new version of volunteer, 2020
---
Dini hari, pukul empat subuh Jena kembali terbangun dari tidurnya. Ia berkeringat dan juga merasa pusing setiap menarik nafas. Gadis itu mengedarkan pandangannya, terlihat Taeyong, Doyoung, dan Johnny tidur di sofa yang berbeda dengan tubuh yang ditutupi selimut tebal.
Kemudian, Jena beralih pada Jaehyun yang tidur dalam posisi duduk sambil menelungkupkan kepalanya di sisi ranjang Jena. Tangan Jaehyun menggenggam tangan Jena, mengisi kekosongan di sela jari-jari adiknya. Hati Jena mencelos, ia menarik selimut Jaehyun yang hampir jatuh. Lalu merapikan surai kecoklatan kakaknya itu.
Terdapat bercak darah yang sudah mengering di jari Jaehyun. Sebelum kembali tidur, Jena menyingkirkan tissue yang masih menempel di hidungnya. Syukurlah, darahnya sudah berhenti mengalir keluar.
***
"Kakak ngantor dulu ya," ucap Jaehyun pada Jena.
Taeyong, Johnny, dan Doyoung sudah lebih dulu pergi kerja.
"Jaemin udah jalan?" tanya Jaehyun lagi.
"Udah."
"Ya udah, nanti Doyoung ke sini kok."
"Iya, hati-hati Kak," ucap Jena sebelum Jaehyun pergi keluar.
Tak lama setelah kepergian Jaehyun, Jaemin datang dengan membawa beberapa paper bag di tangannya.
"Hai," sapa Jena.
Jaemin tersenyum di ambang pintu dan segera mendekat pada kekasihnya.
"Udah mendingan?"
Gadis itu mengangguk seraya tersenyum.
"Kamu bawa apa?"
Jaemin mengeluarkan beberapa lunch box dan juga satu termos kecil.
"Dari mama," ucap Jaemin.
"Serius?"
Jaemin mengangguk dan segera membukakan lunch box itu di hadapan Jena.
"Ya ampun... lucu banget," ucap Jena ketika melihat beberapa bentuk bento yang lucu di dalam lunch box-nya.
Ketika Jena sedang asik mengagumi bento yang dibawa Jaemin, ponsel lelaki itu tiba-tiba berdering.
"Halo."
"..."
"Iya, udah."
"..."
Lalu ia memberikan ponselnya pada Jena tanda bahwa penelfon ingin bicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
volunteer, jaemin ✓
Fanfiction[ COMPLETED ] you are the best thing i never planned. ©dobeljae, 2019