Baca aja -8-

604 72 4
                                    

Di rumah

Kini kakek dan neneknya Yuri sudah sampai dengan selamat. Mereka sekarang sedang makan malam bersama papah dan mamahnya Yuri sementara Yuri sedang menyuapi Chaewon diruang tamu dengan Yena yang duduk dipangkuan nya dan menghadap depan. Sekaligus belajar buat nanti kalau sudah punya dedek bayi 😂

" Hahahahahahaha " gelak tawa Yena saat melihat sisa bubur bayi yang berantakan menempel dimulut Chaewon karna Yuri saat ini lagi pergi untuk mengambil tisu dan botol susunya

Yena masih saja asik tertawa. Menurutnya ini adalah hal yang terlucu sekaligus gemes

" Kamu kenapa sih ? " Tanya Yuri yang baru saja tiba

" Ini " Yena menunjukkan mulut Chaewon pada Yuri

" Oh kalo itu aku tau kok " Yuri mulai mengambil dua lembar tisu

" Hahahaha lucu juga kamu nyuapin Chaewon nya " ucap Yena dibarengi dengan tawanya

" iihhh aku tuh baru belajar ya " Yuri mulai membersihkan mulut adiknya

" Iya deh Sayang. Semangat ya sayang belajarnya supaya nanti kita punya bayi kamu jadi ga kerepotan ngurusin nya "

Entah kenapa kini pipi Yuri jadi merah merona mendengar itu

" Dek, lihat tuh kakak kamu malu-malu gitu " Ucap Yena sambil menunjuk-nunjuk Yuri untuk memberitahukan pada Chaewon

Jawaban Chaewon tetap saja diam melihat aksi mereka berdua karna ia masih belum mengerti

" Kamu ihh " Yuri memukul pundak Yena tapi Yena hanya menanggapinya dengan tertawa

Pacarnya itu gampang tergoda bila saat bersama Yena. Setelah membersihkan sisa bubur bayi dimulut Chaewon, Yuri langsung mengambil alihkan gendongnya dari Yena. Yuri hanya ingin memberinya minum dengan botol susu yang tadi ia bawa

Yena sendiri terus menatap Yuri. Baginya kekasihnya itu sudah sangat lihai menggendong adiknya sendiri dan menimangnya agar tidur

" Kamu sepertinya udah cocok jadi ibu " ucap Yena pelan sambil menatap Chaewon lalu beralih menatap Yuri dengan senyum

Yuri membalas tatapan Yena lalu tersenyum. Perkataan Yena tadi sungguh membuat Yuri berbunga-bunga dan Yuri berharap kata yang terlontar dari mulut Yena tadi hanya untuknya seorang

Lama mereka bertatapan. Chaewon yang berada dalam gendongan Yuri menjadi sudah tidur terlelap

" Bakalan punya menantu lagi nih " ucap kakeknya Yuri pada papah Sian yang berada disampingnya

Yena dan Yuri yang mendengar itu langsung membuang pandangannya dan melihat kakek dan Papahnya Yuri yang sudah duduk disofa depan mereka

" Nak, sepertinya adik kamu udah tidur tolong kamu kasih ke mamah kamu ya "

" Baik pah " Yuri pun bangkit dari tempat duduknya lalu pergi

" Kamu udah berapa lama sama cucu saya ? " Tanya kakeknya Yuri pada Yena yang sedari tadi melihat Yuri pergi

" Hampir satu tahun kek " balas Yena yang sedikit gugup

Kakeknya Yuri tetap memperhatikan gerak-gerik Yena yang bisa dilihat saat ini dia sedang gugup

" Udah lama ya. Yena kamu ga usah gugup gitu kakek hanya menanyakan hal itu saja sebagian sudah dijelaskan sama Sian waktu ke rumah kakek dan kamu saya harap memanggil saya dengan sebutan opah aja ya "

" Baik opah " Kini Yena lumayan rileks

Tiba-tiba saja suasana menjadi hening untuk beberapa saat. Jujur saja haruskah Yena membicarakan hal itu pada keduanya tapi ini baru pertama kalinya Yena bertemu dengan kakeknya Yuri

YYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang