cinta?

2.8K 234 9
                                    



Sudah 4 hari aku tinggal bersama myeongho, aku benar benar tidak tahu harus panggil dia apa, dan selama empat hari itu, tidak ada spesial nya sama sekali.

"Apa kau tidak bekerja?" Tanya ku dari lantai 2

"Aku hanya ingin santai hari ini, terlalu lama di kantor bikin kepala ingin pecah, kau sendiri apa tidak kuliah?" jawab nya sembari memakan sarapan roti nya.

"Aku ada kelas siang dan ini masih pagi" aku turun dan mengambil susu dari kulkas.

"Biar aku antar"

"Tidak usah repot repot, aku tidak suka merepotkan orang lain" aku menuang susu nya kedalam gelas dan meminum nya.

"Apa yang kau katakan?, aku ini suami mu sekarang, jangan katakan hal yang tidak masuk akal" jawab nya santai

Aku hampir tersedak dengar ucapan nya, apa dia menganggap serius pernikahan ini??,"hey, jangan terlalu serius dengan pernikahan ini, ini hanya perjodohan masalah uang, bukan karna perjanjian sejak kecil atau dari perasaan masing masing" aku meninggalkan nya kekamar setelah menaruh susu nya kekulkas lagi.

"Ah ya satu lagi, dan perasaan itu tidak akan terjadi" sambungku saat sudah di tengah tangga, setelah nya aku langsung masuk ke kamar ku.














Minghao

Apa maksud dia yang perasaan nya tidak akan terjadi? Apa dia membenci ku? Bahkan dia ingin pisah kamar dengan ku.

Drrrtt drrtt~

Jun? Tumben dia menelponku.

"Ha-"

"Aku akan datang kerumah mu besok dan menginap, siapkan kamar mu, harus kosong mengerti?"

Dia memutuskan telephon nya setelah itu. Kebiasaan yang menyebalkan. Tapi bentar, dia ingin menginap? Oh no, bagaimana kalau dia laporkan ke mama ku kalau aku tidak satu kamar dengan aera?

Tanpa babibu aku langsung kekamar aera dan mengetuk pintu nya. Tak lama pintu itu terbuka.

"Apa?" Ucapnya cetus.

"Kau harus memindahkan barang barang mu kekamar ku lagi" balasku dengan berpura pura tidak terjadi apa apa.

"Tidak mau!, Jangan menyuruhku melakukan itu!"

"Hanya sampai adikku pulang lagi kerumah nya"

"Adik mu menginap?"

"Cepat lah, ini kamar kosong yang ku punya selain kamar ku, dan dia bisa saja melaporkan ke mama ku dan mama ku kalau kita tidak satu kamar, kalau keberatan pindahkan dalaman nya saja, sisa nya aku yang memindahkan nya" perintah ku dan dibalas decakan."baik lah baik lah" setelah itu dia menutup pintu nya lagi.

















•••••

















Sore ini aku memutuskan untuk pergi kekantor, belum aku tinggal satu hari penuh saja sudah ada masalah, kapan ini selesai.

"Apa kau tidak bisa bekerja dengan sigap? Apa tidak niat? Kalau tidak, jual lah keset dirumah mu, kau bisa santai sesuka mu" omel ku kepada satu karyawan yang sudah mengerjakan tugas nya berulang kali salah.

"M-maaf, s-saya akan berusaha lebih baik lagi" disebrang ku hanya menunduk.

"Balik lah ke tempat mu, dan jangan balik dengan membawa berkas yang salah, kalau salah, kau di pecat" dia pun menunduk permisi dan meninggalkan ruangan ku.

Satu orang cukup membuatku stres, aku ingin wine untuk merilekskan pikiran ku.

Bruk!

"Sialan!, Kenapa aku jatuh di saat begini" orang itu jatuh saat membuka pintu ku.

"Itu karma kau tidak pernah mengetuk saat ingin masuk ruangan ku dan lagi lagi kau memakai hoodie di perusahaan ku"

"Ya! Aku ini teman mu bukan karyawan mu, aku malas berpakaian rapih didepan mu, terkecuali kalau kau ini perempuan" dia bangkit dari jatuh nya dan menutup pintu nya yang tadi masih terbuka.

"Bodoh!, Cari pacar sana" dia duduk di sofa kantor ku.

"Berisik, tidak usah campuri urusan orang xu minghao"

"Kau lebih berisik kalau disini kim mingyu" kami menekan saat menyebut nama.

"Eh, bagaimana perempuan yang kau nikahi itu?"

"Dia sangat aneh, dia tidak ingin sekamar dengan ku, aku tak tau dia membenci ku atau tidak, tapi dia tidak terlihat membenci ku, ahh dia itu aneh pokok nya"

"Yasudah, kau mau wine? Ketempat biasa saja"

"Kau sepemikiran dengan ku"



















Aera

"Mengerti eoh?!" Omel seungkwan sedari tadi karna aku ketahuan merokok, aku hanya ingin melakukan nya, itupun aku tidak sering melakukan itu.

"Iya iya, aku tidak melakukan nya lagi" seungkwan kalau marah itu seperti godzilla, aku hanya menunduk saat dimarahi nya.

"Kalau melakukan nya lagi, aku benar benar akan memotong tangan mu!!"

"Iya iyaa" setelah dia memarahi ku, dia menepuk pelan kepala ku,"anak baik anak baik, susah selesai kuliah kan?".

"Sudaah, kalau belum aku tidak akan keluar untuk mer- aw!" Keluh ku saat seungkwan langsung memukul tangan ku," tidak usah di sebutkan!"

"Ayok, cari makan, aku traktir" ajak nya, aku langsung berdiri karna perutku sudah berteriak dari tadi,"bulgogi!"

"Kalau itu kau yang traktir, call?"

"Baik lah, call!!" Kamu pun jalan dengan posisi seungkwan merangkul pundak ku, aku sudah biasa dengan ini, karna sering ku lakukan sama seungkwan, dia juga tidak baperan.















"Kapan kau lulus?"

"Aku sudah harus mengerjakan skripsi ku" jawab ku sembari memotong daging dan membagi ke piring seungkwan.

"Minta bantuan suami mu, aku yakin dia pintar"

"Jangan sebut dia suami ku, aku tidak ingin menganggap nya suami, karna aku tidak punya perasaan kepada nya"

"Kau ini, kalau begitu, kenapa menerima perjodohan nya?"

"Aku sudah peka dari awal, hutang ayah ku di xu grup itu lumayan banyak, untuk menyelesaikan nya, dengan menjodohkan ku kan?"

"Nah, kalau alasan mu seperti itu, alasan dia menerima nya apa?"

Aku terdiam. benar juga, kan aku yang hutang dengan nya, kalau dia hutang dengan ku, aku tidak akan mengadakan perjodohan ke orang yang aku gak kenal.

"Apa jangan jangan dia menyukaimu dari awal?" Tebak nya.

"Ada ada saja kau ini,Sudah lah, jangan dibahas"

"Lagi kenapa juga kau ini sangat sensitif dengan cinta" ucap nya sembari memakan daging dengan lahap.

"Aku hanya merasa kurang beruntung kalau ada dilingkungan cinta itu" aku menelan segelas kecil soju untuk menghangatkan diri.




"Apa kau masih trauma karna kematian nya?"

TBC

Boomerang ||Xu Minghao (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang