Hufttt..
Tyson menyeka peluh yang bercucur dari kening menuju pipinya. Akibat boss semena-menanya ia harus bekerja lebih keras. Di saat bossnya tidak hadir di kantor sudah menjadi kewajiban baginya untuk mengantikan posisi boss besarnya itu.
Biasanya bossnya akan memberitahu Tyson sebelumnya sehingga ia bisa bersiap lebih awal. Namun tidak hari ini. Bossnya tidak mengabari apa-apa kemarin. Tiba-tiba saja saat ia masuk ke kantor Vanya menghampirinya memberitahukan bahwa mereka akan mengadakan rapat dalam dua puluh tiga menit kedepan sementara Saddam belum muncul. Tidak ada kabar sama sekali. Sehingga mau tidak mau Tyson harus menggantikan posisi Saddam.
Tidak berhenti di situ saja. Tyson juga harus turun tangan ke lapangan untuk mengecek property yang sudah sampai sesuai pesanan atau tidak. Biasanya ia akan ke lapangan bersama Saddam. Tetapi lagi-lagi mengingat bertapa sibuknya bossnya itu. Tidak ada yang bisa di harapkan lagi selain dirinya. Hingga terkadang Tyson binggung sendiri di sini siapa yang bossnya.
Tyson atau Saddam? Padahal jam kerja Tyson jauh lebih banyak di banding Saddam. Jika saja mereka di gaji berdasarkan jam masuk kerja mungkin sekarang Saddam sudah jatuh miskin karena tidak bekerja.
¦¦
Semilir angin menyapu udara sore di taman tengah kota. Banyak orang datang untuk menghabiskan waktu bersama anak dan cucu. Bermain-main dengan ayunan atau berlari-lari mengejar satu sama lain.
Tawa lepas anak kecil terdengar di mana-mana. Senyum cerah tak hilang dari wajah orang tua mereka. Melihat anak mereka dapat tertawa lepas seperti anak lainnya membuat hati mereka menghangat.
Tak berbeda jauh dengan seorang wanita yang duduk sendirian pada kursi di bawah pohon yang rindang. Angin sepoi-sepoi meniup anak rambutnya. Kulit yang mulai menua namun tak mengurangi niatnya untuk menarik kedua ujung bibir membentuk bulan sabit.
Kedua telapak tangannya ia taruh di atas paha. Rambut panjang hitam kecoklatan di gulung sederhana. Mengunakan baju putih di lapisi cardigan rajut panjang nan lembut berwarna coklat tua yang di padukan dengan celana kain panjang dengan warna senada dengan kaos yang ia pakai layaknya seorang ibu rumah tangga.
Tidak ada yang menemaninya. Hanya ia sendiri di sana. Menatap dalam anak-anak yang lari kesana-kemari. Ikut merasakan kebahagiaan yang tercipta di sana.
Di sudut yang lain terdapat sebuah keluarga kecil. Sepasang suami-istri muda dan seorang anak perempuan. Anak itu masih kecil. Mungkin baru berusia dua tahun. Gadis kecil itu sedang duduk manis di atas pangkuan ayahnya. Sedangkan sang ibu menyuapi anak dan suaminya secara bergantian. Tidak banyak hanya makanan ringgan, tapi terlihat begitu menyenangkan.
Wanita tadi tersenyum. Berharap dapat merasakan kehangatan yang sama. Kecil, tidak banyak, tidak mewah namun sepertinya sangat sulit untuk ia dapatkan. Dulu, ia juga pernah merasakan kebahagiaan itu. Dulu, ia juga pernah merasakan senyum itu. Namun itu hanya dulu. Bukan sekarang dan bukan juga nanti.
Tak terasa sebutir air mata jatuh dari manik matanya. Ia tersenyum lalu mengusap wajahnya. Menghapus air mata itu. Biarlah hanya ia yang merasakannya.
Tiba-tiba saja kursi yang ia duduki sedikit bergetar. Dengan perlahan ia pun menoleh. Di lihatnya seorang gadis dengan rambut di kuncir dua duduk di sampingnya. Gadis itu duduk diam tidak menganggu atau mengucapkan apapun. Ia sibuk dengan ice cream strawberry yang ada di genggamannya. Begitu bersemangat untuk menghabiskan makanan dingin nan manis itu sampai-sampai mulutnya belepotan dengan cream pink di sekitar bibirnya.
Wanita di sampingnya tersenyum. Sesekali terkekeh. Gadis ini sangat lucu pikirnya. Merasa ada yang aneh anak perempuan kecil tadi menoleh. Dengan wajah polosnya ia menatap seorang ibu di sampingnya. Tanpa kedip dan dengan mulut yang terbuka ia terus menatap ibu yang masih terkekeh itu. Merasa di perhatikan ibu tadi pun berhenti terkekeh lalu mengambil sebuah sapu tangan dalam kantong cardigannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is Overhormone #MILER1 (TELAH TERBIT)
Romance[LINK PEMBELIAN TERSEDIA DI BIO] (Sebagian part di hapus demi kepentingan penerbitan) TW // cheating, mature content, fire, murder, blood [21+++] Di harapkan kebijakan dalam memilih bacaan [Sepenuhnya cerita dewasa dan sedikit bumbu komedi] ...