HAPPY READING ❤❤❤
∆∆∆
Jrengg~ jrengggg~
#AUTHOR POV
Sesampainya David dirumah, ia langsung masuk kedalam rumah dan menemukan papa nya sedang duduk diruang keluarga bersama dengan Laptop di pangkuannya.
terlihat sibuk dengan layar laptop, David lebih memilih untuk naik kekamarnya. baru berjalan beberapa langkah, terdengar suara berat khas laki-laki memanggil namanya.
David memutar badannya menghadap punggung papa nya, "iya pa? David mau naik keatas dulu." ucap David.
"duduk." tegas papa David.
David menghela nafas dan berjalan kearah papanya, dari tadi David tidak melihat mamanya. sudah pasti kalau mereka hanya bicara berdua dapat dikatakan ucapan yang sangat serius, David tahu betul kemana arah ucapan mereka nanti.
David duduk di sofa serong tempat papa nya duduk, bingung harus mulai gimana David memilih bungkam menunggu papanya yang memulai pembicaraan mereka.
David menundukkan kepalanya, jujur ia takut kalau berbicara dengan papanya hanya empat mata seperti sekarang. banyak rasa yang menjalar di tubuh David sekarang.
"David." panggil papa nya, David mendongakan kepalanya menatap manik mata yang sudah sayu itu. namun tetap terlihat sangat tajam dan tegas.
"kamu pasti tau, apa yang akan kita bicarakan 'kan?"
David mengangguk, dirinya sangat mengerti sangat sangat mengerti arah pembicaraan ini.
"maafin David, Pa. aku tadi ga ada niat ninggalin Vano sendirian tapi karena Vano susah diatur terus rese jadi David tinggalin aja. tapi beneran deh Pa aku udah coba bujuk dia buat makan sama aku kompres badanya terus kasih obat, tapi Vano kekeh mau tidur." jelas David.
Papanya menghela nafas kasar, "harusnya kamu peka dengan kondisi Vano sekarang. kamu harus lebih sabar hadapin orang sakit. bukannya malah pergi main sama cowok." papa David menekankan kata cowok pada akhir kalimatnya. sudah jelas pasti David tidak akan peka dengan hal kecil itu.
"abisnya Vano reseh!" bela David. sekuat apapun David membela dirinya sendiri. pasti akan selalu kalah dengan ucapan sang papa.
"namanya juga orang sakit, pasti reseh. banyak maunya." datar tapi menusuk.
"iya paaa.. David salah, maaf deh. David janji ngga akan ngulangin lagi." ucap David dengan membentuk dua jarinya menjadi peach
permintaan maaf David tak dihiraukan oleh papa, papanya malah mengganti topik tentang sekolahnya, selama ditinggal kedua orangtua nya bekerja.
"gimana sekolah kamu? sebentar lagi kamu kelas 3 harus belajar lebih giat lagi."
"biasa aja, Pa. ga ada yang spesial. iya Pa pasti itu mah." seru David.
"Papa punya pilihan Universitas untuk kamu, kamu wajib masuk kesalah satu universitas yang papa kasih. jika tidak, kamu siap ga siap akan papa jodohkan dengan anaknya temen papa." ucap papa,
David membelalakan matanya kaget. 'apa-apaan ini!' gumam David dalam hati.
"kenapa harus dijodohin, banyak kok yang suka sama David."
"termasuk cowok kan?" seringaian papanya membuat bulu kuduk David terangkat.
"errm.. apa si papa gajelas." elak David.
"papa tau semua gimana kegiatan kamu selama masuk SMA, papa juga tau kamu berteman dengan siapa aja. pacar kamu yang mana."
"papa stalker in aku? jahat! stalkerin anak sendiri!" gerutu David.
![](https://img.wattpad.com/cover/150426463-288-k902992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boy
RomanceCepatlah kembali aku merindukanmu! - David Wilson. homophobic jauh jauh yaaaa!