Bagian :: 13

57 7 4
                                    

Maaf untuk Typo 😊
Jngn lupa vomments dan bantu share🤩

Now playing : Juicy Luicy - Tanpa Tergesa

It's (not) Over

Pernahkah kalian merasakan kehidupan ini seperti mimpi? Mimpi yang begitu indah hingga kalian enggan untuk membuka mata. Itulah yang dirasakan oleh Gita dan Feby sekarang. Bedanya ini tidak mimpi, ini sebuah kenyataan. Kenyataan jika Feby terpilih menjadi pemeran utama perempuan di perlombaan teater yang akan diikutinya untuk pertama kali dan Gita yang terpilih menjadi penulis skenarionya. Butuh waktu beberapa menit hingga mereka sadar bahwa ini bukan mimpi.

Dan di sinilah mereka sekarang. Di ruang ekstrakurikuler teater untuk membahas penampilan apa yang akan mereka tampilkan. Sebelum mereka lolos di babak final, mereka harus merekam cerita mereka seperti film pendek di babak penyisihan. Jika mereka lolos di babak penyisihan, maka mereka akan menampilkan cerita yang mereka usung di babak final nanti.

Pertemuan sejak bel pulang sekolah hari ini hanya diisi untuk diskusi serta menyampaikan argumen-argumen mereka. Satu jam anggota teater gunakan diskusi hingga akhirnya mereka memutuskan untuk memulai latihan esok hari. Karena film pendeknya harus dikirim sepuluh hari kemudian.

Matahari hanya menyisahkan warna orange kemerah-merahannya di ufuk barat ketika Feby membuka pintu rumah. Kedatangannya disambut oleh sang mama. Ia lantas menyalimi perempuan yang melahirkannya itu lalu berjalan menuju kamar.

Butuh waktu sekitar tiga puluh menit Feby membersihkan diri. Sebelum ia meninggalkan kamar untuk membantu sang mama menyiapkan makan malam, Feby mengecek ponselnya. Benar saja, notifikasi media sosialnya ramai. Ini bukan berasal dari grup. Melainkan direct messages akun Instagramnya, chat pribadi Whatsappnya, serta chat akun Line miliknya.

Dengan penasaran, Feby membuka satu persatu notifikasi media sosial pribadi miliknya itu. Mulai dari Instagram, Line dan yang terakhir Whatsapp. Benar saja, kehebohan yang ia ciptakan kemarin saat di kantin bersama Rega kini timbul juga akibatnya. Orang-orang yang ia yakini sebagai fans shipper Rega dan Vinny menghujatnya melalui media sosial. Bahkan, sebagian besar Feby tidak mengenalinya. Kali ini jauh lebih parah dari yang ia terima dulu. Karena saat ini kenyataan bahwa ia dan Rega adalah sepasang kekasih bukan menjadi rahasia lagi.

Feby yang sedang menghapus chat berisi hinaan pada dirinya itu terhenti ketika mendapati panggilan telepon.

"Halo Feb," sapa orang di sebrang sana begitu panggilannya terhubung.

"Halo Git, ada apa?"

"Are you oke Feb?"

"Iya."

"Emang yaa dasar netijen +62 jari-jarinya minta dipatahin satu-satu. Gila banget tuh mereka. Pake fitnah lo kasih guna-guna ke Rega segala."

Feby terdiam. Sejujurnya hatinya sangat sakit mendapati tuduhan orang-orang di luar sana mengenai dirinya. Ia sadar memang, Rega dan dirinya bagai langit dan bumi. Namun bukankah langit dan bumi selalu menyatu?

"Feb, lo nggak perlu takut. Ini hidup lo yang ngejalanin. Bodo amat sama omongan orang di luar sana. Mereka nggak tau apa-apa. Yang terpenting, ikuti kata hati lo, Feb. Jangan sampai menyesal. Oke?"

Ikuti kata hati. Feby akan mencobanya.

"Terima kasih, Git."

"Sama-sama. Gue tutup dulu ya. Sampai ketemu besok."

Panggilan terputus dan Feby langsung meletakkan ponselnya di atas nakas. Mulai sekarang, ia akan mencoba mendengarkan ucapan Gita. Bersikap bodo amat. Semoga saja ini berhasil untuk meyakinkan hatinya.

It's (not) Over [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang