Sebuah Pernyataan, Sebuah Awal

21.5K 1.2K 399
                                    

Warning ! Ini fanfic, BOY LOVE. Yang gak suka jangan baca,yang suka silahkan menikmati... *^o^*

Death Note punya TO bersaudara

Kelas sangat ramai, Pak Hazukaze yang biasanya menisi jam ini tidak menampakkan kepalanya yang kinclong itu sama sekali. Menurut kabar burung beliau sedang cuti melahirkan #Eh?.

Para murid yang memang masa kecilnya kurang bahagia mengisi jam kosong itu dengan cara yang tidak bermutu. Ada yang makan, ngegosip, main kartu, lempar-lemparan kertas, nyoret-nyoret muka teman yang sedang tidur, bahkan ada yang sedang ngupil. Sungguh tidak bermutu, seharusnya mereka mencontoh kebiasaan yang biasa author lakukan saat jam kosong, apalagi kalau bukan baca fanfic yaoi! #PLAAK!!!

Sementara teman-temannya sedang ribut, seorang pemuda manis hanya melongo menatap surat ditangannya. Jantungnya berdebar kencang membacara isi surat tersebut,

Ryuuzaki-kun,

selama ini aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Senyummu yang begitu manis membuat jantungku berdebar kencang.

Hari ini setelah pulang sekolah datanglah ketaman belakang sekolah, ada hal penting yang ingin kukatakan padamu.

Dari, orang yang mencintaimu.

Ini pertamanya Ryuzaki menerima sebuah surat cinta. Memang dia berharap akan segera mendapatkan pacar yang manis, namun tetap saja ini terasa begitu mendadak baginya.

"Selamat pagi Ryuu-kun!" Suara cempreng seorang gadis mengagetkan Ryuzaki yang sedang terbengong-bengong.

"Ah selamat pagi Linda-san." Ryuzaki menyembunyikan surat itu dibelakang tubuhnya. Linda, mengerutlan dahinya heran.

"Apa yang kau sembunyikan itu Ryuu?" Tanya Linda sambil mencoba meraih surat yang di sembunyikan Ryuuzaki.

"Bukan, apa-apa kok Linda-san. Anu, ada apa ada sesuatu yang ingin dikatakan padaku?" Tanya Ryuzaki berusaha mengalihkan perhatian Linda.

"Ah, iya. Aku hampir lupa. Ryuzaki-kun, apakah pulang sekolah nanti mau ikut aku dan Near ke Mall?" Linda terlihat begitu berharap. Ryuzaki merasa tidak enak hati untuk menolak, namun dia memiliki urusan penting sepulang sekolah nanti.

"Maaf aku tidak bisa." Ryuzaki berkata sambil tersenyum.

Setelah bel sekolah berbunyi Ryuzaki segera menuju taman belakang sekolah. Dia sangat penasaran gadis macam apa yang memberikannya surat cinta romantis itu.

Setelah sampai dia tidak melihat siapa pun, dia hanya melihat sang pangeran sekolah, Light Yagami, bersandar disebuah pohon seperti sedang menunggu sesuatu. Akhirnya Ryuuzaki memutuskan bertanya pada Light .

"A...ano Yagami-san." Ryuzaki berguman pelan. Jujur saja, Ryuzaki merasa tidak percaya diri untuk berbicara dangan sang pangeran sekolah. Menurut kabar berita sang pangeran adalah makhluk ter tampan dan ter awasome di Tokyo High School, jadi wajar saja Ryuzaki merasa nervous dan kurang percaya diri.

"Ah, Ryuzaki-kun..." Light tersenyum lebar melihat kedatangan Ryuzaki.

"Itu, saya ingin bertanya. Apakah Yagami-san melihat seorang gadis disekitar sini." Ryuzaki menundukkan kepalanya, takut pingsan ditempat melihat wajah kelewat ganteng seorang Light Yagami.

"Eh? Seorang gadis." Light menaikkan alisnya tidak senang.

"Iya, aku menerima sebuah surat dari seorang gadis yang menyuruhku kesini. Apa itu surat palsu ya?" Ryuzaki berkata dengan mimik kecewa.

Light tersenyum lembut lalu berkata,

"Hah, kamu memang polos ya? Surat itu bukan surat palsu, hanya saja yang mengirim surat itu bukan seorang gadis." Light kembali tersenyum lembut sambil meraih tangan lentik Ryuzaki.

"Apa maksudmu Yagami-san? Lepaskan tanganku." Ryuzaki berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Light.

"Aku tidak mau melepaskannya! Aku sudah menuggu lama untuk melakukan ini kau tahu." Light mendekatkan wajahnya dengan wajah Ryuzaki. Ryuzaki dapat merasakan kehangatan nafas Light tepat didepan wajahnya, "Dengarkan perkataanku Ryuzaki. Aku mencintaimu sejak dulu sekali, aku sudah menunggumu sejak lama. Dan kali ini jadilah milikku Ryuzaki. AISITERU RYUZAKI!!!" Light berteriak keras. Ryuzaki terkejut, wajahnya memerah seperti tomat. Dia tidak tau harus berbuat apa.

Ada sedikit rasa tidak enak dihatinya, dia takut untuk menolak dan menyakiti hati Light. Namun, juga takut untuk menerimanya karena tidak tahu perasaannya terhadap Light, selain itu mereka sama-sama lelaki.

Merasa tidak mendapatkan tanggapan apa pun dari Ryuzaki Light lalu berkata,

"Aku anggap kediamaanmu sebagai iya." Perlahan namun pasti Light semakin mendekatkan wajahnya kewajah Ryuzaki, bermaksud mencium bibir merah sang pemuda panda. Namun, sebelum bibir mereka bersentuhan Ryuzaki reflek mendorong Light.

Dengan wajah memerah karena malu dan nafas yang menderu, Ryuzaki berkata,

"Gomen Yagami-san, aku tidak bisa menerimamu. Lagi pula kita sama-sama laki-laki. Sekali lagi, maafkan aku Yagami-san." Setelah itu Ryuzaki berlari kencang meninggalkan Light .

Light yang ditinggalkan begitu saja hanya terdiam, dia tidak menyangka bahwa Ryuzaki akan menolaknya begitu saja. Perlahan tangan Light menyentuh dadanya yang terasa amat perih. Mata coklat Light perlahan berubah memerah.

"Lihat saja Ryuzaki, aku akan membuatmu menjadi milikku. Dengan atau tanpa persetujuanmu, dengan cara kasar sekalipun. Kau adalah milikku Ryuzaki, hanya milikku... selamanya... hingga maut yang mengambilmu dariku." Light tersenyum janggal, tawa jahat meluncur begitu saja dari bibirnya. Ini adalah awal dari sebuah kisah, yang tidak kita ketahui akhirnya.

TBC

GYAHAHAHA..... #ketawa GJ

Akhirnya fanfic pertama saya jadi juga, Walaupun fanfic-nya GJ tolong vote dan comen-nya ya... Author GJ ini cuma minta itu kok.... T_T T^T π_π

THANK YOU! ^_^)Y

Killing You Softly (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang