Baca aja -4-

715 85 8
                                    

Kejadian siang bukannya buat Yuri senang tapi malah jadi kesal.
Kenapa ???
Ya karna Papahnya sudah menghak paten kan Yena. Yap, yang tadi menyambut Yuri dirumah adalah Yena.

Baru juga selesai makan siang Papahnya sudah mengajak Yena untuk ke rumah sahabatnya dan kesempatan itu Papahnya ambil pas Yuri lagi ganti baju. Ditambah lagi kata mamahnya, Yena ke sini hanya satu hari.

Dan sekarang sudah jam 11 malam mereka berdua belum kunjung pulang tapi Yuri masih tetap setia menunggu nya di ruang tamu. Mamahnya sudah menyuruhnya tidur tapi Yuri tidak mau padahal besok ia harus sekolah.

Lama menunggu hal itu membuat Yuri haus entah kenapa saat ini ia ingin membuat susu coklat. Setelah membuat susu coklat tiba-tiba saja ada tangan yang melingkari perutnya dari belakang

" Kamu lagi buat apa ? " Tanya orang yang dibelakang Yuri
Langsung saja Yuri menoleh kesamping tanpa memutar badannya dan ternyata orang itu adalah Yena.

Saat melihat Yena ekspresi Yuri masih kesal tapi tidak dengan Yena. Menurutnya ekspresi Yuri saat ini sungguh menggemaskan alhasil ia mencium pipi Yuri sekilas. Tapi Yuri sendiri mengabaikannya dan mengambil susu yang dibuatnya lalu ia ingin segera pergi dari hadapan Yena. Hal itu membuat Yena curiga

Belum juga Yuri hendak pergi. Yena sudah menguncinya dengan kedua tangannya diletakkan pada meja dapur

" Kamu kenapa ? " Yena mencoba menatap kedua bola mata Yuri

" Lebih baik kamu tidur sekarang, besok kan kamu akan balik lagi "
Yena mengerenyitkan dahi dan tak lama kemudian ia mengingat perkataan kemarin malam saat bertelepon dengan papah dan mamahnya Yuri

" Hahaha ternyata rencana papah sama mamah kamu berhasil ya " ucap Yena dengan tertawa

" Maksudnya ? "

" Ya kamu bisa ngerti dong. Memang dari siang itu rencana papah dan mamah kamu sudah berjalan lancar " Yena tersenyum

" Kamu jahat !!! " Yuri memukul dada Yena berkali-kali dengan satu tangan dan tangan satunya lagi sedang memegang gelas

Yena yang dipukul sama sekali tidak merasakan sakit. Setelah selesai Yuri melampiaskan nya, baru Yena akan menjelaskan nya.

" Jadi gini, aku libur kuliah hanya 2 Minggu jadi besok aku hanya ada untuk kamu. Kita akan jalan-jalan kemana saja yang kamu mau "

Mendengar itu. Sontak membuat pipi Yuri menjadi merah

" Beneran ?? "

" Iya " ucap Yena untuk meyakinkan Yuri

" Terimakasih ya " Yuri tersenyum tulus

Lama mereka bertatapan membuat Yena melirik gelas susu coklat yang dibuat Yuri tadi.

" Itu buat aku ?? " Tangan Yena kini sudah tidak mengunci tubuh Yuri lagi

Yuri tersenyum bahagia lalu mengangguk. Dan memberikan nya pada Yena untuk meminumnya. Lagi pula Yuri saat ini sudah tidak mau minum susu coklat yang tadi ia buat.

Selesai Yena meminumnya. Yuri langsung mengambil alih gelas itu untuk membersihkan nya. Setelah selesai Yena masih menemani Yuri

" Kok kamu belum pergi tidur sih ? " Tanya Yuri sambil mengusap pipi Yena dengan lembut

Yena yang mendengar itu hanya bisa tersenyum lalu perlahan-lahan jarak wajah Yena semakin dekat dengan Yuri. Yuri yang tau apa yang dilakukan Yena kepadanya hanya bisa diam

Cup

Bibir Yena sudah menempel dibibir Yuri dan mulai melumatnya dengan pelan. Yuri yang mendapatkan serangan dari Yena hanya bisa mengalungkan tangannya pada leher Yena. Tak lupa juga Yena memeluk pinggang Yuri dan menyalurkan rasa cinta mereka

YYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang