Seketika itu juga aku langsung membanting ponselku ke arah kasur. Setelah membaca halaman tautan berita yang dikirimkan Jinyoung dari KakaoTalk.
Gila! Bagaimana mungkin?
Seharusnya aku sudah bisa menduganya, tapi aku tidak berpikir itu akan secepat ini.
Bagaimana mungkin?!
Bagaimana mungkin Suho sudah mendapatkan mangsa barunya secepat ini? Hanya dalam waktu dua bulan saja? Semenjak pertunangan kami dibatalkan? Bagaimana bisa?!
Kapan mereka bertemu? Kenapa tahu-tahu saja sudah resmi bertunangan? Apa ada hal yang kulewatkan selama ini?
Jangan katakan padaku bahwa wanita ini adalah salah satu sasaran yang selama ini sebenarnya dia umpani selain aku. Mana tahu dia menyebar umpan ke banyak titik di waktu yang bersamaan. Mencari siapa yang akhirnya nanti bisa berhasil dia nikahi untuk menutupi identitasnya. Pantas saja dia tidak keberatan membatalkan rencana pernikahannya denganku.
"Wah ... Kim Suho kau benar-benar mengejutkanku ...," gumamku masih tak habis pikir. Rasanya aku masih benar-benar blank dan bingung dengan berita yang baru saja kulihat barusan.
Sementara itu, kudengar berulang kali suara notifikasi dari KakaoTalk di ponselku. Aku tahu itu pasti chat dari Bae Jinyoung. Namun, aku merasa benar-benar tidak ingin membahas apa pun dulu saat ini, terlebih kabar terbaru tentang Suho lebih lanjut.
"Nuna, kau di dalam?" Terdengar suara Sehun dari balik pintu, beriringan dengan suara ketukan pelan di pintu.
Aku hanya terdiam. Pikiranku terlalu kacau sekarang untuk merespon Sehun.
"Nuna, apa kau tidak makan?" tanya Sehun lagi pelan. "Aku baru selesai memasak pasta untukmu. Apa kau tidak akan keluar?"
Aku masih bergeming menatap ponsel yang sekarang tergeletak di ujung ranjangku. Masih dalam keadaan layar yang menyala, memperlihatkan gambar Suho dan wanita itu dalam artikel berita.
Apakah sia-sia saja aku memikirkan tentangnya selama ini? Walaupun hanya sesaat, ada waktu dimana sejujurnya aku merasa sedikit menyesal karena telah berpisah dan tak punya hubungan lagi dengan Suho, yang entah mengapa ingin kukenal lebih jauh malah setelah pertunangan kami akhirnya dibatalkan. Kupikir setidaknya dia adalah orang yang baik dan tulus.
Tapi bagaimana mungkin dia sudah bisa move on secepat ini?
Pada akhirnya, aku menyadari bahwa apa yang ia lakukan padaku selama ini tentu hanyalah untuk meyakinkanku meneruskan pertunangan kami hingga menuju pernikahan. Tidak ada maksud lainnya. Tidak penting siapa orangnya, selama dia bisa menjadi boneka untuk menutupi statusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying a Gay Man?!
FanfictionIrene sedang dilanda keraguan tentang kelanjutan hubungan dengan tunangannya Suho-si pria dingin yang hampir tidak pernah mau berbicara kepadanya sama sekali. Hingga suatu saat, pria itu menjadi lebih banyak berbicara kepadanya. Setelah kejadian di...