⚠️Warning⚠️
🚫 Berisi gambar berkonten dewasa di harapkan kebijaksanaan pembaca 🚫^Δ^
"Sayang. Ibu harap kau tidak terkejut dan marah. Ada sesuatu yang ingin ibu sampaikan."
Clarisa mengerutkan kening pertanda tidak mengerti apa yang dimaksud ibunya. Suara sang ibu yang terdengar sangat serius membuat Clarisa bungkam walau sekedar bertanya ada apa.
"Apartemen kita telah di jual sayang. Sekarang kita tinggal di masion baru yang jauh lebih besar. Tiga kamar utama dan dua kamar tamu. Di sini juga terdapat taman mini untuk meminum teh seperti yang ibu impikan sejak lama. Juga ada kolam renang lengkap dengan fasilitas berjemur. Ruang tamu yang sangat besar. Halaman yang besar. Mobil berserta supir pribadi. Juga ada pembantu khusus bersih-bersih dan chef untuk memasak di dapur. Dan kau tahu sayang. Ibu juga mulai kemoterapi besok."
"Maksud ibu? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa? Uang sebanyak itu-"
"Kekasihmu yang memberikannya sayang. Dia sangat baik. Dia bahkan mendatangkan dokter terbaik untuk merawat ibu."
"Kekasih?"
"Iya. Pria yang membawamu ke Eropa. Dia kekasihmu bukan? Ibu sangat senang kau memiliki kekasih seperti dia. Siapa namanya Sa.. Sa.. Saddam ya? Berbahagialah dengannya. Restu ibu bersama kalian. Jangan sia-siakan pria sepertinya."
"Ibu.. Bagaimana bisa ibu percaya begitu saja kepadanya? Risa bahkan tidak menjalin hubungan apapun dengannya selain sebagai bawahan dan atasan. Lagipula apa ibu tidak merasa aneh dengan sikapnya yang secara tiba-tiba seperti ini?"
"Tidak sayang. Ibu melihatnya langsung dari matanya mengatakan bahwa ia sangat tulus kepadamu percayalah."
Clarisa memutarkan bola matanya jengah. Tulus dari sudut mana. Yang ada hanyalah nafsu di sana.
"Ibu tidak bermaksud untuk menjadi mertua yang gila akan harta. Setidaknya ibu tidak perlu khawatir lagi jika nanti sudah saatnya ibu di panggil. Kau akan aman bersamanya. Maka ibu akan pergi dengan damai tanpa perlu meninggalkan beban untukmu anak kesayangan ibu."
"Jangan berkata seperti itu ibu. Risa tidak menyukainya."
"Oleh karena itu berjanjilah kepada ibu kau akan bersamanya."
"Tapi ibu.."
"Tidak sayang. Kau harus menurut kepada ibumu. Jangan membatah okay."
"Ibu.."
"Sayang.. Boss mu sangat rendah hati. Jadi kau harus menurut dengannya. Dia sudah memberikan yang terbaik untuk kita. Bahkan kehidupan kita sangat amat berubah dengan kedatangannya. Kau tidak perlu bekerja terlalu keras sampai lembur. Kau juga dengar ia berkata seperti itu bukan?"
"Iya aku dengar bu. Tapi.. a.. akuu.."
"Sudahlah. Dengarkan perkataan ibu. Bekerjalah. Ibu pasti sangat menganggu waktumu bukan? Jaga kesehatanmu. Bye-bye."
"Okey. Ibu juga. Bye-bye."
Tut
Clarisa menghembuskan nafas kasar. Melemaskan bahunya yang tegang sejak perjalanan menuju masion baru mereka.
Ibunya sudah mengirimkan alamat masion baru itu setelah memberitahu Clarisa saat masih di Eropa.
Di cocokkannya alamat yang tertera pada ponselnya pada masion di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss is Overhormone #MILER1 (TELAH TERBIT)
Romance[LINK PEMBELIAN TERSEDIA DI BIO] (Sebagian part di hapus demi kepentingan penerbitan) TW // cheating, mature content, fire, murder, blood [21+++] Di harapkan kebijakan dalam memilih bacaan [Sepenuhnya cerita dewasa dan sedikit bumbu komedi] ...