My Beloved Boy - 20

2.5K 110 41
                                    

HAPPY READING GUYS❤❤❤

∆∆∆

Jrengg~ jrengggg~

"ma, bangun." ucap papa David sambil mengguncang pelan tubuh istrinya.

"hmm."

"bangun, mama belum masak apa-apa. Papa laper." ucap papa David.

"duh Pa, nanti deh mama cape." jawab mama David sambil membenarkan posisi tidur yang nyaman.

"yaudah, papa cari makan aja sama Vano diluar." ucap papa David. lalu pergi keluar kamar meninggalkan istrinya sendiri disana.

papa David berjalan menuju kamar anak semata wayangnya, David. karena tadi Vano dicari di ruang tamu tidak ada, mungkin saja dikamar kan.

sesampainya papa David didepan pintu, ia mengetuknya beberapa kali.

TUK. TUK. TUK.

"Vano." panggil papa David.

pintu kamar terbuka, menampilkan Vano sedang berdiri dibelakang pintu dengan kepala yang nonggol.

"maaf om lama bukanya, Vano baru mau mandi." jawab Vano.

"ohh, yaudah mandi dulu sana." ucap papa David.

"emangnya ada apa om? om sampe repot-repot naik keatas." tanya Vano. sambil menampilkan badannya yang hanya menggunakan handuk yang melilit di sekitar pinggangnya.

"om mau ajak kamu makan bareng, soalnya mamanya David belom masak sarapan." jawab papa David sambil tersenyum.

Vano membalas senyum juga. "ohh begitu om, yaudah Vano izin mandi sebentar ya om." ucap Vano.

papa David mengangguk. "iya, om tunggu dibawah ya Van." ucap papa David.

Vano mengangguk dan kembali menutup pintu kamarnya saat papa David sudah turun.

°°°°°°

Saat Vano selesai mandi dan sudah rapi dengan bajunya. ia turun kebawah menuju papa David yang sedang duduk di sofa sambil memainkan handphone nya.

"om." panggil Vano yang sudah berdiri tepat di samping papa David.

papa David nengok menatap Vano, beliau bangkit berdiri dan memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"ayo Van cari makan, om laper." ucap papa David sambil merangkul bahu Vano dan tersenyum ramah.

Vano mengangguk dan juga tersenyum. ia berjalan keluar rumah dan berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan.

mereka masuk kedalam mobil, Vano duduk disamping papanya David yang duduk di kursi pengemudi.

"kamu mau makan apa Van?" tanya papa David.

"apa aja om" ucap Vano.

"om mau makan bubur, kamu mau?" tanya papa David lagi.

"boleh om, saya juga udah jarang banget makan bubur." ucap Vano sambil terkekeh.

"oklah kalau begitu"

sesampainya mereka disana -- kedai bubur ayam -- mereka memesan menu yang komplit.

"pak, bubur komplitnya tiga ya. satu dibungkus dua makan di tempat." ucap papa David kepada bapak tukang bubur.

"siap pak, di tunggu saja." jawab bapak tukang bubur, sambil menyiapkan bubur untuk orang lain.

Papa David mengangguk, dan mereka duduk di bangku yang kosong. denger - denger bubur disini sangat enak. jadi banyak pengunjung yang berdatangan karena habis jogging.

"gimana sama rencana kamu? udah bilang sama David?" tanya papa David.

Vano mengangguk. "udah om. pokoknya om tenang aja. semua berjalan dengan lancar." jawab Vano sambil tersenyum menatap mata papa David.

"terus rencana kamu selanjutnya gimana? om udah ancam David. kalo dia gamasuk Universitas yang om mau om akan jodohin dia ketemen om." ucap papa Davpid.

Vano tampak sedikit terkejut dengan ucapan papa nya David. "om seriusan sama ucapan om? nanti kalo David ngelunjak gimana?" Tanya Vano dengan raut wajah ketidak yakinan.

"iya. nanti om kasih tau kamu kalo om sudah ngobrol dengan temen om ini."

Vano mengangguk, sambil tersenyum simpul. "iya om."

tak lama bapak bubur datang membawa 3 bubur diatas bakinya.
bapak bubur menaruh satu porsi mangkok di depan Vano dan satu mangkok lagi di depan Papa David.

"ini bubur yang dibungkus pak." ucap bapak bubur dan menaruh bubur yang sudah dibungkus sterofom dan plastik di atas meja samping teko yang tersedia disana.

Papa David dan Vano tersenyum ramah. "terimakasih pak" ucap mereka berdua.

bapak bubur mengangguk dan pamit untuk melayani yang lain.

Papa David mengaduk buburnya sambil sesekali menatap Vano yang juga melakukan hal yang sama.

"jadi gimana rencana kamu?" tanya papa David.

Vano berhenti mengaduk dan menatap Papa David. "Vano belum tau om, nanti Vano pikirin dulu."

"yaudah gapapa. ayo makan buburnya."

Vano mengangguk dan mulai melahap makanannya perlahan.

Vano berhenti memegang sendok, ia menatap papa David. "om.." panggil Vano.

Papa David berdeham sambil terus melahap buburnya.

"om udah tau sexual David?" tanya Vano.

Papa David mengangguk. "sudah."

Vano mebelalakan matanya. "gimana om bisa tau?"

"ada deh. om awalnya juga kaget kenapa bisa sexualnya David berubah. setau om dia pacaran sama temen SMP nya yang perempuan."

"om tau David pacaran?"

"Ya."

"Om ga marah sama David?"

"Om kecewa sama David. tapi mau gimana lagi kan? semua sudah terjadi, kalau om paksa David buat suka sama Wanita lagi ga akan bisa. yang ada dia kabur dari rumah. repot sendiri jadinya."

Vano mengangguk paham. "om ada benernya juga."

"tapi om, kenapa om mau jodohin dia?" tanya Vano lagi.

Vano kali ini sungguh2 penasaran.
Papa David hanya mengangkat kedua bahunya.

"yaah.."

"kalo Vano boleh tau, orang nya siapa om? kali aja Vano kenal." pancing Vano.

papa David memajukan punggungnya kedepan. "kamu mau tau?" tanya papa David.

Vano mengangguk. "i-iya om.."

papa David tersenyum. "kamu(?)" ucap papa David sambil memundurkan punggungnya keposisi semula dan melahap lagi makanannya.

Vano mengerjapkan matanya berkali-kali. tidak percaya dengan ucapan papa David. "m-maksudnya om..?" tanya Vano lagi.

°

°

°

Yeeee akhirnya update lagiiii-!!!
maaf banget yaaa ga sesuai apa yang aku bilang di part sebelumnya 😌

makasih buat readers yang udah nungguin cerita ini..

Luvv yuu~❤️

-L.M

My Beloved Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang