(Picture Character)
Cast: Shania
Weekend gini emang enaknya dirumah. Apa lagi akhir bulan. Untung aja besok hari Senin. Papa kirim uang, yey! Jadi gak terlalu ngenes gini. Tiap hari makan mie terus.
Di ruang makan, Shania sama Kak Melody masih aja saling diem. Bahkan Shania milih makan di pantri di banding bareng aku, Ayana, dan Kak Melody. Kayaknya tenang tuh hanya imajinasi deh. Paling cuma beberapa menit doang abis itu ribut lagi. Huh!
"Shan, sini. Makan bareng dong!" ajakku pada Shania yang sibuk makan sendiri disana.
"Udah, biarin aja dia Ve," ujar Ayana sambil melahap roti dengan tangannya.
"Salahku," Kak Melody menaruh alat makannya dan hampir beranjak.
"Udah. Kak Melody gak salah. Duduk, atau aku yang marah," ancamku. Dia kembali duduk dan menunduk.
Aku menghela nafas kasar kemudian mengambil segelas susu putih dan meminumnya.
"Gue kaget lihat lo pingsan terus di gotong sama si dekil yang benerin mobil lo," Ayana membuka suaranya.
"Eh? Yang anak sekolah naik Bajay itu?" tanyaku pada Ayana. Ayana mengangguk.
"Emang orang itu kekurangan duit kali yak. Abis gotong lo kesini, dia minta duit ke Shania. Di amuk and di omelin, kasihan gue,"
"Kasihan darimana, kamu ketawa keras semalem," timpal Kak Melody yang sepertinya tertarik dengan cerita ini.
"Iya lah, udah tengil, bau keringet, di amuk Shania, eh balik-balik kakinya kejeblos ke dalem got karena kaget waktu Skye gonggong,"
Aku ingin tertawa tapi kasihan juga dia. Kak Melody bahkan tetawa mendengar cerita Ayana. Ayana sendiri jangan di tanya apakah dia tertawa atau tidak. Suaranya sudah memenuhi ruangan ini.
"Ya gitu tuh, orang-orangan sawah di kasih nyawa. Nggak jelas jadinya," Shania tiba-tiba datang duduk disebelahku. Aku rasa cerita Ayana membawa kebaik kali ini.
"Anjing lo gemesin tapi galak kayak yang punya," celetuk Kak Melody. Membuat Shania mendelik kesal.
"Serahlah, like Mother like son," jawab Shania.
"Gue kira Skye cewe," Ayana kembali bersuara.
"Skye cowo Ay. Ada bijinya," tambah Kak Melody.
"Njir, biji katanya,"
Okey, mulai gaje dan abstrak aku gak ikutan.
Tok.. Tok...
"Aku bukain aja," aku berdiri menuju ke luar melihat siapa yang bertamu. Dan yang bertamu kali ini adalah dia yang baru saja aku, Ayana, Shania, dan Kak Melody ceritakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Durian
RomanceMau jelek atau ganteng semua orang punya selera kerennya masing-masing. Apapun yang orang bilang, ku tetap cinta. Karena dirinya only one. (Revisi tipis-tipis 26 Juli 2022)