8

5 0 0
                                    

"Iya sayang, nanti om bakal maksa Joey buat tunangan sama kamu, tenang aja, Joey pasti mau".

Joey yang mendengar perbincangan papahnya, dia langsung menghampiri papahnya. Joey sudah beberapakali memberontak jika ingin dijodohkan. Lagipula, Joey kan sudah besar, dia bisa mencari pendamping hidupnya sendiri bukan?

"Pah, Joey udah bilang berkali-kali kalo Joey ga mau di jodohin, papah ngerti kan?" tekan Joey saat William masih tersambung dengan telfonnya.

"Joey, kamu apa-apaan sih? gak punya sopan santun? kamu ga liat papah lagi angkat telfon hah!" bentak William.

"Om, hallo, om masih denger omongan aku kan?"

"Iya sayang, bentar om matiin dulu telfonnya ya, nanti om telfon lagi"

"Asal papah tau, Joey ga pernah mau di jodohin. Lagian, Joey udah besar, Joey bisa milih pendamping hidup Joey sendiri. Papah gabisa paksa Joey lagi!" tekan Joey.

"Joey, Jessica itu anak orang kaya, hidup kamu bakal terjamin kalo nikah sama dia, kamu ga perlu susah-susah nyari pekerjaan diluar sana dan kamu bisa ambil alih perusahaan om Rey" ujarnya.

"Maaf pah, Joey gak gila harta kaya papah!" ujarnya dan pergi menuju kamar.

"JOEY!!!"

~~~~~~~

"Dek ayo turun, lo harus makan, papah sama mamah udah nunggu di meja makan"

"Gue ga laper"

"Elah buruan, patah hati kan juga butuh tenaga"

"Sialan"

"Udah kek cepetan, gausah sok di tahan, perut lo udah bunyi noh"

"Iye bawel"

Brietta akhirnya mengalah. Karna sekeras apapun dia menolak, kak Leo pasti akan terus memaksanya, jadi mau tidak mau gadis itu pergi ke ruang makan. Well, sejujurnya Brietta memang sangat lapar, tapi gadis itu malah menahan laparnya karna memang tidak mood makan saat situasi seperti ini. Kali ini Brietta tidak bisa menahan laparnya, bisa-bisa dia mati kelaparan.

Clara dan Wilshon sudah menunggunya di meja makan, mereka sama sekali belum melahap makanannya. Brietta jadi tidak enak kepada kedua orang tuanya karna harus menunggunya.

"Akhirnya kamu mau makan juga" ujar Clara

Brietta hanya diam, dia tidak menanggapi ucapan Clara.

"Sayang, kamu jangan sampe telat makan ya, mamah ga mau kamu sakit" ujar Clara lagi

Brietta masih tidak menanggapi perkataan mamahnya, dia sama sekali tidak mood. Hatinya benar-benar hancur.

"Woy, dinasehatin malah diem, bisu lo?" ujar kak Leo menegaskan.

"Ih, berisik, iya gue denger. Gue ga budek ye!" jawab Brietta sewot.

"Leo, jangan mancing keributan, kasian adik kamu" ujar Wilshon.

"Iya pah maaf, abis greget sama adiku yang satu ini" ujar Leo sambil mengacak-acak rambut Brietta yang membuat gadis itu memutarkan bola matanya sebal.

Keluarga kecil itu melahap makanannya, mereka asyik mengobrol, kecuali Brietta, dia hanya menyimak perkataan mamah, papah dan kakaknya. Karna dia sama sekali tidak mood di ajak ngobrol, dia hanya ingin menyendiri, itu saja.

~~~~~~~

Pria itu masih diam di kamarnya, dia tidak ingin bertemu dengan papahnya. Joey berfikir papahnya sangat menyebalkan, dia benar-benar benci dengan perjodohan ini. Sangat, sangat benci.

Tok tok tok

"Joey, sayang buka pintunya" ujar Diana dari balik pintu kamarnya.

Joey langsung bergegas membukakan pintu untuk mamahnya. Dia hanya membenci William, dia tidak ingin melampiaskan kekesalannya kepada Diana.

Cklek

Diana masuk, dia membawakan Joey makanan sama seperti waktu itu.

"Mah, jangan bawain Joey makanan kaya gini lagi, Joey ga mau mamah di marahin sama papah" ujarnya.

"Mamah ga mau kamu sakit sayang, lagipula papah kamu udah pergi lagi, dia gabakalan marahin mamah" jawab Diana dan tersenyum meyakinkan.

Joey bodoh, dia benar-benar bodoh. Pria itu menolak mamahnya membawakan makanan ke kamarnya, tapi dia sama sekali tidak beranjak ke ruang makan, dasar Joey.

"Maafin Joey ya mah, udah bikin mamah khawatir. Joey janji lain kali Joey gaakan kaya gini lagi" ujarnya dan langsung memeluk erat tubuh Diana.

"Iya sayang, yaudah kamu abisin makannya, mamah keluar dulu"

Joey mulai melahap makanannya. Sesekali dia mengecek ponselnya, karna ada beberapa notification dari sahabatnya, Sam. Dia menceritakan hari pertama kuliahnya di chicago kepada Joey.

Drrrt drrt

Ponsel Joey bergetar lagi, tapi itu bukan notification dari Sam, melainkan dari Jessica.

Jessica

|Joey?
|Malem ini kamu ada acara ga? aku mau makan malem berdua sama kamu
17.43

Joey sama sekali tidak menanggapi pesan dari Jessica, dia tidak mau menerima ajakannya.

Tak lama ponsel Joey berdering, ada panggilan dari William. Dia langsung mengangkat telfon tersebut.

"Joey, papah ga mau tau, malem ini kamu harus ngedate sama Jessica"

Tut

-to be continued

BriettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang