8. Hari Pertama Kuliah

540 47 1
                                    

Hay hay... Comeback again nih.. Part panjang kok.. Jangan lupa baca okok??
Happy reading...:)
Jan lupa votee...:) :*


Tuk...
"Aduh sakit bang." teriak Aira sambil mengelus kepalanya.


"Abang!!!" jerit Aira ketika hidung mancungnya menjadi sasaran keganasan tangan jahil Hasan.


"Hahaha...makanya jangan suka murung dek." balas Hasan dengan cengiran khasnya.


"Orang murung itu temennya setan, masuk kategori orang galau dan gampang sedih. Artinya ia tidak menerima dengan ikhlas takdir Alloh. Padahal nih ya, takdir Alloh sangat indah jika kita mau merenung." lanjut Hasan.


Duh, perhatian amat si abang Hasan.
Aira menyandarkan kepala di sofa mencoba merenungi setiap kata yang diucapkan kakaknya.


"Udah, yang terpenting sekarang kuncinya ikhlas, toh Alloh sudah menunjukkan dia bukan laki yang baik-baik kan?" Hasan mengelus rambut hitam adiknya penuh kasih.

 Hatinya juga merasa sedih, fakta bahwa perasaan tidak bisa dilukai sudah terpampang nyata dihadapannya. Adik cantiknya mempunyai hati yang peka, sekalinya dilukai akan tergores, semaksimal apapun usaha untuk mengembalikan tidak akan mampu mengembalikan ke bentuk semula.


"Yaudah sana istirahat, besok mulai kuliah kan?" pertanyaan Hasan langsung diangguki oleh Aira.
Kemarin semua rangkaian kegiatan OSPEK yang melelahkan sudah Aira lalui. Dan dari situlah Aira mendapat teman yang baik hati yaitu, Laila, Syakila dan Ilham. 


Laila yang pandai bersosialisasi membuat suasana tidak canggung.
Syakila yang cantik dan  berkerudung meskipun belum syar'i karena lagi masa hijrah-hijrahnya.
Dan Ilham? Sebenarnya Aira canggung berteman dengan laki-laki. Tetapi laki-laki satu ini pandai berteman dan baik hati, bahkan rela dihukum senior gara-gara memberikan kertas parcelnya yang merupakan salah satu penunjang kegiatan OSPEK.
Aira hanya berdoa semoga Ilham adalah teman yang benar-benar teman tanpa niatan lain. Begitulah Aira semenjak insiden  satu tahun lalu, dirinya mulai membentengi diri dari segala hal yang berbau laki-laki.

Pagi ini, Aira diantar oleh Hasan sampai gerbang universitas, setelah mengucapkan salam Aira bergegas memasuki halam universitas yang luas. Jilbab lebarnya menari-nari tertiup angin. Cocok dan kontras dengan suasana hati bahagia Aira. Hari ini adalah hari pertama menjadi mahasiswi kampus jurusan kedokteran.
"Kyaaa.. Airaa..." suara cempreng yang nggak ada merdu-merdunya meski hanya sedikit itu sontak membuat Aira menoleh.
Dilihatnya seorang gadis cantik berkerudung dengan gaya sampir bahu berlari kearah Aira, siapa lagi jika bukan Syakila. Lebih akrab dipanggil Kila.


"Aira, huh..huh...akhirnya dateng juga, tadi aku kayak anak ilang tau nggak?" Kila berusaha mengatur nafas yang masih ngos-ngosan.


"Assalamu'alaikum Syakila." 


"Eh lupa, wa'alaikumussalam." balas Kila dengan cengiran.


"Lain kali salam dulu dong, jangan teriak- teriak gitu. Dikiranya ini kebun apa?" jawab Aira.

"Hehe iya deh makasih udah ngingetin." balas Kila. Dan Aira hanya mengangguk saja. Mereka berdua meneruskan langkahnya menuju kelas.


"Kita satu kelas loh Ra." ucap Kila dan ditanggapi senyum oleh Aira.


"Tahu nggak? Kelas kita spesial loh, ada dosen baru katanya." Aira hanya diam, menunggu Kila melanjutkan ucapannya.


"Dosennya tuh ganteng banget Ra, kayak aktor korea deh. Tapi sayangnya kayak es batu."


"Huss..kalo ngomong hati-hati, masak manusia disamain es batu." tegur Aira.


"Abis dingin banget Ra, mukanya datar. Trus kalo ngomong cuma seperlu aja."


"Dia itu cuma menjaga biar nggak ada kontak yang berlebih sama perempuan." Jadi inget bang Hasan, dia juga begitu kalo diluar rumah, terlebih ke santrinya.
Tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas dan segera memasuki kelas.
Baru saja Kila mau bicara, suara bass seorang laki-laki terdengar di depan kelas.

 "Assalamu'alaikum." ucap sosok itu.


"Wa'alaikumussalam." jawab Aira.


"Aduh ganteng banget sih."


"Yaampun beneran dosen kita tuh."


"Kayak Ji Chang Wook tau nggak?"

" Alah korea mulu, ini tuh asli gak oplas"
Kurang lebih seperti itu kelas sekarang, heboh karena kedatangan dosen baru.

"Assalamu'alaikum, perkenalkan nama saya Alif saya yang akan mengajar tentang anatomi semester awal." ucapnya singkat padat.


"Oh namanya Alif cocok banget sama orangnya ganteng." komentar Kila yang membuat Aira memutar bola matanya malas.

"Eh masa iya cuma Alif doang, pelit banget punya nama." Kila mengetukkan kuku pada mejanya.

"Tanya aja orangnya." bisik Aira asal.

"Nama lengkapnya pak?"
Whatt?? Kila benar-benar mengikuti sarannya.
Detik ini juga Aira langsung menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja. Malu banget sama tingkah Kila.

Hening sesaat. Aira pastikan tidak akan dijawab. Tapi ternyata...
Alif menatap datar gadis tersebut.

 "Muhammad Alif." wow singkat padat jelas.

Aira melirik senyum kemenangan dibibir Kila.
Tapi Kila tidak berhenti sampai disitu.

"Pak alam—." Ampun dah.

"Baiklah hari ini kita akan memepelajari tentang anatomi dari manusia sebagai dasar mengenal anggota tubuh manusia." potong Alif cepat, tegas tak terbantah.
Kila manyun tapi akhirnya mengikuti materi dengan baik.

"Jazakalloh khair, sampai  di pertemuan yang akan datang. Jangan lupa menghafalkan nama ilmiah dari anggota tubuh, minggu depan presentasi. Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh."

"Busyeet baru masuk udah main kasi pr." gerutu Kila.


"Untung ganteng." lanjutnya.
Aira lebih memilih diam saja mengemasi peralatan kuliah dan keluar kelas.

"Eh Ra, tungguin dong." seru Kila.

Denganmu Kekasih Halal (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang