sepihak, dia sudah gatal ingin sekali menghajar Gerald karna sudah berani menyakiti adiknya.

Dia langsung bergegas pergi ke taman untuk bertemu dengan Gerald.

"Leo kamu mau kemana?" tanya Clara.

Dia tidak mungkin mengatakan kepada mamahnya yang sejujurnya. Bisa-bisa Leo dimarahi.

"Eh, anu, Leo mau jenguk  temen".

"Siapa yang sakit Leo?".

"Temen mah" jawabnya singkat.

"Temen kamu kan juga punya nama"

"Eum, anu namanya Saepudin, anak tetangga sebelah, udah ya mah Leo berangkat, takut telat udah di tungguin soalnnya. Bye mah" dia bergegas menuju mobil dan meyalakan mobilnya.

"Saepudin? sejak kapan Leo punya temen yang namanya Saepudin?" gumamnya.

Leo sudah sampai di taman, tapi dia belum melihat batang hidung Gerald.

"Dasar pengecut, bisa-bisanya lo ga dateng" batinnya.

Setengah jam Leo menunggu Gerald, dia sudah sangat kesal, Gerlad belum muncul juga. Matahari sangat terik. Yang membuat  hati nya bergejolak.

"Kak" sapa lelaki yang di tunggu-tunggu oleh Leo.

"Akhirnya lo dateng juga" ujarnya sinis.

Bughhhh

Satu pukulan melayang di wajah Gerlad

Bughhhh

Bughhhh

"ke-napaa kak?" rintihnya.

"Heh bangsat adek gue lo apain sampe nangis kaya gitu hah?"

Hening, Gerald tidak menjawab pertanyaan Leo, yang membuat Leo semakin kesal.

"Jawab bangsat!" tekannya sambil menarik kerah baju Gerald.

"Brietta shok denger ucapan Chelsea kalo dia tunangan gue" jelas Gerald.

"Maksud lo?"

"Gue sama Chelsea udah di jodohin sama nyokap-bokap gue. Gue ga bisa cerita ini semua ke Brietta, karna gue takut di sakit hati terus marah sama gue. Jadi gue tutup-tutupin ini semua dari Brietta, tapi semua sia-sia, akhirnya ketauan juga.  Gue sama sekali gaada niatan buat nyakitin adek lo" jelasnya.

"Sorry kak"

Bughhh

Gerald terpental setelah mendapat pukulan terakhir dari Leo.

"Jangan harap lo bisa ketemu sama adek gue lagi, urusin aja tunagan lo" tekan Leo dan pergi meninggalkan Gerald.

Tamatlah sudah riwayat Gerald :)

"Asal lo tau bang, gue cinta sama Brietta, gue bakal pertahanin hubungan gue sama Brietta, dan gue ga rela ada yang nge gantiin posisi gue di hatinya" gumamnya.

~~~~~~~

Diana sudah pulang dari rumah sakit. Joey dan Sherly semakin wasapada terhadap ibunya. Mereka selalu mengingatkan waktu makan kepada Diana, dan Joey bersikeras supaya ibunya tidak terlalu kewalahan mengurus pekerjaan rumah tangga.

"Mah, Joey pergi ke rumah Sam sebentar ya"

"Iya, hati-hat nak"

Joey berniat untuk pergi ke rumah Sam, karna sohibnya itu akan kuliah di chicago. Jadi joey harus bertemu temannya untuk salam perpisahan.

Di tengah perjalanan, Joey melihat Gerald sedang duduk di taman dengan wajah yang penuh luka, dia teman sekelas Joey. Pria itu akhirnya turun dari mobil dan menghampiri Gerald.

"Rald? lo ngapain disini? kenapa muka lo?" tanya Joey.

"Gapapa".

"Gapapa apanya? itu muka lo babak belur kaya gitu".

"Itu biasa, ada preman yang salah sasaran" ujarnya.

"Oh. Eh lo mau ikut ke ruman si Sam ga? dia bakal kuliah di chicago, nah dia ngundang gue ke rumahnya buat terakhiran"

Gerald menggangguk. Dia beranjak dari kursi taman dan memasuki mobil milik Joey. Di mobil, mereka mengingat-ngingat nostalgia masa putih-abunya, Joey dan Gerald sesekali tertawa mengingat nostalgianya yang lucu.

~~~~~~~

"Huaaaaaaaa"

"Dek udah kek jan nangis terus"

"Gerald jahat ka, Gerald jahat!" ujarnya yang terus menerus mengeluarkan air mata.

"Iya dia emang jahat, tapi gausah mukulin punggung gue juga. Sakit nih" ujarnya.

"Ih lo jahat banget sih, udah tau adek nya lagi patah hati bukannya dihibur kek di apain kek, malah di bentak"

"Duh patah hati sih patah hati, tapi jangan gini juga. Lagian  lo tenang aja, Gerald ga bakal nemuin lo lagi, dia udah gue haj-"

Omongan kak Leo menggantung, dia hampir keceplosan kalau sebenernya dia telah menghajar mantan kekasih adiknya tersebut.

"Haj? apaan? jangan-jangan lo ngehaj-"

Kak Leo langsung nimbrung dan memotong omongan adiknya. Dia tidak mau adiknya curiga.

"Maksud gue, gue udah hajatin mantan lo sama tetangga kompleks sebelah".

"Kenapa ga sekalian di hajar aja si kak!"

Ternyata adiknya satu tujuan juga dengan Leo. Yasudahlah, setidaknya Leo sudah menghajar Gerald sesuai keinginan adiknya tersebut, tanpa sepengetahuannya.

~~~~~~~

Joey sudah pulang dari rumah Sam, dia juga sudah mengantar Gerald sampai rumahnya. Joey langsung memasuki pintu utama, dan segera menaiki anak tangga. Seketika pria itu terhenti.

"Iya sayang, nanti om bakal maksa Joey buat tunangan sama kamu, tenang aja, Joey pasti mau".

-to be continued.

BriettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang