14. Sholawat Penyelamat

472 35 0
                                    

sobat,,, jangan lupa vote dan komen ya. Hargailah penulis pemula seperti saya.

Happy Reading.....

Pagi ini adalah hari dimana pre-test berlangsung, si dosen tampan berdiri dengan gagah di depan sana. Mata elang tajamnya mengawasi mahasiswa yang sibuk mengerjakan soal, disiplin yang diterapkan memang sangat menakutkan membuat mahasiswa diam tak berkutik ditempat. Nilai yang didapatkan bukan hanya benarnya jawaban, tetapi jujur dalam mengerjakan juga masuk kategori penilaian.

Sayangnya tak semua guru di Indonesia seperti itu, mereka hanya menghargai jawaban benar tanpa memperhatikan kejujuran siswanya. Sehingga hal itu juga memacu siswanya lebih suka berkelakuan tidak jujur demi nilai, dari menyontek bahkan sampai searching. Lucunya menyontek itu banyak banget triknya, mulai dengan menulis ditangan, menulis di kertas kecil kemudian diselempitkan di kaos kaki, menulis jawaban di melamin kayu, menyobek rangkuman materi LKS dan masih banyak lagi. Dan anehnya nilainya tetap tinggi dan bagus-bagus. Tidak tahu saja bahwa itu termasuk perbuatan dosa, masuk sebuah kecurangan. Yah, meskipun bukan kategori dosa yang besar, tetapi salah satu penyebab dosa besar adalah dosa-dosa kecil yang tak diperhatikan. Hati-hati ya.

Soal dari Alif berjumlah dua puluh. Aira baru menyelesaikan delapan belas butir soal, yang artinya kurang dua butir soal lagi. Ditengah sibuknya berpikir mendadak Aira tak dapat berkonsentrasi, sesuatu melilit diperutnya. Awalnya masih bisa ditahan, tetapi semakin lama semakin sakit. Hal itu memacu keluarnya keringat dingin turun dari dahinya, buku-buku jarinya memutih akibat terlalu kuat mencengkeram ujung mejanya. Saat rasa sakitnya tak dapat ditahan lagi, Aira memberanikan diri mengangkat tangan,

"Pak Alif saya izin keluar sebentar."

"Pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya Alif dingin.

"Belum pak, kurang dua."

"Selesaikan dulu!"

Allahu Akbar! Ini sudah sakit banget.

"Tap-tapi pak.."

"Selesaikan terlebih dahulu!" Tegas Alif

Allahumma Sholli 'Ala Muhammad, tahankan Ya Allah.

"Pak.." Lirih Aira lagi, tubuhnya tak bisa diam, rasa sakit di perut membuat ia bergerak terus, seingatnya ia sudah sarapan. Jadi, darimana rasa sakitnya berasal?.

"Bandel sekali!" Ujar Alif sambil menghampiri meja Aira, hati yang tadinya dongkol jadi lenyap begitu saja saat tahu gadis itu menahan sakit luar biasa, yang entah apa itu.

"Kamu sakit?" Lirihnya bertanya.

Aira mendongak sambil menggigit bibir bawahnya mengangguk, tetapi ia tak dapat melihat wajah Alif dengan jelas. Sesuatu yang menggenang di pelupuk matanya mengaburkan pandangannya. Alif mengambil kertas soal dan jawaban Aira, sudahlah Aira tak peduli nilainya akan bagaimana nanti. Cukup rasa sakitnya reda. Rasa sakit ini menyiksanya.

"Yasudah keluar sana!" Dasar tidak berperasaan!.

Tanpa ba-bi-bu Aira segera keluar ruangan. Tangan Aira memegangi perutnya mencoba menghalau rasa sakit, sampai diluar kelas rasa sakitnya semakin menjadi-jadi Aira memilih berlari menuju toilet. Tetapi baru sampai tikungan tubuhnya ambruk, ia jatuh terduduk, tangannya mencengkeram kuat perutnya tidak sadar bahwa itu akan semakin menyakiti perutnya. Peluhnya turun semakin deras diikuti air mata yang bercucuran, mulutnya mendesis tanda kesakitan. Rasa sakit semakin kuat mendera perutnya.

"Katanya keluar sebentar, kenapa disini?" Suara Alif menggema di lorong kampus.

Aira tak menjawab, rasa sakit telah menulikan pendengarannya.

"Kamu kenapa? Jika sakit ke ruang kesehatan."

"Saya nggak kuat jalan pak."

"Saya benar-benar nggak kuat pak!" Bodo amat jika ia teriak sekarang, Alif sama sekali nggak peka. Lagian lorong ini masih sangat jauh dari ruang kesehatan.

Alif ikut berjongkok, ia memperhatikan penampilan kacau Aira hatinya tersentuh tapi ia bingung harus bagaimana.

"Pak...sss-sakit banget pak."

"Saya cari obat dulu ya."

Aira menggeleng. "Sakit pak, sakit banget!!" cengkeraman di perutnya kian menguat membuat Alif kaget.

"Kamu gila ya? Itu menyakiti perutmu!"

"Pak..huhuuu sakit pak sakit..." Alif menggaruk kepala yang tak gatal ia benar-benar bingung.

"Singkirkan tanganmu dari perutmu!" Titahnya.

"Nggak mau pak, ini sakit huhuhu...sakit pak." Tubuh Aira tak bisa diam, terutama tangannya. Tangan mungil itu mencari pelampiasan dari rasa sakitnya.

"Pak sakittt...." Aira tak sadar tangannya mulai memukul perutnya.

"Bapak nggak kasihan ya?"

"Pak .....huhuhu saya mau mati aja pak."

Astaghfirullohal'adzim, Alif kaget. Wanita ini asal bicara.

"Aira hentikan! Ini bisa semakin sakit!" Tangan kekarnya terpaksa menggenggam erat tangan gadis keras kepala itu, supaya tidak terjadi masalah lain. Walaupun tanpa alas tangan.

Alif mencoba berpikir apa yang terjadi dengan gadis ini, matanya membulat kaget. Bukankah sebagian besar wanita mengalami hal ini? Tetapi kenapa gadis di hadapannya terlihat brutal sekali.

Otak Alif buntu, ia tak mungkin dapat obat dalam keadaan seperti ini. Di tengah kepanikannya satu ide muncul, sholawat. Iya sholawat, bismillahirrahmanirrahiim.

"Izinkan saya mencobanya." Ujar Alif perlahan.

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad, perlahan tangan alif diletakkan di atas perut rata dan kecil itu.

"Ya Allah segala penyakit hanya datang karena Engkau dan pergi karena Engkau pula. Sembuhkan ya Allah." Matanya terpejam mulutnya merangkai doa-doa. Perlahan namun pasti rasa panas menjalar ke perut Aira menghapus rasa sakit sedikit demi sedikit, dengan sedikit kesadaran Aira melongo, ia ingin segera menyingkirkan tangan Alif, tetapi tenaga yang lemah membuat ia diam. Pandangannya masih terpaku pada Alif, namun sedetik demikian ia terkulai pingsan. Reflek Alif memeluk tubuh mungil itu, dengan ekspresi tidak terbaca. Tetapi hati Alif lega luar biasa, gadis dihadapannya telah lepas dari rasa sakitnya, kini yang harus dipikirkan adalah cara membawa gadis ini pulang, ia tak tahu sama sekali dimana rumahnya.

Lima puluh meter dibelakang mereka, Kila menatap kaget. Niat hati menyusul Aira namun langkahnya tertahan, tangannya menutup mulut berusaha menyembunyikan pekikan yang jika dibiarkan lolos bakal terdengar kenceng banget.

Alhamdulillah part panjang berhasil Up

Semoga kalian suka, oh ya maap bat ya kalo misalkan part ini kalian ga dapat feelnya. Tapi aku tetep berusaha bikin kalian suka.

Ps: aku pernah ngalamin seperti Aira, dan yang mbacain sholawat ayahku.( yakali lu kan masih jomblo thor :v). Dan alhamdulillah sembuh, suwer itu sakit banget buat yang pertama kalinya. jangan berprasangka buruk dulu yak, aku nggak ngajarin bid'ah atau apa. Tapi nyatanya manfaat sholawat nabi itu banyak banget.

buat yang pengen nyoba, sok atuh. Niatkan karena Alloh dan lantunkan dengan hati yang tulus, InsyaAlloh.

selamat bersholawat, Allohumma Sholli 'Ala Muhammad.....

Denganmu Kekasih Halal (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang