Baca aja -9-

623 68 11
                                    

Pagi hari

Entah kenapa kondisi Yena pagi ini turun drastis sampai-sampai Yuri harus merawatnya dengan mengompres. Sejak pagi Yena tak kunjung bangun dari sakitnya ia masih betah dikasurnya. Yuri mengetahui keadaan Yena sakit dari Papahnya yang pagi-pagi sudah masuk ke kamar Yena untuk mengajaknya ikut jalan-jalan

Kejadian malam sudah Yena ceritakan pada Yuri dan tentunya Yuri nanti akan mengikuti audisi itu karna itu adalah jalan keluar untuk nunjukin bakatnya pada semua orang. Tapi ada satu hal yang selalu dipikirkan oleh Yuri sejak malam dan jelas saja hal itu pasti akan terjadi suatu saat nanti.

Yuri terus tersenyum memandangi wajah Yena. Ia sungguh tidak tega untuk meninggalkan Yena dalam keadaan sakit seperti ini. Sebenarnya hari ini keluarganya akan pergi untuk jalan-jalan katanya sih selagi ada kakek dan nenek yang lagi mampir ke rumah

" Enghhh " badan Yena sedikit bergerak lalu perlahan-lahan matanya mulai terbuka diikuti nafas hangatnya

Yena melirik Yuri yang berada disampingnya " Sayang "

" Iya "

" Sejak kapan kamu disini ? "

" Setengah jam yang lalu "
Yena mencoba bangkit dari tidurnya dan mengambil kain kompresan yang ada di dahinya

" Maaf ya udah buat kamu kerepotan "

" Engga kok sayang "

Lalu Yena memandangi kain kompresan yang ada ditangannya " kalo begini aku udah jadi lelaki yang lemah. Apalagi nanti buat jagain kamu "

" Ga kok sayang kata dokter kamu cuma demam aja "

Yena menoleh ke arah Yuri " jadi selama aku tidur, aku diperiksa juga " Yuri mengangguk

" Sepertinya rumah kamu sepi ? " Tanya Yena karna sedari tadi Yena tidak mendengar aktivitas di rumah Yuri

" Iya sayang, mereka lagi keluar untuk jalan-jalan "

" Kamu ga ikut ? " Yuri menggeleng

" Aku ga mau ninggalin kamu yang lagi sakit "

Beruntungnya Yena bisa memiliki Yuri. Dia sungguh perhatian

" Maaf ya aku ud... " Yuri memotong pembicaraan Yena " udah ya sayang kamu jangan merasa bersalah lagi, ini memang sudah jadi tugas aku buat merawat kamu "

" Terimakasih " Yena tersenyum
Yuri mengangguk

" Karna kamu udah bangun, sekarang makan dulu ya terus minum obat "
Yena mengangguk seperti bayi 😂

" Baik bundaku " mendengar itu. Yuri hanya terkekeh pelan

Di dapur. Yuri menyendok kan bubur yang sudah ia bikin di rice cooker, yang nantinya akan dimakan Yena bila sudah bangun. Sungguh istri idaman bukan 😁❤️. Tak lupa juga ia mengambil obat yang telah diberikan oleh dokter

" Dimakan ya " Yuri menyodorkan mangkuk itu pada Yena

Yena menatap mangkuk itu lalu " suapin dong " pintanya

Entah kenapa Yena saat sedang sakit jadi ingin bermanja dengan Yuri

" Hmm baiklah " Yuri menurutinya
Tapi sebelum Yuri memberikan satu suapan " kamu duduk disini ya " ucap Yena sambil menepuk-nepuk paha kakinya yang sengaja sudah ia luruskan

" Kamu ya "
Walaupun begitu tetap saja Yuri menurutinya dan membuat Yena tersenyum bahagia. Posisi duduk Yuri berada di samping pangkuan Yena

" Ehh " kaget Yuri saat kedua tangan Yena memeluk pinggangnya

YYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang