Chapter 3

10.5K 788 146
                                    

Hai Natashila come back dengan Chapter  3, sebelumya sih saya mau me-upload chapter 3 diakun baru saya. Tapi gak jadi... Enjoy the story ya...

Ryuzaki berlari memasuki kamarnya. Jantungnya berdebar kencang. Masih terbayang kejadian tadi. Sebenarnya dia merasa bersalah terus menerus menolak Light, namun apa boleh buat, menerima Light adalah hal yang tidak mungkin dilakukan. Bukan karena dia membenci Light atau sejenisnya, hanya saja menerima cinta dari seseorang yang berjenis kelamin sama denganmu adalah hal yang aneh kan? Ryuzaki bukan homophobic, tapi dia juga bukan penyuka sesama jenis. "Aaaah!" Dia berteriak fruastasi sambil mengacak-acak rambut hitamnya yang memang sudah acak-acakan.

Ryuzaki menatap bayangan dirinya dicermin, tidak ada yang menarik. Wajah biasa, tidak tampan mau pun jelek. Bentuk tubuh juga biasa, tidak berotot, terlalu kurus malah. Sebenarnya apa sih yang dilihat Light darinya?

"Haaah...." Ryuzaki menghela nafasnya lelah. Dia membaringkan tubuhnya dikasur quenn size-nya. Pandangannya menerawang, dia ingat, sebelum kejadian penembakan itu dia dan Light tidak pernah mengobrol atau pun bertegur sapa. Seperti ada tembok besar diantara mereka, jadi bagaimana bisa Light menyukai dirinya? Kantuk tiba-tiba menyerangnya, Ryuzaki menutup mata dia sangat lelah.

Keesokan harinya Ryuzaki dengan gontai melangkah memasuki kelasnya, kepalanya masih terasa agak pening. Begitu dia duduk di kursinya Linda dan Near langsung menghampirinya.

"Pagi Ryuu-kun. Bagaimana keadaanmu?" Linda menyapa Ryuzaki lembut, wajahnya terlihat cemas. Ryuzaki tersenyum, "Aku baik-baik saja Linda." Linda mengangguk mengerti, Near disebelahnya juga mengangguk.

"Ah, ngomong-ngomong kemana kau kemarin setelah pulang sekolah? Aku menjemputmu tapi kamu sudah tidak ada." Ryuzaki terkesiap, haruskah dia berkata jujur? Ryuzaki melirik kedua sahabatnya yang masih menunggu jawaban. "A...aku pulang naik bis. Maaf ya Near!" Ryuzaki terpaksa berbohong, dia tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya. Apa lagi setelah kejadian tidak mengenakkan kemarin.

LIGHT POV

Aku melangkah perlahan menuju kelas Ryuuzaki. Kali ini tidak akan kubiarkan dia lari lagi dariku, aku tidak akan membiarkannya melakukan itu. Lihat saja Ryuzaki, aku akan membuatmu menjadi milikku!

"Light-kun!" Seorang gadis pirang berlari menghampiriku, sialan! Itu Misa, sedang apa dia disini. "Light-kun kemana saja kemarin? Bukankah Misa sudah meminta Light-kun mengantarkan Misa pulang?" Dia mengerucutkan bibirnya imut sambil menyandarkan kepalanya dibahuku. Jujur saja, jika aku tidak menyukai Ryuzaki pasti aku sudah menjadikan Misa pacarku.

Tapi apa lagi yang harus kulakukan? Aku sudah jatuh cinta pada seorang malaikat bernama Ryuzaki. Aku sudah lama menyukainya, sejak bertemu dengannya untuk pertama kalinya, dihari musim semi itu.

FLASHBACK

Cuaca hari ini sangat hangat, musim semi telah datang. Aku berjalan dengan santai sambil memainkan handphoneku.

'Aku merindukanmu Light-kun...'

Aku tersenyum membaca pesan singkat yang baru masuk itu, dari Ibuno sensei, salah satu guru killer tapi sekasi disekolahku. Banyak siswa laki-laki yang mengincarnya, tapi dia tidak peduli. Dia sangat keras kepala.dan dingin. Tapi akhirnya dia berhasil kutaklukkan.  Semua wanita sama saja, tidak akan mampu lepas dari jeratan pesonaku. Bahkan wanita keras kapala seperti Ibuno sensei atau wanita polos seperti Misa saja takluk pada pesonaku. Terserah kalian mau memanggilku playboy atau apa pun, hobiku memang mengoleksi wanita cantik dan seksi. Jangan salahkan aku karena memiliki wajah tampan dan berkarisma ini, salahkan saja ayah ibuku.

"Serahkan uangmu anak bodoh!" Tiba-tiba aku mendengar suara teriakan. "Maafkan aku senpai, aku tidak punya uang..." aku mendekati asal suara itu. Dua orang pemuda sedang berdiri berhadap-hadapan. Aku kenal salah satu pemuda itu Yoshi senpai, kakak kelas yang sok berkuasa. Tapi pemuda kecil didepannya itu siapa? Dia terlihat begitu kecil dan rapuh, mata hitamnya terlihat ketakutan. "Halah! Kau pikir aku bodoh Lawliet? Aku tahu kau sangat kaya!" Yoshi senpai menjambak rambut pemuda itu. "Aku tidak bohong senpai, aku tidak punya uang..." Yoshi senpai terlihat sangat marah. Dia mengangkat tangan kanannya siap meninju pemuda itu, "terima ini bocah tengik!" Dia melayangkan tinjunya,

Killing You Softly (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang