HAPPY READING ❤
∆∆∆
Jreng~ jreng~
○○○
Author POV
Setelah bel masuk tadi David segera lari menuju kelas nya, takut kalau Karrel akan menahannya.
Sesampainya di dalam kelas David duduk di tempatnya, tidak lama kemudian Karrel masuk dan disusul guru mata pelajaran pertama.
Karrel duduk dengan tenang tepat di sebelah David, Ia merasa tidak ada yang terjadi. Berbanding terbalik dengan David, jantungnya berdegup kencang rasanya seperti ingin copot dari dalam rongga rongga tubuhnya.
David sesekali melirik Karrel yang fokus pada guru yang menjelaskan materi di depan, Karrel sebenernya tau kalau David tak henti-hentinya melirik dirinya.
Karrel tersenyum miring, melirik David sebentar yang masih fokus melirik dirinya. "Jangan liatin gue terus nanti lo nambah naksir sama gue." Ucapnya.
David langsung membuang muka dan menyibukan diri dengan membaca buku yang ada di atas mejanya. Karrel tersenyum kecil melihat tingkah David yang menurutnya sangat menggemaskan.
"Baik. Apa ada yang ingin di tanyakan sebelum ibu memberikan tugas?" Tanya Bu Dewi, Bu Dewi adalah guru Sejarah.
Fadil mengangkat tangannya, "Bu, apa Sejarah itu penting untuk hidup kita kedepannya? Padahal kan Sejarah hanya membahas masa lalu." Ujar Fadil.
Di sahut oleh Dimas "iya Bu, kalo kita belajar Sejarah mulu kapan kita bisa move on nya?" Gelagak tawa menggema di dalam ruang kelas itu.
Bu Dewi menghela nafas panjang menatap murid-murid nya. "Sejarah itu penting. Kalian juga harus banyak belajar dari materi yang ibu jelaskan betapa rela berkorbannya pahlawan dulu untuk memperjuangkan negara kita." Jelas Bu Dewi lagi.
"Hehehe iya deh Bu paham." Sahut siswa/i di kelas itu.
○○○
David POV
KRIIIIIINGG... KRIIIINGGG...
Suara bel tanda istirahat sudah bunyi. Gue sama temen-temen gue langsung cabut ke kantin.
Sesampai di kantin gue duduk di tempat yang udah di anggap sebagi markas. Gue lagi nunggu Fadil beli makanan tadinya gue yang di suruh beli, cuma gua males banget buat ngantri jadi dengan baik hati Fadil rela ngantri beli makanan buat kita-kita.
Setelah Fadil dateng membawa makanan, kita semua langsung menyambar makanan itu. Gue cuma beli es jeruk sama somai sepiring karena gue lagi nggak mood buat makan nasi atau makanan berat lainnya.
Selesai makan gue sama temen-temen gue cabut dari kantin. Keluar dari kantin gue ngeliat di tengah lapangan ada kerumunan orang rame banget kaya ada sesuatu yang heboh.
Karena gue sama temen-temen gue penasaran jadi gua lari buat ikut ngeliat ada keributan apa di tengah lapangan.
Gue denger teriak heboh dari salah satu murid wanita, "astagfirrullah mas Karrel." Mendengar nama Karrel gue langsung menyelip masuk biar bisa melihat paling depan.
Dan.. dan ternyata Karrel lagi berantem sama Vano. Semua murid yang ikut mengerubungi perkelahian antara Karrel dan Vano ini teriak heboh.
Gue maju buat misahin mereka berdua, gue nggak mau di antara mereka ada yang terluka karena perbuatannya sendiri.
Saat mereka mau saling tonjok menonjok gue langsung mendorong tubuh Karrel buat ngejauh dari tonjokan yang akan Vano layangkan. "Woi berenti! Kalo mau nyari masalah jangan di wilayah sekolah bangsat!" Ucap gue. Jujur aja gue cape ngeliat tingkah Vano yang kekanakan banget.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boy
RomanceCepatlah kembali aku merindukanmu! - David Wilson. homophobic jauh jauh yaaaa!