Pagi ini suasana rumah Aira ramai sekali. Tentu saja hal itu disebabkan karena ijab qobul dan resepsi diberlasungkan hari ini. Pernikahannya Hasan loh, bukan Aira.
Iringan nasyid mengiringi acara pernikahan. Kedua mempelai yang cantik dan tampan tampak tersenyum bahagia di pelaminan.
Dari sekian banyak wanita yang mengidolakan Hasan, Salmalah wanita yang beruntung itu. Tamu-tamu ini kebanyakan dari pondok pesantren, tentu saja
Karena Hasan seorang ustadz yang terkenal di pondok.Ucapan selamat berkali-kali terdengar, membuat Hasan dan Salma terus tersenyum menyambut kedatangan tamunya.
Aira, ia lebih suka menyantap ice cream bersama suadara-saudaranya yang datang dari Malang.
"Selamat ustadz samawa ya." Terdengar suara seorang ibu.
"Ah bunda, biasa aja manggilnya. Panggil saya Hasan aja kayak dulu." Kata Hasan sambil mengulum senyuman.
"Kan bener, kamu ustadz." Kelakar ibu tadi yang dipanggil bunda.
"Tapi manggilnya Hasan aja bun. Lagian udah kenal lama."
"Iya deh terserah, ngomong-ngomong bunda juga punya anak laki-laki seumuran kamu, tapi belum nikah juga. Doain nyusul kamu ya."
"Aamiin bun, bunda kesini sendiri?"
"Sama anak laki bunda, tuh dibelakang."
Seorang lelaki dengan kemeja warna biru laut dan celana hitam rapi terlihat menyunggingkan senyumnya yang menawan.
Lelaki itu adalah Alif."Selamat ustadz." Ucap Alif.
"Jangan sungkan Lif." Kata Hasan sambil tersenyum.
Mata Alif membola, " Ustadz mengenal saya?"
"Kamu yang mengkhitbah Aira tempo hari yang lalu." Ucapan Alif membuat Bunda dan Alif terkejut.
"Saya anak sulungnya Ustadz Abdulloh." Ujar Hasan menjawab keterkejutan Bunda dan Alif.
"Kalo gitu Aira disini dong harusnya." Kata bunda sambil celingukan mencari Aira.
Hasan segera melambaikan tangan ke Aira. Aira mengangguk dan mendekat ke arah Hasan.
"Ada apa bang?" Tanya Aira sambil melihat seorang wanita berusia lanjut yang tetap cantik itu.
" Kenalin, ini bunda. Mamanya Alif."
Alif?
Aira membalas jabatan tangan bunda sambil tersenyum.
Cantik, pikir bunda.
"Lif.. Ini kan yang namanya Aira?" Tanya bunda gamblang.
Alif salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, " I..iya bun." Ucap Alif sedikit gerogi.
Hasan dan Salma sama-sama tersenyum melihat Alif yang salah tingkah.
"Loh...Pak Alif disini?" Aira mengerutkan dahinya bingung.
"Abang kenal Pak Alif?" Tanya Aira lagi.
Alif tersenyum dan mengangguk.
"Jangan panggil pak dong, Alif masih muda, ganteng lagi." Seloroh Hasan menggoda Aira.Pipi Aira bersemu merah, yang membuat Aira tambah semakin....mempesona dimata Alif.
"Bener anak bunda ganteng, dan kamu juga cantik Aira." Sahut bunda bangga.
Tatapan Aira berserobok dengan Alif, sama-sama terpaku.
"Udah ah, bunda kesana dulu ya. Ayo Lif." Ucap bunda membuat keduanya memutuskan kontak pandangan.
"Kakak tahu, kamu suka Alif." Ucap Hasan yang langsung disambut cubitan dari Aira.
Hasan malah ketawa membuat Aira memberengut kesal."Hati-hati kak, Bang Hasan nanti kalo bikin dede sukanya main kasar." Ucap Aira kepada Salma yang sengaja dikeraskan.
Mata Hasan membulat, "Airaaa...."
Aira cekikikan dan kabur lari jurus seribu bayangan :vHasan geleng-geleng kepala, jadi ini hasilnya kuliah di fk? Vulgar begini.
Alif kan dosennya, apa iya vulgar gitu?
Kepala Hasan pening sendiri, dan itu tak luput dari penglihatan Salma yang masih melongo. Pasutri aneh, yang satu polos yang satu negative thinking.Ohayou??
Pendek lagi?? Hehe jan pada protes ah :vIde eike lagi mampet, eh aku kayak bencong kalo pake bahasa eike wkwk
Rekomendasikan ke teman-teman say....
Semakin banyak yang baca semakin semangat akunyaa...See you, salam hangat istrinya Alif.
![](https://img.wattpad.com/cover/186818676-288-k352014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Denganmu Kekasih Halal (Completed) ✅
Fiksi RemajaAira seorang mahasiswa yang memiliki perasaan terhadap dosennya, Alif. Namun ia berusaha menghilangkan rasa tersebut dikarenakan trauma masa lalu.Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, perasaan itu kian mengakar kuat dihatinya seiring berjalannya wa...