My Beloved Boy -2

5.3K 297 17
                                    


HAPPY READING❤

∆∆∆

Author POV

Jam sudah menunjukan pukul 06.25. Seorang Karrel sudah rapih dengan seragam putih abu-abu. Ini adalah hari kedua ia masuk ke SMA Favorite di daerah Jakarta. Karrel turun ke bawah untuk sarapan. Ia melihat Mama dan Papa nya yang sudah rapih untuk berangkat ke luar negeri.

Karrel menghampiri kedua orangtuanya dan duduk di depan Mama nya. Mama nya memberikan 3 potong roti yang sudah di olesi selai kacang. Karrel mengambil piring tersebut dan memakannya. Setalah memakan roti dan minum susu putih. Karrel berpamitan untuk berangkat ke sekolah  karena sudah jam 6.40 dan 20 menit lagi bel masuk sekolah.

"Pa, Ma. Karrel berangkat dulu ya." Mama dan papa Karrel menganguk dan Karrel berangkat setelah salim kepada orangtuanya.

"Hati-hati ya sayang, pelan-pelan bawa motornya, jangan ngebut-ngebut."  Ucap mama Karrel yang di jawab anggukan oleh Karrel.

Karrel berjalan menuju garasi dan mengambil motornya. Setelah Karrel menyalan mesin motor ia berangkat ke sekolah. Karena waktu sudah mepet dengan bel Karrel terpaksa untuk mempercepat laju motornya. Untung saja hari ini tidak macat jadi Karrel tidak sudah menunggu lama.

Karrel sudah berada di area sekolah. Masih ada waktu 5 menit lagi. Karrel berjalan santai menuju kelas. Sesampai di kelas Karrel di perhatikan oleh teman-teman nya.

"Lo keren banget si rel kalo jalan." Ujar perempuan yang duduk dekat pintu. Karrel hanya membalasnya dengan senyum manis.

Karrel melanjutkan jalannya menuju tempat duduk. Setelah sampai ia menaruh tasnya di meja dan mengeluarkan handphone nya.

Karrel melihat bangku sebelahnya. Ia melihat tas David tetapi ia tidak melihat Davidnya.

Karrel mengangkat bahu dan kembali menatap layar handphone. Saat sedang asik dengan handphonenya tiba-tiba guru matematika masuk dengan membawa banyak kertas.

"Ketua kelas mana?" Tanya Bu Nani selaku guru matematika.

"Saya Bu" jawab Dimas.

"Tolong bagikan ini kepada teman-teman kamu" pinta Bu Nani kepada Dimas. Dan Dimas segera bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju meja guru untuk mengambil lembaran soal ulangan matematika.

Dimas membagikan kepada teman-temannya dan berhenti di tempat duduk Karrel dan David.

"Nanti kasih tau gue ya Dav. Kan semalem lo udah janji." Ucap Dimas. Yang masih bisa di dengar oleh Karrel.

"Iya bawel" ketus David dan Dimas pun pergi dari tempat mejanya.

Semua murid mulai fokus pada kertas yang ada di depan mereka termaksud Karrel dan David mereka sangat tenang mengerjakan ulangan tersebut.

Karrel sangat asik mengerjakan ulangan matematika ini. Menurutnya ini sangat mudah. Soal matematika ada 40 dan Karrel sudah selesai mengerjakan selama 1jam. Masih ada 1 jam lagi. Ia melihat kesekeliling nya ternyata teman-temannya masih pada sibuk dengan ulangan mereka.

Karrel melihat David yang tengah kesulitan menghitung. Karrel lihat soalnya dan ia menghitung di kertas coret-coretannya usai menghitung Karrel memberikan kertas itu kepada David dan David menatap karrel dan menatap kertas tersebut.

"Ini apaan?" Tanya David memegang kertas yang di berikan oleh Karrel.

"Jawaban dan cara nomor 38." Jawab Karrel. Karrel melihat isi kertas ulangan David. Ternyata David lumayan pintar juga dalam pelajaran matematika.

"Thanks" ucap David dan melanjutkan nulisnya. Yang dijawab anggukan oleh Karrel.

"Btw temen lo yang belakang udah manggil lo mulu." Ucap Karrel. David melihat kearah Dimas dan memberikan kertas jawabannya ke Dimas. Karrel yang melihat itu cuma hanya geleng-geleng kepala saja.

My Beloved Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang