27. The Reason Why

3.2K 421 2
                                    

new version of volunteer, 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

new version of volunteer, 2020


---

"Amanda?!"

"Lo kenapa?" tanya Somi kaget melihat kondisi Amanda.

Tangan dan lututnya terbalut perban, lalu pergelangan kakinya sedikit membengkak. Ia pun tidak bisa berjalan sendiri, harus ada orang yang menopangnya.

"Kekilir, hehe," ucap Amanda.

"Duh, kok bisa sih?"

Amanda tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum kecil.

"Lo gimana, Jen? Udah baikan?" tanyanya.

"Tadi habis test lab, ternyata gue alergi obat, nggak kecapekan doang."

"Tapi lo nggak pusing atau apa gitu?"

"Pusing kadang-kadang sih, cuma nggak apa-apa kok."

"Cepet sembuh ya," ucap Amanda.

"Yang lain ke mana?" tanya Yohan.

"Ngumpul di kafetaria, lo nggak gabung?"

Yohan mengalihkan pandangannya menatap Amanda, "Nggak deh, kayaknya. Gue juga nggak lama, dia harus istirahat," ucap Yohan.

"Felix belum sampe?" tanya Yohan.

Somi menggeleng, "Belum, bentar lagi mau jalan katanya."

"Oh, iya. Sorry, nggak bawa apa-apa nih, Jen. Soalnya tadi gue langsung ke sini," ucap Yohan tidak enak.

Jena terkekeh, "Iya nggak apa-apa. Santai aja."

"Kalian dari mana?" tanya Siyeon.

"Habis nyari baju, gue ada acara nanti."

"Ooh."

"Udah makan siang?" tanya Jena.

"Belum. Nanti pulang dari sini baru nyari makan."

"Ah, iya. Gue rasa lo nggak bisa kerja berat-berat lagi deh," ucap Yohan.

Somi mengangguk, "Iya nih, lo kebanyakan aktivitas."

"Masalah sama Chaeryeong belum kelar?"

Jena menggeleng pelan.

"Dia nggak tau lo sakit?"

"Nggak tau gue."

"Tapi ya, jangan dipikirin terus. Lo stress juga kan karena itu?" ujar Amanda.

Jena hanya tersenyum.

"Pokoknya, lo sembuh dulu."


"Gue sama Amanda duluan, ya?" ucapnya.

"Udah nih? Cepet banget," tanya Siyeon.

Yohan mengangguk sambil terkekeh, "Iya, sorry, nggak apa-apa, kan?"

volunteer, jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang