1 minggu yang lalu.
Seorang bodyguard bertubuh besar dan tinggi memegangi kartu identitas milikku sembari memindaiku dari bawah ke atas berulang kali. Aku tidak yakin, tapi tampaknya ia kelihatan seperti enggan memberikanku izin untuk masuk ke dalam.
"Apa yang ingin kau lakukan di dalam, Nona?" tanyanya dengan suara bariton yang agak membuatku bergidik ngeri. Sebab bukan tanpa alasan, suara beratnya itu juga sungguh terdengar seperti sedang mencoba untuk mengintimidasiku.
Aku mengambil waktu beberapa detik untuk mencari alasan yang memang belum sempat terpikirkan olehku sama sekali. "Aku akan bertemu dengan kenalanku di dalam."
"Apa dia member tetap di sini?"
"Entahlah, aku tidak yakin," jawabku jujur seadanya.
Bodyguard itu mengernyitkan dahinya. "Kau yakin kenalanmu benar-benar ada di sini?"
"Kau mungkin akan menyesal saat masuk ke dalam. Aku rasa klub ini bukan tempat yang tepat untuk kau datangi. Sebaiknya minta kenalanmu untuk bertemu denganmu di luar saja," tambahnya lagi seperti bersikeras untuk melarangku masuk.
"Kenapa? Tapi aku harus bertemu dia sekarang di dalam sana."
Lagi-lagi bodyguard itu menaikturunkan pandangannya untuk memindai penampilanku. "Kau tampak seperti wanita baik-baik dan straight. Ini bukan klub biasa, Nona. Ini adalah klub khusus gay. Aku tidak bisa membiarkan sembarang tamu khususnya wanita untuk masuk ke dalam. Kau harus memiliki guest pass atau setidaknya datang bersama member tetap di sini untuk bisa masuk ke dalam."
"Tapi aku benar-benar harus bertemu dia di dalam sekarang. Aku sudah punya janji dengannya," kilahku akhirnya berusaha membuat cerita.
Tiba-tiba saja bodyguard itu tertawa seperti melecehkan. "Kalau kau memang benar-benar punya janji dengannya, pastilah ia sudah menghubungi pihak klub untuk mendaftarkanmu sebagai guest hari ini. Kau tidak ada di dalam daftar tamu hari ini. Jadi, lebih baik Anda kembali saja sekarang. Jangan mengarang cerita, Nona."
Aku benar-benar tidak mengerti kenapa ada diskriminasi semacam ini hanya untuk masuk ke dalam sebuah tempat seperti ini. Aku tidak mengetahui sebelumnya kalau ini adalah klub khusus gay, kupikir hanya klub malam biasa seperti kebanyakan klub yang juga banyak bertebaran di sekitaran daerah Gangnam ini.
Aku masih berpikir tentang alasan terlogis mengapa mereka membuat aturan untuk melarang wanita masuk ke dalam klub itu, namun tiba-tiba saja bodyguard itu kembali berbicara kepadaku dengan nada membentak.
"Nona, cepat pergilah keluar dari sini! Tidakkah kau lihat ada banyak pengunjung yang sedang mengantri di belakangmu?!"
Aku tersentak dan segera menoleh ke arah belakang, lalu mendapati antrian dipenuhi oleh para pria yang ternyata cukup mengular di belakangku saat ini.
GILA! Batinku seakan menjerit setelahnya.
Apa benar mereka semua adalah para gay?
Sungguh benar-benar sulit untuk bisa aku percaya.
Melihat mata-mata mereka yang tampak ikut mengintimidasiku dan tingkah mereka yang juga terlihat tidak sabaran itu, aku pun akhirnya memilih untuk mengalah dengan segera bergeser keluar dari antrian masuk ke pintu klub.
Sungguh memalukan sekali! Bagaimana bisa aku harus terusir seperti itu?!
Tapi daripada itu semua, aku sesungguhnya jauh lebih penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Suho di dalam klub gay itu. Karena aku jelas-jelas melihat ia tadi barusan saja masuk ke dalam klub itu, dan tentunya yang jauh lebih mengganggu pikiranku adalah karena dia masuk ke dalam klub itu bersama dengan BYUN BAEKHYUN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying a Gay Man?!
FanficIrene sedang dilanda keraguan tentang kelanjutan hubungan dengan tunangannya Suho-si pria dingin yang hampir tidak pernah mau berbicara kepadanya sama sekali. Hingga suatu saat, pria itu menjadi lebih banyak berbicara kepadanya. Setelah kejadian di...