Bagian :: 6

81 12 13
                                    

Maaf untuk typo 😊
Jangan lupa vomments dan share zheyenk😍

Now playing : Caitlin Halderman - Cinta salah (cover by Feby Putri)

It's (not) Over

Kehebohan di SMA National High School sudah terjadi sejak pagi tadi. Bagaimana kehebohan bisa dicegah jika melihat idola yang selalu dijodoh-jodohkan datang bersama se-mobil hingga sampai gerbang. Beragam pertanyaan-pertanyaan yang timbul sedikit demi sedikit menemukan jawaban. Mulai dari Vinny yang memang sengaja datang ke Surabaya hingga Vinny yang bersekolah homeschooling dan kini mengambil cuti untuk menghampiri Rega.

Itulah yang membuat Feby tanpa semangat duduk di pinggir lapangan. Menatap lapangan yang penuh dengan teman-teman sekelasnya yang sedang berolahraga dengan tatapan kosong. Gita yang baru gabung duduk di sebelahnya, mengernyitkan dahi melihat temannya itu tampak tidak bersemangat seperti biasanya. Meski Feby terlampau datar tanpa ekspresi namun ekspresinya kali ini lebih cenderung murung. Ia sudah beberapa kali bertanya kenapa dan Feby tetaplah Feby, yang hanya menanggapinya dengan senyuman.

Lamunan Feby buyar saat kepalanya dihantam oleh bola voli yang dimainkan oleh teman-temannya. Seseorang yang mengisi pikirannya sejak tadi mengambil bola voli yang menggelinding di dekat kaki Feby lalu melemparnya kepada Satya yang juga ikut dalam permainan. Rega berjongkok di depannya. Dan tanpa kata, ia menyentuh pelipis Feby yang sedikit memar karena hantaman bola voli itu. Menyebabkan jantung Feby berdetak tidak normal dan pekikan cewek-cewek di sekitar mulai terdengar. Bahkan Feby yakin, suara Gita juga ikut andil di dalamnya.

"Sorry Feb tadi gue nggak sengaja. Biar gue obatin ke UKS ya."

Menghindari pusat perhatian, Feby menjawab, "Tidak usah Ga, saya pergi sendiri saja."

"Jangan biarin gue jadi cowok pengecut, Feb. Udah, ayo!" ajak Rega.

Feby berdiri menyusul Rega. Setelah mendapat izin dari guru olahraga, mereka berjalan menuju UKS. Feby menciptakan jarak di antara mereka. Ia membiarkan Rega berjalan dulu di depannya. Selain rasa tidak percaya diri dan menghindar agar dirinya tidak menjadi pusat perhatian, ini juga ia lakukan demi kesehatan jantungnya. Jika dibiarkan berdetak melebihi ritme biasanya, bisa-bisa Feby terkena serangan jantung.

"Kak, ada es batu nggak?" Rega bertanya kepada seorang siswi petugas piket UKS.

"Buat apa dek?"

"Ini kak, dia kena bola voli."Tunjuk Rega pada Feby dengan menggunakan dagunya.

"Bentar dek, gue beli dulu ke kantin."

"Nggak perlu kak, biar gue yang beli. Gue titip dia aja," cegah Rega sebelum menuju kantin.

Feby mengambil duduk di salah satu pinggiran kasur yang ada di UKS dengan kaki yang menggantung.

"Pusing nggak dek?" Feby menggeleng. "Mending tiduran aja dulu."

"Tidak perlu kak."

Petugas UKS itu pun mengambil handuk beserta baskom dari salah satu lemari peralatan. Ini adalah pengalaman pertama Feby masuk UKS. Memang pada saat MOS dulu ia dikenalkan dengan UKS. Namun ia memilih tidak memasuki ruangannya lantaran memiliki aroma obat-obatan. Menurut Feby, ruangan ini sangat nyaman. Ada sekitar enam kasur pasien, timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, beberapa lemari obat, lemari peralatan, tabung oksigen, wastafel, dan kamar mandi.

"Mana dek?" tanya kakak petugas UKS pada Rega yang baru saja datang dengan membawa sebungkus plastik es batu.

"Nggak perlu kak, biar gue aja yang ngobatin."

It's (not) Over [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang