33°

74 9 0
                                    

Setelah menghabiskan dua minggu liburan di Swiss mereka sudah kembali ke Jakarta.

Masih berada dibandara menunggu jemputannya masing².

Tinggal Aisyah, Ari dan Maureen yang masih menunggu sedangkan Cipa dan Azka sudah duluan sekitar lima menit yang lalu.

Mereka sangat menikmati liburannya,  tidak ada masalah yang cukup serius karena mereka disana niat nya pengen liburan bukan mencari masalah lagi.

"Syah kok gue laper ya, beli beberapa snack yuk buat ganjal perut." ucap maureen sambil memegangi perutnya.

"Ish lo gak bisa nahan ntar gitu pas sudah sampai rumah" tanya aisyah

"Kayak nya nggak deh laper banget soalnya" jawab maureen

"Yaudah deh" ucap aisyah yang akhirnya menuruti kemauan maureen.

"Ri ikut nggak beli makanan" ajak aisyah ke ari

"Emm gak usah deh aku nungguin aja disini" tolak ari.

"Yaudah deh aku beli dulu ya" ari pun menggangguk.

Tinggal ari yang kini sedang duduk sendiri, menunggu dengan penuh kesabaran.

Sudah dua jam lebih berada di bandara menunggu jemputan yang tidak datang² mungkin karena terjebak macet, dia menyesal kenapa menolak ajakan azka tadi.

10 menit aisyah dan maureen sudah kembali dengan membawa makanan ringan yang barusan dibelinya, masih saja belum ada yang menjemput mereka.

"Ari mau gak?" tanya aisyah

"Udah makan aja dihabisin biar cepat besar" jawab ari sedikit diakhiri kekehan.

"Apanya yang besar?" sambar maureen

"Otak lo" jawab ari dengan nada bercanda.

"Anjir lo" kesal maureen dengan jawaban ari yang tanpa menyaring dulu kata²nya, sedangkan ari dan aisyah malah tertawa ngakak berhasil ngebully sahabatnya.

Mereka menikmati makannya sesekali aisyah menyuapkan makan ke dalam mulut ari meskipun beberapa kali ari menolak tapi aisyah memaksanya, dan akhirnya yang ditunggu² pun datang.

Steffi, dia yang menjemput mereka ke bandara seorang diri.

Suasana biasa saja tanpa rasa canggung seperti insiden waktu itu. Mereka sudah berfikir dewasa tidak akan lagi mengungkit masa lalu nya, saat ini yang harus difikir kan hanya masa depan.

Berfikir bagaimana jadi seorang yang lebih baik lagi.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Setelah mengantarkan maureen ke rumahnya akhirnya sampai ke depan rumah Ari, pastinya aisyah dan steffi juga ikut masuk bukan hanya sekedar mengantar ari saja.

Karena kalian juga harus tau kakak nya Ari adalah suami Steffi.

Dan bersyukur sekarang keadaan juga lebih membaik, Devano yang dulunya dicap playboy sekarang hanya mencintai Steffi meskipun saat ini belum dikaruniai sebuah momongan.

"Huufft..akhir nya sampai juga" ucap ari sambil merebahkan dirinya disofa.

"Gimana liburannya" tanya Devano yang baru saja selesai mandi.

"Seru dong" jawab Ari.

"Aisyah istirahat dulu ya, kalau mau tidur dikamar sebelahnya kamar kakak. Emmm kakak mau nyiapin kalian makan malam dulu" ucap steffi dan dibalas anggukan oleh aisyah.

Kini orang tua nya ari tidak ada dirumah mereka sedang diluar kota biasa dengan urusan bisnisnya, jadi devano dan steffi menemani ari dirumahnya.

Beberapa menit Steffi selesai menghidangkan makanan diatas meja, Steffi cuman menghangatkan makanan yang tadi siang ia masak. Lumayan banyak karena Steffi sengaja memasak untuk adik²nya.

"Kalian bener² nikmatin liburannya kan?" tanya steffi memecah keheningan dimeja makan.

Ari menatap sekilas steffi "iya" jawab ari singkat kemudian fokus kembali ke makanannya yang tinggal beberapa suap saja.

"Oh syukur deh"

Tidak ada lagi percakapan, hanya suara sendok yang bertabrakan dengan piring yang terdengar dimeja makan. Mereka hanya menikmati dan fokus menghabiskan makanannya saja. Sudah tak ada yang perlu dibicarakan lagi untuk malam ini.

Ari dan aisyah memang bener² lelah, ingin tidur merebahkan badannya diatas kasur empuk yang mereka pikirkan setelah makan.

"Aku bantuin beresin ya kak" ucap aisyah setelah selesai makan.

"Gak usah biar kakak aja mendingan kamu istirahat aja sana kakak tau kamu capek" ucap steffi.

"Gak papa kak" steffi hanya diam membiarkan saja adik perempuannya ini mengerjakan kemauannya toh steffi gak bisa mencegahnya.

Setelah semuanya selesai, Aisyah masuk kamar yang tadi ditunjukan kakaknya. Kamar yang ditempati setiap kali dia menginap dirumah ari.

Sedangkan Ari dan Devano sudah masuk kamar nya masing² dari tadi mungkin mereka sudah bermimpi.

"Capek banget hari ini tapi seneng sih bisa liburan sama ari dan temen²" gumam aisyah setelah merebahkan badannya diranjang.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit. Kemudian aisyah benar² terlelap dalam tidurnya.






Cuy udah lama banget ya gw menghilang dan gak update, gw berharapa kalian masih menyimpan cerita ini diperpustakaan kalian.

Gw hampir saja hapus ini cerita karena memang sibuk banget tapi gak jadi gais, gw janji mau selesai in ini cerita sampai tamat.

Maaf cerita nya yang terbelit belit gw saran kan kalian baca lagi dari awal takutnya lupa dengan alur ceritanya kek gw ini xxi :)

Dahlah semoga kalian suka dengan chapter ini dan semoga puasa kalian lancar gais meskipun yang perempuan gak bisa puasa full ya xixi💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal Dari Kata SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang