5

6 1 0
                                    

"Aa-paa? tuu-naagan?" ujar Brietta terbata-bata.

"Sayang, aku bisa jelasin"

"Apa yang harus di jelasin lagi si Rald? bukannya tadi udah gue jelasin ke dia, kalo gue itu tunangan lo, belum jelas juga emang?" timpal Chelsea.

"Chel, cukup! gue mau jelasin ke pacar gue yang lebih detail, gue kan udah bilang sama lo, jangan nyamperin gue dulu" ujar Gerald kesal.

Gerald meraih tangan Brietta, dia ingin mejelaskan semuanya. Namun, gadis itu menepis tangan Gerald

"Gaada yang perlu dijelasin lagi! semuanya udah jelas, gue mau kita PUTUS!" tekan Brietta lalu pergi meninggalkan Gerald dan Chelsea di taman.

Ya, Brietta sudah putus. Sakit, itu yang dirasakan olehnya, hari itu adalah hari kebahagian + kesedihan untuknya. Dia baru saja merayakan anniversary nya ke-3 tahun, tapi dia malah memutuskan hubungannya dengan Gerald tanpa mendengarkan penjelasannya. Tapi, untuk apa ia mendengarkan penjelasan Gerald? Toh, semua yang di jelaskan oleh Chelsea sudah jelas menurutnya.

Well, perempuan mana yang tidak terkejut didatangi perempuan lain dan memeperkenalkan sebagai tunangan dari orang yang kita sayang? Brietta benar-benar hancur. Dia sangat sayang kepada Gerald, tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar. Tetapi kandas begitu saja.

Gadis itu berjalan menuju halte, sebenarnya dia tidak tahu arah tujuannya kemana saat ini, karna ia masih memikirkan kejadian tadi. Langit berubah menjadi gelap, ini pertanda turun hujan. Tapi gadis itu masih saja menangis.

"Ga mungkin! ini pasti mimpi! gue yakin Gerald boong! jelas-jelas gue yang bakal jadi orang terakhir di hatinya" ujarnya dengan tangisan yang menjadi-jadi.

Lalu dia mencubit pipinya, itu yang membuat Brietta menangis menjadi-jadi. Ya dia sadar ini bukan mimpi, ini nyata.

"Gerald, lo jahat sama gue! lo jahat!" ujarnya yang terus mengeluarkan air dari matanya.

Jderrr ⚡️

~~~~~~~

"Bro, gue balik ya" ujar Joey

Saat ini pria itu sedang berada dirumah Sam, dia baru saja merayakan hari kelulusannya dirumah sahabatnya bersama teman-teman lainnya.

"Ga nginep aja? di luar mendung" usul Sam.

"Ga, gausah. Nanti gue dicariin nyokap gue. Udah ya gue balik keburu ujan".

"Oke, hati-hati".

Joey pergi meninggalkan rumah Sam, dia menjalankan motornya dengan kecepatan 40. Joey tidak ingin kejebak hujan. Dia tidak membawa mantel. Well, dia bisa saja berteduh, namun Joey tidak suka menunggu.

Byurrrr

Tetapi hujan sudah mengguyurnya lebih dulu. Mau tidak mau, ia harus berteduh .

"Sialan, kenapa harus turun sih? kenapa ga nunggu gue sampe rumah dulu?" decihnya.

Joey pergi ke sebuah halte yang dekat dengan jaraknya saat itu. Disana dia melihat seorang gadis yang sedang menangis. Joey menghampiri gadis itu.

Titttttt

Pria itu menyalakan klakson motornya. Tetapi gadis itu tidak menoleh sedikitpun kearahnya. Mau tidak mau Joey menghampiri gadis tersebut.

"Misi, boleh duduk?" tanyanya ramah.

Gadis itu tidak menghiraukan Joey, dia menunduk dan masih saja menangis.

"Misi mbak, boleh duduk?" tanya nya lagi dengan nada agak tinggi.

"Duduk tinggal duduk apa susahnya?" ujarnya sewot, masih dengan pandangan ke bawah.

"Nyantei kali mbak".

Perempuan itu kedinginan, dia mengusap telapak tangannya. Joey bisa merasakan hawa dingin saat itu. Dia bisa saja memberikan jaketnya kepada gadis itu. Tapi toh, dia sendiri juga kedinginan.

Brakkk

"Eh eh, mbak bangun mbak. Kalo ngantuk tidur di rumah jangan disini" ujarnya sambil menepuk-nepuk pelan wajah sang empu.

Wait, Joey memperhatikan wajah gadis itu, dia seperti mengenalnya, tapi dia tidak ingat kapan bertemu dengannya.

Dia menidurkan gadis itu di pahanya.

"Eh ini kan cewek yang tadi di toilet, pantes toganya sama kaya toga gue".

Kringggg

Itu suara handphone milik gadis di sebelah Joey. Joey mengambil handphone milik gadis disebelahnya. Tertera tulisan "Kakak Singa " Joey yakin ini pasti keluarganya. Dia mengangkat telfon tersebut.

"Hallo, dek lo dimana? nyangcut kok kaga kelar-kelar?"

"Hallo, di halte".

"Eh, lo siapa? mana adek gue?"

"Nyantei bang, adek lo lagi sama gue di halte, dia pingsan"

"Awas aja, kalo adek gue di apa-apain gue potong leher lo"

"Gue ga ngapa-ngapain elah, cepetan kesini"

Sambungan diputus oleh Joey, Dia sangat malas menanggapi "Kakak Singa". Lagi pula Joey memang tidak melakukan apapun bukan?

"Heran adek sama kakak, hobby nya nge gas mulu kaga bisa nyantai".

Drrrt drttt

Itu bukan getaran handphone milik gadis disebelahnya, itu getaran handphone milik Joey, ada notification yang masuk ke handphone Joey

Jessica

|Joey balik!
|Nyokap lo masuk rumah sakit
17.36

-to be continued

BriettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang