Maaf untuk typo 🙏
It's (not) Over
Gila!!jadi beneran dia sekolah disini?
Anjir bersyukur banget gue?!?!
Kenapa dia pindah kesini ya?
Lo udah nonton vlognya dia yang baru dipost semalam belum? Disitu dia jelasin semuanya, kenapa dia bisa pindah ke Surabaya.
Ah, mimpi apa gue semalam bisa satu sekolah sama dia?
Bisik-bisik suara itu terdengar di telinga Feby. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah di SMA National High School Surabaya-sebagai murid baru tentunya. Jadwal hari ini adalah pembukaan masa orientasi, itulah sebabnya Feby mengenakan berbagai macam pernak-pernik khas masa orientasi anak SMA.
Seperti rambut dikuncir dua, kalung id card dari kardus dan beberapa macam ketentuan MOS lainnya yang dia letakkan di dalam tas ransel. Banyak sekali murid yang berlalu lalang menuju gedung utama. Ada yang berjalan berdua, bergerombol sambil membahas sesuatu seperti bisik-bisik tadi contohnya, yang pasti tidak ada yang berjalan sendiri seperti dirinya.
Feby tidak tahu apa yang membuat sebagian besar cewek yang dia lewati saat berjalan menuju gedung utama membahas sesuatu yang mungkin menarik bagi mereka. Dapat Feby simpulkan, mungkin ini tentang cowok yang akan bersekolah disini. Mungkin saja.
"Lo sendiri?"
Feby menoleh ke arah samping. Mendapati seorang cewek yang penampilannya sama dengan dia.
Murid baru kayaknya, batin Feby menanggapi.
Anggukan Feby menjawab pertanyaan dari cewek berambut sebahu itu.
"Lo murid baru juga kan? Masuknya barengan ya." Cewek itu tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya pada Feby. "Gue Gita. Lo?"
Dengan ragu, Feby menyambut uluran tangan Gita. "Feby."
"Oke Feby, masuk yuk."
Gita menarik lengan tangan kanan Feby, mengajak cewek yang baru dikenalnya itu berjalan bersisian dengannya. Ada rasa nyaman di hati Feby ketika menyadari bahwa masih ada orang asing yang peduli dengan kesendiriannya.
Suasana yang semula damai dan tenang tiba-tiba mendadak ricuh. Sumber kericuhan berasal dari kerumunan di area parkir lalu berjalan mendekat ke arah gedung utama. Feby yang tidak tahu apa-apa lantas tersentak ketika lengannya ditarik paksa oleh Gita menuju arah kerumunan itu.
Feby hanya diam tak berkomentar, lebih mengamati apa yang sedang terjadi. Kerumunan yang rata-rata didominasi oleh cewek itu berjalan melewati posisi dia dan Gita berdiri. Bisa Feby lihat kerumunan itu berpusat pada seorang cowok berjaket denim abu-abu yang berada di tengah. Dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa sebenarnya yang diributkan, hanya saja dia mendengar mereka menyebut nama seorang cowok yang tidak begitu jelas di telinganya.
"Gila, lebih ganteng aslinya."
Itu komentar pertama Gita setelah mereka berdua berdiri terdiam seperti patung selama beberapa menit. Sedangkan kerumunan tadi berjalan masuk menuju gedung kelas.
"Kenapa lo diam aja Feb? Itu selebgram loh."
Feby menoleh. "Eh, saya tidak tahu." Dia tersenyum canggung.
"Kenapa bahasa lo baku banget?" Seperti sadar sesuatu, Gita kemudian melanjutkan, "Tunggu deh, lo nggak tahu dia siapa?"
Gelengan di kepala Feby mengundang umpatan keluar dari bibir Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (not) Over [END]
Teen FictionSelamat datang di kisah kehidupan saya. Saya tidak bisa menjamin kalian akan menyukainya. Karena saya dengar dari orang-orang, saya itu membosankan. Namun, bukankah ucapan manusia bisa saja berdusta? Ya, kalian bisa membuktikannya dengan membaca kis...