Bagian :: 21

54 6 4
                                    

Maaf utk typo😊
Jngn lupa vomments dan bantu share🤩

Now playing : Maudy Ayunda - Untuk Apa

It's (not) Over

Feby berjalan bersama dengan Rega yang berada di sebelahnya. Sesekali, Feby menangkap basah Rega yang mencuri pandang melihatnya. Terkadang hal itu membuat Feby salah tingkah sendiri karena bukannya berpaling karena tertangkap basah, cowok itu malah lebih menatap tajamnya tajam sembari melempar senyum yang wajib Feby akui sangat menawan.

Seperti saat ini, sudah lebih dari lima detik Feby terperangkap dengan tatapan Rega membuatnya hanya bisa berdiri mematung. Entah mantra apa yang Rega miliki sampai-sampai membuat Feby lupa hal yang ada di sekitar. Hingga suara seseorang memanggil nama Rega berhasil mengembalikan kesadaran Feby.

"Kalian ngapain disini?" Vinny, seseorang yang memanggil Rega tadi bertanya.

"Siapa, Vin?" Seseorang yang datang bersama Vinny juga bertanya.

"Oh, ini Feby tante. Dia, pa--"
"Teman sekelasku, ma," potong Rega sebelum Vinny menyelesaikan ucapannya.

Satu kata yang mendefinisikan perasaan Feby saat ini yaitu kecewa. Sebenarnya ingin marah tapi untuk apa. Benarkan apa yang dikatakan Rega. Status mereka yang jelas sekarang hanyalah sebatas teman kelas. Bukan gebetan apalagi pacar.

Boro-boro Feby berharap ia dikenalkan sebagai pacar oleh Rega. Bahkan sejak Vinny datang bersama dengan mamanya, cowok itu tidak sekalipun melihatnya.

Icha, mamanya Rega mengulurkan tangan, lantas Feby menyambutnya.

"Halo Feby, tante ini mamanya Rega."

Feby mengulum senyum. "Saya Feby, tante."

"Kalian tadi habis darimana?"

"Oh habis keluar, ma. Lagi boring di rumah."

Mungkin mood Feby yang buruk atau memang ucapan Rega yang menyiratkan bahwa dia hanya sekedar pelarian di kala Rega bosan?

"Mama kok bisa ada disini?"

"Mama ini mau pulang dari rumah temannya mama. Kebetulan rumahnya deket sini. Kalian udah mau pulang?" Rega mengangguk. "Kok jalan kaki?" tanyanya.

"Rumahnya Feby deket sini."

"Yaudah kalo gitu mama anterin ya."

"Tidak perlu repot, tan," tolak Feby se-sopan mungkin.

Mamanya Rega menarik dua sudut bibirnya ke atas kemudian merangkul bahu Feby. "Nggak ada yang ngerepotin untuk temannya Rega."

Mau tak mau Feby ikut tersenyum, membiarkan Icha membawanya menuju ke mobil. Feby duduk di kursi penumpang belakang bersama Vinny. Sedangkan Rega duduk di sebelah mamanya, di samping kemudi.

"Feby besok malam harus datang ya di rumahnya Rega," ujar Icha begitu mobil yang dikemudikannya berhenti tepat di depan rumah Feby.

"Ada acara apa tante?"

"Besok kan ulang tahunnya Rega, malamnya tante buatin acara pesta kecil-kecilan lah buat teman-temannya."

Ucapan Icha sontak mengejutkan Feby. Dia benar-benar tidak tahu apa-apa. Padahal besok adalah hari istimewa untuk Rega. Mengapa dia sampai tidak mengetahuinya?

Memaksakan senyum, Feby berkata, "Saya usahakan datang, tan. Kalau gitu saya pulang dulu. Terima kasih atas tumpangannya."

Feby turun dari mobil, melambaikan tangan lalu mobil pun melaju. Membiarkan Feby berdiri terpaku menyalahkan diri sendiri.

It's (not) Over [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang